12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!

Yang terbaru adalah PayPal

Kegiatan jual beli barang antara satu negara dan negara lainnya dikenal sebagai perdagangan internasional. Tak hanya negara, sudah hal biasa bagi bisnis berskala global untuk melakukan perdagangan internasional.

Tujuan dari diadakannya perdagangan internasional adalah memenuhi kebutuhan, memajukan pertumbuhan ekonomi, dan meraup keuntungan. Kegiatan transaksi antarnegara ini mencakup proses ekspor-impor, investasi pembangunan, dan belanja bahan baku dari negara lain.

Dalam praktiknya, keberhasilan perdagangan internasional ditentukan oleh faktor penggerak dan faktor penghambat. Tak hanya itu, ada sejumlah alat pembayaran yang dapat diterima secara internasional ketika melakukan transaksi dengan negara lain. Mulai dari uang tunai hingga emas, inilah 12 alat pembayaran internasional yang penting diketahui. 

Baca Juga: 9 Strategi Retargeting Ads untuk Kembangkan Bisnis, Cobain!

1. Uang tunai

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Uang tunai sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (canva.com)

Bila pihak pengeksor dan pengimpor belum saling mengenal secara baik, alat pembayaran perdagangan internasional yang biasa digunakan adalah uang tunai atau kontan. Pembayaran tunai yang diterapkan pengimpor dapat berupa mata uang dari pengekspor atau mata uang lain sesuai kesepakatan dengan pengeksor.

Selain mempercepat proses mendapatkan uang, cara pembayaran ini juga berfungsi untuk membangun kepercayaan antara pengekspor dan pengimpor. Uang tunai dapat diserahkan secara langsung atau melalui transfer manual di bank.

2. Pembayaran kemudian

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Pembayaran kemudian sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (pexels.com/rodnae-prod)

Dikenal dengan istilah open account, pembayaran kemudian merupakan alat pembayaran internasional yang dilakukan setelah pengimpor menerima barang dari pengekspor. Berbeda dengan pembayaran tunai, sistem pembayaran ini umumnya diterapkan saat pengimpor dan pengekspor sudah saling kenal dengan baik.

Pembayaran kemudian bisa dipilih bila memenuhi beberapa ketentuan, seperti terdapat kepercayaan antara pengekspor dan pengimpor, ada kepastian barang dan dokumen kelengkapan barang yang akan diterima pengimpor, dan ada kepastian hukum yang menjamin transaksi dan transfer pembayaran.

Baca Juga: 10 Cara Brainstorming Bisnis yang Efektif, Sesuaikan dengan Tujuan!

3. PayPal

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!PayPal sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (pexels.com/brettjordan)

Berkat perkembangan teknologi terkait transaksi jual beli, kini muncul layanan rekening virtual yang bisa dimanfaatkan sebagai alat pembayaran internasional, seperti PayPal.

Sebagai rekening virtual yang populer digunakan, PayPal menyediakan fitur transaksi antar negara secara online. PayPal banyak dipilih karena memiliki tingkat keamanan tinggi dan jaringan luas yang tersebar di berbagai negara.

4. Kompensasi pribadi

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Kompensasi pribadi sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Kompensasi pribadi adalah alat pembayaran internasional yang dilakukan dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada warga negara suatu negara dengan warga negara lainnya. Sistem pembayaran ini dilakukan secara bersilang dan pihak pengekspor dan pengimpor yang terlibat telah mengenal satu sama lain dengan baik.

Kompensasi pribadi terkesan praktis karena bisa diterapkan secara tidak langsung tanpa harus berpindah tempat atau di negara masing-masing. Meski sempat populer pada tahun 1960-an di Indonesia, alat pembayaran perdagangan internasional ini sudah mulai ditinggalkan.

Baca Juga: 8 Jenis Email Marketing yang Cocok untuk Bisnis Online

5. Letter of credit (L/C)

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Ilustrasi surat keterangan. (Dok. BPJAMSOSTEK)

Surat kredit atau letter of credit (L/C) merupakan alat pengganti kredit dan jaminan pembayaran bagi pengekspor. Alat pembayaran internasional ini berupa surat pemberian kuasa pada bank untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam surat.

Dengan penerbitan L/C, bank bertindak sebagai pengganti pengimpor yang memberikan kepercayaan dan kepastian kepada pengekspor terkait pembayaran.

Selain itu, bank mengeluarkan sejumlah L/C berbeda, mulai dari revocable letter of credit, irrevocable letter of credit, confirmed irrevocable letter of credit, hingga stand by letter of credit.

Berikut proses yang terjadi saat memanfaatkan sistem pembayaran internasional menggunakan L/C:

  • Pengimpor mengajukan permohonan L/C (opener/applicant).
  • Bank menerbitkan L/C (issuer).
  • Eksportir menerima L/C (beneficiary/accredited).
  • Bank meneruskan L/C kepada eksportir (advising bank).
  • Bank menjamin pembayaran L/C atas permintaan issuer (confirming bank).

Baca Juga: 7 Manfaat Email Marketing untuk Bisnis Pemula, Wajib Coba!

6. Wesel

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Wesel sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (canva.com)

Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) menjadi salah satu alat pembayaran yang umum dipergunakan dalam perdagangan internasional. Wesel sejatinya adalah dokumen yang memuat pengakuan bank untuk membayar sejumlah uang yang tertera pada wesel kepada pihak tertentu.

Dengan alat pembayaran perdagangan internasional ini, pihak pengimpor membayarkan barang yang dibelinya dengan cara menyetorkan sejumlah uang kepada bank yang ditunjuk pengekspor yang mengeluarkan wesel.

Kelebihan dari wesel adalah pembayaran bisa dilakukan baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, penerima atau pengirim uang tidak perlu menggunakan rekening bank asalkan memilih wesel sebagai alat pembayaran.

Pembayaran internasional melalui wesel dapat dilakukan dengan mengirimkan formulir pengiriman uang pada penyedia jasa wesel. Di Indonesia, pihak yang berperan sebagai penyedia jasa wesel adalah Pos Indonesia dan bank konvensional.

Baca Juga: Catat! 8 Cara Nego Gaji saat Interview yang Wajib Kamu Tahu

7. Konsinyasi

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Konsinyasi sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (canva.com)

Perdagangan internasional memberlakukan konsinyasi di mana pengekspor menitipkan barang ekspor pada pengimpor untuk dipasarkan dengan kesepakatan harga tertentu. Alat pembayaran internasional ini diberikan pada pengekspor ketika barang-barang ekspor laku terjual.

Selain itu, hak atas barang yang dititipkan ada di pada pihak pengekpsor. Adapun kelemahan dari alat pembayaran perdagangan internasional ini adalah pengekspor tidak dapat menentukan waktu penerimaan pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual.

8. Cek

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Cek sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (canva.com)

Alat pembayaran internasional berupa cek dapat diberlakukan dengan cara pengimpor mengirimkan cek sesuai nilai barang kepada pengekspor melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir. Hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan pilihan bank adalah bank yang dituju harus memiliki cabang di negara pengimpor.

Baca Juga: 9 Cara Membuat Website Toko Online secara Mandiri, Yuk Coba!

9. Emas

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Emas sebagai alat pembayaran perdagangan internasional (canva.com)

Emas termasuk alat pembayaran internasional yang bernilai sama dengan uang tunai. Saat menerapkan sistem pembayaran ini, pengimpor perlu memastikan bahwa jumlah emas yang dikirimkan setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada pengekspor.

Selain tidak mudah rusak, poin plus dari penggunaan emas batangan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional adalah aman dari inflasi. Meski begitu, sistem pembayaran ini perlu mendapatkan izin dari pemerintah.

10. Document Against Acceptance

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!ilustrasi dokumen resmi (pexels.com/Pixabay)

Document Against Acceptance merupakan alat pembayaran internasional yang metodenya mirip dengan D/P atau L/C. Alat pembayaran ini membutuhkan bank sebagai perantara supaya sama-sama mendapat keuntungan.

Dalam prosesnya, Document Against Acceptance harus mendapatkan persetujuan dari pengimpor yang menerima produk langsung dari pengekspor, yaitu dokumen untuk kegiatan ekspor.

Baca Juga: Cara Membuat QRIS untuk Perorangan, Badan Usaha, dan Yayasan

11. Rekening terbuka

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!Foto hanya ilustrasi. (Unsplash.com/Scott Graham)

Rekening terbuka atau open account adalah alat pembayaran internasional yang pihak pengimpor baru membayar setelah barangnya diberikan oleh pengekspor.

Penggunaan alat pembayaran ini perlu memiliki rasa saling percaya antar pengekspor dan pengimpor. Misalnya ada kepastian produk lengkap berupa dokumen sebagai kelengkapan produk dan diatur dalam hukum.

Baca Juga: Mengenal QRIS, Sistem Pembayaran Digital yang Makin Banyak Merchantnya

12. Transfer telegrafik

12 Alat Pembayaran Internasional, Bukan Cuma Uang Tunai!ilustrasi rekening koran (freepik.com/katemangostar)

Alat pembayaran internasional yang terakhir adalah transfer telegrafik. Alat pembayaran ini mirip seperti cek, tapi perintahnya berisi pemindahbukuan saja dan bukan pencairan dana.

Caranya adalah pengirim akan memerintahkan untuk mengirim uang ke rekening penerima di suatu negara. Lalu, bank tersebut langsung menghubungi bank koresponden sebagai perantara supaya dapat diberikan kepada penerima.

Itulah 12 alat pembayaran internasional selain uang tunai. Menurutmu, manakah alat pembayaran yang terbilang paling efektif digunakan? Yuk, bagikan di kolom komentar!

Baca Juga: 7 Cara Mempertahankan Pelanggan secara Mudah, Diskon Saja Gak Cukup!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Hana Adi Perdana
  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya