Shell Setop Beli Minyak Mentah dari Rusia

Jakarta, IDN Times - Shell, perusahaan minyak dan gas Inggris, akan menghentikan pembelian minyak mentah Rusia sebagai sanksi atas invasi Negeri Beruang Merah ke Ukraina.
Shell kini resmi bergabung dengan perusahaan minyak lainnya seperti BP, yang telah menghentikan transaksi hidrokarbon dengan Rusia.
1. CEO Shell minta maaf karena pekan lalu masih beli minyak mentah dari Rusia

Keputusan itu terbit usai CEO Shell, Ben van Beurden, menyampaikan permintaan maaf karena perusahaannya masih membeli minyak mentah Rusia pekan lalu.
"Kami sangat menyadari bahwa keputusan kami minggu lalu untuk membeli kargo minyak mentah Rusia bukanlah keputusan yang tepat dan kami minta maaf," ujar Ben van Beurden Selasa (8/3) kemarin, dikutip dari AlJazeera, Rabu (9/3/2022).
2. Shell akan setop operasional kilang di Rusia

Pekan lalu, Shell juga menyatakan akan menghentikan semua operasional perusahaan di Rusia, termasuk operasional kilang LNG Sakhalin 2. Shell memiliki 27,5 persen saham pada kilang tersebut, dan yang 50 persen dimiliki dan dioperasikan oleh grup gas Rusia, Gazprom.
Shell menyatakan akan mengubah struktur rantai pasok minyak usai menghapus minyak mentah Rusia dari daftar pasokannya. Shell juga akan menutup stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM), termasuk bahan bakar untuk pesawat dan operasi penjualan pelumas di Rusia.
Namun, Shell menyatakan, perubahan rantai pasokan bisa memakan waktu berminggu-minggu, dan akan menyebabkan pengurangan produksi di beberapa kilangnya.
Penarikan dari produk minyak bumi Rusia, gas pipa, dan gas alam cair (LNG) akan dilakukan secara bertahap. Perusahaan juga berencana untuk mengakhiri keterlibatannya dalam pipa gas Nord Stream 2 Baltik yang menghubungkan Rusia ke Jerman, yang dibantu pembiayaannya sebagai bagian dari konsorsium.
3. Masih banyak perusahaan Barat yang beli minyak mentah dari Rusia

Meski begitu, masih banyak perusahaan Barat yang tetap membeli minyak mentah dari Rusia sejak invasi dimulai.
Perusahaan-perusahaan minyak yang telah menyatakan penarikan diri dari Rusia hanyalah segelintir dari total perusahaan yang selama ini membeli minyak mentah dari negara tersebut.