Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sistem Pemberian Upah di Indonesia, Ketahui Jenisnya!

Sistem Pemberian Upah di Indonesia, Ketahui Jenisnya!
Ilustrasi gaji (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Upah tenaga kerja terbagi menjadi nominal dan riil
  • Sistem upah di Indonesia meliputi waktu, hasil, mitra usaha, borongan, dan bonus
  • Penerapan sistem upah mencakup gaji pokok, tunjangan tetap, dan tambahan non-upah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Setiap manusia yang terlibat dalam sebuah produksi barang atau jasa akan mendapatkan upah. Perusahaan pada umumnya akan membayarkan upah atau gaji keryawannya sekali dalam sebulan pada tanggal yang disepakati.

Dalam PP Pengupahan No 36 Tahun 2021 mengatakan, bahwa upah merupakan hak pekerja yang diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.

Di Indonesia, upah yang diberikan kepada pekerja terdapat beberapa jenis dan tiap jenis upah memiliki pembayarannya sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini.

1. Pemberian upah tenaga kerja

Ilustrasi upah. (Pixabay.com)
Ilustrasi upah. (Pixabay.com)

Pemberian upah pada suatu perusahaan didasarkan pada kontribusi karyawan dalam kegiatan operasional di dalam perusahaan. Upah yang diberikan kepada karyawan dianggap sebagai harga untuk membalas atas jasa yang dikeluarkan selama produksi.

Upah pekerja dibedakan menjadi dua, yaitu upah nominal yang merupakan sejumlah uang yang diterima oleh pekerja secara rutin sesuai perjanjian yang ditetapkan. Selanjutnya adalah upah riil yang menukarkan upah monimal yang diterima pekerja yang ditukar dengan barang dan jasa lainnya.

2. Sistem upah di Indonesia

Ilustrasi upah (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi upah (IDN Times/Arief Rahmat)

1. Upah menurut waktu

Dalam pembayaran upah ini di hitung berdasarkan lamanya seseorang melakukan pekerjaannya. Upah ini dapat diberikan secara harian, mingguan ataupun bulanan.

Kelebihan sistem upah ini adalah pekerja dapat menghitung jumlah upah yang akan diterima secara pasti. Sedangkan kelemahannya sistem ini adalah kuang mendorong minat pekerja untuk meningkatkan kualitas dan prestasi pekerjaan.

2. Upah menurut hasil atau satuan

Pembayaran upah ini didasarkan dari jumlah hasil produksi yang dilakukan oleh pekerja dalam waktu tertentu. Dengan sistem ini pekerja akan termotivasi melakukan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Upah mitra usaha

Sistem ini memberikan upah kepada pekerja berupa saham atau obligasi perusahaan. Saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan bekerja di perusahaan yang merupakan mitra usaha perusahaan. Dengan pembagian saham ini perusahaan berharap pekerja mempunyai rasa memiliki kepada perusahaan sehingga lebih produktif.

4. Upah borongan

Sistem pembayaran ini dilakukan di awal pengerjaan proyek hingga selesai tanpa adanya penambahan upah jika ada penambahan pekerjaan antara pemberi pekerjaan dan pekerja. Upah ini digunakan karena sulitnya untuk menghitung upah satuan.

5. Upah bonus

Upah ini merupakan tambahan yang diterima oleh pekerja karena prestasi atas pekerjaan yang dilakukan yangbertujuan untuk memotivasi pekerja menjadi lebih baik lagi dan memberikan keuntungan lebih tinggi lagi ke perusahaan.

3. Penerapan sistem upah

ilustrasi upah kerja (pexels.com/@goumbik)
ilustrasi upah kerja (pexels.com/@goumbik)

Berdasarkan penerapannya, sebuah upah dapat disebut sebagai upah apabila bertindak sebagai imbalan atas pekerjaan, pembayaran dapat berbentuk uang ataupun balas jasa lainnya dan telah ditetapkan berdasarkan perundang-undangan dari pemberi kerja kepada pekerja.

Setiap jenis pembayaran atas jasa seseorang yang diatur dengan sebuah kesepakatan ditetapkan sebagai upah, termasuk gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.

Sedangkan untuk upah tambahan diluar kesepakatan, tidak dimasukkan sebagai upah seperti tunjangan hari raya (THR), bonus, insesntif, komisi dan lain sebagainya.

4. FAQ

Ilustrasi upah (IDN Times)
Ilustrasi upah (IDN Times)

1. Apa saja jenis sistem upah di Indonesia?

Jenis sistem upah meliputi:

  • Upah menurut waktu (misalnya harian, mingguan, bulanan)
  • Upah menurut hasil atau satuan (dibayar berdasarkan jumlah output)
  • Upah mitra usaha (pembayaran berupa saham atau obligasi sebagai bagian kepemilikan)
  • Upah borongan (dibayar penuh di awal proyek)
  • Upah bonus (tambahan berdasarkan prestasi kerja)

2. Bagaimana sistem “upah menurut waktu” bekerja?

Dalam sistem ini, pekerja dibayar berdasarkan lamanya waktu kerjanya, bisa per jam, harian, mingguan, atau bulanan. Sistem ini memberikan kepastian penghasilan reguler tetapi kurang memotivasi peningkatan produktivitas.

3. Apa kelebihan dan kekurangan sistem upah berdasarkan hasil?

  • Kelebihan: pekerja termotivasi menghasilkan lebih banyak untuk mendapat upah lebih tinggi.
  • Kekurangan: tekanan kerja bisa meningkat, dan hasil output mungkin dipengaruhi faktor eksternal (alat, kualitas bahan) yang tidak sepenuhnya dikendalikan pekerja.

4. Apa maksud dari “upah mitra usaha”?

Upah mitra usaha memberi pekerja “bagian kepemilikan” seperti saham atau obligasi perusahaan. Tujuannya agar pekerja merasa lebih memiliki dan termotivasi terhadap kesuksesan perusahaan.

5. Apakah bonus termasuk jenis upah?

Menurut artikel, bonus dianggap tambahan, bukan bagian dari upah tetap. Upah tetap mencakup gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap yang disepakati. Bonus dan insentif diluar kesepakatan ini dianggap sebagai tambahan non-upah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Raihan Ali Putra S
EditorRaihan Ali Putra S
Follow Us

Latest in Business

See More

Pengangguran Australia Sentuh Level Tertinggi dalam 4 Tahun

16 Okt 2025, 23:27 WIBBusiness