Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Oligarki Ukraina Kabur Menjelang Invasi Rusia

Bendera Ukraina. (instagram.com/usa.hanna)
Bendera Ukraina. (instagram.com/usa.hanna)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah kalangan oligarki di Ukraina pada Minggu (13/2/2022) memutuskan untuk melarikan diri dari negaranya. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina dalam waktu dekat seiring semakin memanasnya situasi di perbatasan kedua negara. 

Pasalnya, Ukraina dikenal sebagai negara dengan sistem ekonomi dan politik yang dikuasai oleh segelintir pebisnis terkaya. Atas hal itu, Presiden Volodymyr Zelensky juga sudah meresmikan undang-undang pada Mei lalu untuk mengurangi pengaruh oligarki. 

1. Ada 20 penerbangan pribadi yang disewa para oligarki untuk pergi dari Ukraina

Sebanyak 20 pesawat pribadi yang disewa oleh sejumlah kalangan oligarki diketahui sudah meninggalkan ibu kota Kiev pada Minggu. Bahkan jumlah ini dilaporkan melampaui kasus eksodus massal dalam enam tahun terakhir. 

Dilaporkan dari Vice News, salah satu tokoh utama dalam partai pro Rusia, Opposition Platform — for Life bernama Igor Abramovich dilaporkan sudah meninggalkan Kiev menuju ke Wina. Ia diketahui menyewa pesawat bersama dengan 50 anggota partai dan keluarganya. 

Beberapa pebisnis Ukraina lainnya dilaporkan sudah menyewa pesawat jet untuk meninggalkan negara Eropa Timur itu. Beberapa pebisnis yang sudah meninggalkan Ukraina meliputi, Andrei Stavnitser, Boris Kolesnikov, Vadim Nesterenko, Vadym Novinsky, Vadym Stolar, dan Vasyl Khmelnytsky.

2. Diplomat dari sejumlah negara sudah mulai bersiap meninggalkan Ukraina

Selain para pebisnis, puluhan diplomat yang berkantor di Kiev juga sudah bersiap meninggalkan Ukraina pada Minggu sore. Hal ini menyusul sejumlah negara yang sudah memperingatkan semua warga negaranya yang berada di Ukraina untuk pergi. 

Sebanyak 39 negara sudah memperingatkan larangan perjalanan ke Ukraina dalam waktu dekat. Bahkan, beberapa negara juga melakukan peringatan persuasif dengan menyuruh warga negaranya untuk pergi mulai sekarang sebelum tidak dapat pergi, lantaran adanya rumor bahwa udara Ukraina akan ditutup dalam beberapa hari ke depan. 

Dilansir The Guardian, Amerika Serikat (AS) yang sudah memperingatkan sejak awal terkait kemungkinan serangan Rusia dalam waktu dekat telah memperingatkan semua warganya agar pergi sedini mungkin. 

"Ini bukan hanya waktunya untuk meninggalkan Ukraina, ini sudah melawati waktu untuk meninggalkan Ukraina" ujar petinggi Kantor Administrasi AS. 

3. Zelensky mengaku tidak akan membawa keluarganya pergi dari Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (twitter.com/ZelenskyyUa)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Pada Senin (14/2/2022) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ia tidak akan mengevakuasi keluarganya dari Ukraina. Bahkan, ia menyuruh para pebisnis dan oligarki yang telah meninggalkan negaranya untuk segera kembali dalam waktu 24 jam dan berpikir ulang tentang pekerjanya. 

Selain Zelensky, seorang pebisnis Andrey Stavnitser mengaku bahwa dirinya tidak ikut meninggalkan Ukraina seperti pebisnis lainnya. Namun, ia memang pergi ke Dubai sejak Minggu untuk perjalanan bisnis dan berencana kembali dalam waktu dekat, dikutip dari RT

Dilaporkan The Moscow Times, jelang kemungkinan serangan Rusia ke Ukraina dalam beberapa waktu terakhir, maskapai Belanda KLM memutuskan untuk membekukan perjalanan ke Kiev untuk sementara waktu sejak akhir pekan lalu.

Sejumlah analis industri menduga maskapai internasional lainnya akan ikut membatalkan penerbangan ke Ukraina di tengah ketegangan ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us