Rusia Tarik Pasukan, Rupiah Melesat ke Level Rp14.256 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup tajam pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (16/2/2022).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 43 poin ke level Rp14.256 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.299 per dolar.
1. Faktor eksternal penguatan rupiah

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat karena ada sentimen positif dari hubungan Rusia-Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia pada Selasa menerbitkan rekaman yang menunjukkan pihaknya menarik beberapa pasukan dari perbatasan dengan Ukraina setelah latihan. Namun demikian, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa AS belum memverifikasi langkah tersebut, sementara Ukraina melaporkan serangan cyber pada jaringan online kementerian pertahanan dan dua bank hanya beberapa jam setelah pengumuman Rusia.
“Investor juga mencerna laporan bahwa Rusia dapat memindahkan pasukan dari perbatasannya dengan Ukraina, di samping data ekonomi terbaru dari China,” kata Ibrahim.
2. Faktor internal penguatan rupiah

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut kuatnya ekonomi Indonesia di tengah pandemik menjadi pendorong nilai rupiah sore ini.
“Indonesia berhasil pulih lebih cepat dari yang diperkirakan atas pandemik COVID-19. Bahkan, dibandingkan dengan krisis moneter yang melanda pada tahun 1997-1998,” terangnya.
Menurut Ibrahim, ketika pandemik dimulai pada Maret 2020, pemerintah mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi jatuhnya ekonomi akibat menurunnya mobilitas masyarakat. Hal ini mulai dari mengamankan sisi kesehatan, sistem keuangan hingga insentif untuk masyarakat yang terdampak.
“Hasilnya terlihat, meskipun ekonomi negatif 2,07 persen pada periode tersebut, namun tidak sedalam banyak negara lain,” kata Ibrahim.
3. Prediksi pergerakan rupiah besok

Ibrahim juga menyebut bahwa jika dilihat secara keseluruhan, ekonomi memang tidak hanya ditopang oleh dalam negeri. Efek dari lonjakan harga komoditas internasional, seperti batu bara, bauksit, tembaga, nikel hingga minyak kelapa sawit yang menjadi ekspor andalan Indonesia juga menjadi faktor pendorong lainnya.
“Sehingga kita menutup 2021 dengan pertumbuhan 2021 positif di angka 3,6 persen,” katanya.
Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 43 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 45 poin. Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim menyebut mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.230-Rp14.290.