Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan industri pariwisata mulai menunjukkan pemulihan. Dari data kementeriannya, Sandiaga mengatakan ada kenaikan kunjungan wisatawan atau turis dalam negeri sebesar 30-35 persen.

"Di beberapa kota ada yang mulai menggeliat pariwisata. Ada kenaikan di angka 20 persen dengan rata-rata 30-35 persen," kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin (1/11/2021).

1. Daerah mana saja yang mulai dikunjungi turis?

Shutterstock/Pambudi Yoga Perdana

Sandiaga menyebut beberapa daerah mulai terjadi kenaikan turis, seperti Bali, Jogja, Borobudur, dan Jawa Barat.

"Kunjungan di berbagai destinasi unggulan seperti Bali yang tadi di bawah 5 ribu sekarang kedatangan pelaku perjalanan dalam negeri pernah capai 10 ribu lebih. Tapi karena ada kebijakan PCR turun lagi 7 ribu," ujar Sandiaga.

2. Banyak wisatawan luar negeri yang ingin masuk ke Bali tapi masih dalam proses

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di salah satu pantai di Gunungkidul. (IDN Times/Paulus Risang)

Sandiaga juga melaporkan bahwa ada banyak permintaan dari turis asing yang ingin berlibur ke Bali. Seperti dari India dan Prancis. India misalnya, mereka meminta untuk konsep charter flight di sekitar pertengahan November. Sandiaga mengatakan pemerintah akan memfasilitasi pelaksanaannya terutama e-Visa, PeduliLindungi, karantina, aturan transit dan perizinan.

"Sementara untuk Prancis meminta pelonggaran dan pembebasan karantina dan saat ini kita belum bisa melakukan hal terseebut, tapi bagi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah tervaksinasi lengkap dan ikut prokes 3T akan ada keputusan menurunkan jumlah hari karantina dari 5 jadi 3 hari," katanya memaparkan.

3. Pemerintah usul 12 negara tambahan untuk diperbolehkan berlibur di Bali

Ilustrasi wisata Bali (IDN Times/Mela Hapsari)

Selain itu, eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pihaknya sedang mengusulkan delapan negara tambahan untuk masuk ke Bali. Delapan negara tersebut adalah Austria, Australia, Denmark, Inggris, Swiss, Rusia, Jerman dan Belanda.

"Dengan syarat positivity rate yang rendah dan dengan returning home policy yang sangat memungkinkan," ucapnya.

Sementara empat negara lain yakni Spanyol, Polandia, Uni Emirat Arab dan Selandia baru.

"Ada juga yang masih dipertimbangkan seperti Spanyol dan Polandia dan ada yang beberapa harus kita approach lebih panjang terhadap penerbangan rutin seperti UEA dan New Zealand yang masih memiliki home policy yang ketat. Ini jadi harapan ke depan mudah-mudahan bisa terwujudkan," katanya menambahkan.

Editorial Team