Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Ibu, Saatnya Perempuan Bersuara Soal Uang dan Kesehatan Finansial

unnamed - 2025-12-23T104557.841.jpg
Hari Ibu, Saatnya Perempuan Bersuara Soal Uang dan Kesehatan Finansial (dok, Bank Jago)
Intinya sih...
  • Karina Basrewan menekankan pentingnya rasa nyaman dengan posisi keuangan sendiri
  • Rasio keuangan yang ideal, alokasi dana darurat, dan self-happiness fund
  • Fitur Kantong di Aplikasi Jago sebagai solusi perbankan digital untuk pengelolaan dana
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hari Ibu menjadi momentum yang relevan untuk mengulas peran perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga dan perencana masa depan. Namun, tidak sedikit perempuan yang canggung membicarakan uang dengan orang terdekat, karena dianggap sensitif dan mudah memicu salah paham. Padahal, kesehatan finansial bukan hanya soal nominal, melainkan tentang rasa aman, keterbukaan, dan memastikan setiap kantong atau alokasi punya tujuan yang jelas.

Bahasan ini mengemuka dalam talk show ‘Pockets of Her Voice’, forum diskusi yang menghadirkan ruang aman bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan perspektif soal uang, tanpa stigma maupun penghakiman. Acara kolaborasi PT Bank Jago Tbk dan podcast Pancatera ini menghadirkan empat perempuan inspiratif, yakni Caroline Soerachmat, Karina Basrewan, Karina Soerjanatamihardja, dan Marissa Anita. Mereka berbagi cerita personal tentang cara membangun rasa aman secara finansial, memisahkan kebutuhan, keinginan, dan investasi, serta menjaga komunikasi terbuka dalam hubungan pribadi maupun keluarga tentang keuangan.

1. Karina Basrewan menekankan pentingnya rasa nyaman dengan posisi keuangan sendiri

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

“Buat saya, membicarakan uang memang sulit karena dulu saya tumbuh dengan rasa tidak aman soal uang. Tapi dua tahun terakhir, saya belajar membuka diri dan ternyata ngobrol soal uang justru membantu menyembuhkan hubungan saya dengan finansial, sekaligus membentuk kebiasaan baru yang lebih sehat,” ujar Karina Soerjanatamihardja yang biasa disapa Kai. 

Pada kesempatan yang sama, Karina Basrewan menekankan pentingnya rasa nyaman dengan posisi keuangan sendiri. Menurutnya, keberanian menyampaikan batasan finansial menunjukkan rasa percaya diri dan kesadaran diri dalam mengatur keuangan. 

“Misalnya saat diajak jalan-jalan atau makan di restoran mahal, kalau saya tidak mampu secara finansial, saya akan bilang saja. Penting untuk nyaman menyatakan batasan keuangan sendiri tanpa merasa bersalah atau takut ditolak orang lain,” tegas Karina.

Keempatnya juga membagikan strategi alokasi anggaran (budget) yang berbeda sesuai kebutuhan dan prioritas. Marissa Anita, misalnya, memilih pendekatan konservatif dengan 20–30% untuk kebutuhan rutin, 10% untuk keinginan, dan 60% untuk investasi. Fokus utamanya adalah investasi jangka panjang, seperti membeli rumah, sehingga sebagian besar pendapatan dialokasikan untuk membangun masa depan yang lebih aman.

2. Rasio keuangan yang ideal

ilustrasi mengatur keuangan (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi mengatur keuangan (freepik.com/tirachardz)

Sementara itu, Kai lebih menyeimbangkan antara tanggung jawab keluarga dan kesejahteraan pribadi. Rasio keuangan idealnya adalah 40% dana dialokasikan untuk kebutuhan anak, 20% khusus untuk tabungan pribadi, dan sisanya untuk self-happiness

Secara umum, keempat pembicara sepakat akan pentingnya alokasi dana darurat atau emergency fund minimal setara enam bulan pengeluaran, sebagai mitigasi jika terjadi hal-hal yang tak terduga, seperti sakit atau putus kontrak kerja. Selain itu dana kebahagiaan diri (self-happiness fund) juga perlu dialokasikan, terutama bagi para perempuan yang cenderung nurturing dan mendahulukan orang lain. 

Dalam diskusi, sejumlah peserta yang hadir juga turut menyampaikan pandangan mereka terhadap pengelolaan dan persepsi tentang uang. Salah satu peserta bernama Erika menemukan kedamaian bukan dari jumlah uangnya, melainkan dari pemahaman bahwa uang akan selalu datang, asalkan ia menjalani hidup dengan prinsip yang benar. Ia mempraktikkan hidup sederhana, mengalokasikan 2,5% untuk zakat dan 10% dari pendapatan hadiah, dan memiliki tabungan yang tidak dapat disentuh.

3. Fitur Kantong di Aplikasi Jago yang menjadi solusi perbankan digital

unnamed - 2025-12-23T104557.841.jpg
Hari Ibu, Saatnya Perempuan Bersuara Soal Uang dan Kesehatan Finansial (dok, Bank Jago)

Pada kesempatan tersebut mereka juga bicara tentang fitur Kantong di Aplikasi Jago yang menjadi solusi perbankan digital yang memudahkan pengguna membagi dana sesuai dengan tujuan dan cara penggunaannya, mulai dari kebutuhan anak, dana darurat, investasi, hingga untuk orang tua. Apalagi pengguna Aplikasi Jago bisa membuat hingga 60 Kantong berbeda, sehingga setiap pengeluaran dan tujuan finansial tertata rapi karena dilengkapi fitur Analisis Pengeluaran otomatis yang membantu melacak transaksi, menjaga alokasi dana tetap terkontrol tanpa repot mencatat manual.

Dapat disimpulkan dari talk show ini, kisah empat orang perempuan tersebut mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, mengelola uang bukanlah perlombaan. Baik Anda seorang investor agresif, seorang ibu yang fokus pada kebutuhan anak, atau seseorang yang sedang berjuang untuk merasa aman, tujuan akhirnya adalah memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang memuaskan dan damai. Dan semua itu dimulai dari satu langkah kecil, yaitu bersikap terbuka. (WEB/TAMA)

Share
Topics
Editorial Team
Tisa Ajeng M
EditorTisa Ajeng M
Follow Us

Latest in Business

See More

Danantara-BP BUMN Bangun 15 Ribu Huntara Buat Pengungsi Aceh Tamiang

23 Des 2025, 11:22 WIBBusiness