Jakarta, IDN Times - Blok M Square jadi satu dari beberapa mal yang berdiri sejak lama di Jakarta, bahkan di Indonesia. Blok M Square juga merupakan salah satu trade mall terbesar di Jakarta Selatan.
Dalam perjalanan saat masa peremajaan, Blok M Square menjadi sorotan karena lokasinya yang berbatasan dengan wilayah pemukiman penduduk dan komunitas bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal beroperasinya, Blok M Square diberi nama Aldiron Plaza. Saat itu, mal tersebut mengakomodasi pedagang yang menawarkan berbagai pilihan berbelanja seperti toko jam, perabotan rumah tangga, perhiasan, pakaian, dan makanan.
Kemudian beberapa tahun kemudian setelah dibangun, seperti dikutip dari situs resminya, nama Aldiron Plaza berganti menjadi Blok M Square.
Perubahan nama itu juga membuat konsep properti tersebut berganti dengan mengintegrasikan mal, perkantoran, dan entertainnment yang lebih kekinian serta mengikuti perkembangan zaman.
Blok M Square dibangun di atas lahan 2,12 hektare (ha) di Jalan Melawai V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan daya tampung parkir hingga 3.000 mobil dan ratusan tenant bermacam kategori serta komoditas yang dijual, mulai dari fashion, kuliner, entertainment, sampai dengan otomotif.
Hal itu kemudian menjadi nilai tambah Blok M Square, sehingga banyak dikunjungi oleh masyarakat dan menjadi salah satu destinasi berbelanja di Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, Blok M Square menjadi salah satu mal di Jakarta yang memiliki masjid terbesar dan dibangun di atas mal, yaitu Masjid Nurul Iman. Banyak kegiatan dilakukan di masjid Nurul Iman ini, mulai dari praktek manasik haji dan kajian Islami mingguan.
Seperti dalam situs resminya, Blok M Square dimiliki oleh salah satu pengembang terbesar di Indonesia, Agung Podomoro Group (APG).
APG merupakan pengembang dengan pengalaman lebih dari 50 tahun beroperasi di Indonesia. Selama masa tersebut, APG telah membangun dan mendesain properti dalam jumlah besar dengan jangkauan luas.
Selain Blok M Square, APG juga memiliki beberapa portofolio mal lainnya di Jakarta, di antaranya Senayan City, Kuningan City, Emporium Pluit Mall, Harco Glodok, dan Plaza Kenari Mas.
Dikutip dari laman Agung Podomoro Land, APG didirikan oleh Anton Haliman pada 1969. APG menjadi pelopor konsep real estat dengan memulai proyek di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Kini bisnis properti APG meluas, meliputi kompleks perumahan, pergudangan, dan industri.
Kepemimpinan perusahaan diserahkan kepada anaknya, Trihatma Kusuma Haliman atau Trihatma Haliman pada 1986. Dia kemudian mengambil alih PT Indofica Housing, yang memiliki lahan di kawasan Sunter, dan sukses menjadikan Sunter sebagai salah satu kawasan eksklusif di Jakarta Utara.
Melansir data BEI, pemegang saham mayoritas PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) adalah PT Indofica, dengan kepemilikan 82,7 persen saham. Sementara Trihatma Haliman mengantongi 4,99 persen saham. Sisanya dimiliki PT Sarana Multiland Mandiri, direksi, dan publik.
Trihatma pernah masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia pada 2014 lalu versi Forbes. Pada saat itu, kekayaan bersihnya ditaksir sebesar 500 juta dolar AS.