Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia-Ukraina Masih Panas, KBRI Kiev Imbau WNI Tunda Kunjungan

Personel militer dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan Korps Lintas Udara ke-18 menaiki pesawat angkut C-17 untuk dikirim ke Eropa Timur, di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di Fort Bragg, Carolina Utara, AS, Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolston/WSJ.

Jakarta, IDN Times – Konflik antara Rusia dan Ukraina yang masih memanas hingga kini, telah membuat Pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Ukraina.

Melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev, Ukraina, pemerintah mengimbau agar WNI yang merencanakan kunjungan ke negara itu untuk menundanya.

“Bagi para WNI yang merencanakan berkunjung ke Ukraina dalam waktu dekat, agar menunda rencana perjalanan hingga situasi kembali tenang,” imbau KBRI Kiev dalam unggahan di akun Instagram resminya, Rabu (16/2/2022).

1. Warga diimbau tetap tenang

Pasukan Ukraina dan Amerika Serikat dalam pertemuan Ukraina-NATO, pada 20 April 2015. twitter.com/southfronteng

Selain itu, KBRI Kiev juga meminta agar WNI yang berada di Ukraina tetap tenang dan menghindari keramaian. KBRI Kiev juga meminta WNI untuk senantiasa memantau perkembangan keadaan dan memverifikasi pemberitaan di media dengan sumber resmi.

“Serta secara berkala memantau media sosial KBRI Kiev mengenai perubahan kebijakan perlindungan WNI,” tulisnya.

2. WNI yang belum terhubung dengan KBRI segera melapor

Prajurit Ukraina di Wilayah Donetsk, Ukraina Timur. twitter.com/inside_over

KBRI Kiev dalam pernyataannya juga meminta agar WNI di Ukraina yang belum melakukan lapor diri online dan belum tergabung dalam Whatsapp Group WNI,  segera menghubungi hotline KBRI Kiev di Nomor WhatsApp +380 503347917.

“Untuk dapat dipantau keberadaan dan keselamatannya,” jelas KBRI Kiev.

3. Situasi Ukraina-Rusia masih tegang

Ilustrasi senjata yang digunakan militer Ukraina di Wilayah Donbass yang menjadi garis depan Perang Saudara Ukraina. (twitter.com/IAPonomarenko)

Seluruh imbauan itu disampaikan di saat kondisi hubungan Rusia dan Ukraina masih memanas. Sebelumnya pada Selasa, Rusia mengatakan telah mulai menarik sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina ke pangkalan mereka.

Dalam sebuah pernyataan Selasa pagi, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, pasukan yang baru-baru ini ditempatkan di distrik militer selatan dan barat Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, telah menyelesaikan latihan militer mereka dan sudah mulai pindah ke garnisun militer mereka hari itu juga.

Dikutip dari CNBC, Konashenkov juga mengumumkan bahwa pasukan Rusia yang saat ini terlibat dalam latihan militer di negara tetangga Belarusia, yang berbatasan dengan Ukraina di utara, akan kembali ke pangkalan permanen mereka ketika latihan berakhir pada 20 Februari.

Meski demikian, Presiden Ukraina dan para pejabat di Barat telah mendesak semua pihak untuk tetap berhati-hati dan tidak mempercayai klaim Rusia begitu saja.

“Kami di Ukraina memiliki aturan: kami tidak percaya apa yang kami dengar, kami percaya apa yang kami lihat. Jika penarikan nyata mengikuti pernyataan ini, kami akan percaya pada awal de-eskalasi nyata,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk NATO Julianne Smith juga menyatakan hal yang sama.

“Kami harus memverifikasi itu dan melihatnya. Anda mungkin ingat, pada akhir Desember, ada beberapa klaim serupa yang keluar dari Moskow bahwa mereka melakukan de-eskalasi dan faktanya, fakta di lapangan tidak mendukung klaim itu,” kata Smith.

“Ini adalah sesuatu yang sekarang harus kita lihat dan verifikasi dengan cermat dan juga di hari-hari mendatang,” lanjutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Sunariyah
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us