Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sritex Resmi Pailit, Gimana Utangnya di BNI?

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memaparkan kinerja BNI 2023 di Jakarta. (IDN Times/Triyan)
Intinya sih...
  • BNI membuka suara terkait penolakan kasasi pailit Sritex oleh Mahkamah Agung.
  • BNI akan berkoordinasi dengan pemerintah dan kreditur lain untuk merumuskan langkah strategis dalam mengkaji going concern Sritex.
  • Menteri Airlangga Hartarto meminta kreditur membantu penyelamatan Sritex demi mencegah PHK massal.

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI buka suara terkait ditolaknya kasasi pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) oleh Mahkamah Agung. Dengan penolakan itu, Sritex tak bisa kabur dari putusan pailit. Saat ini, Sritex tercatat memiliki utang sebesar 23,81 juta dolar AS atau setara Rp371,56 miliar kepada BNI.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan perseroan akan berdiskusi lebih lanjut dengan pemerintah dan kreditur Sritex lainnya menyusul ditolaknya kasasi pailit tersebut.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah, manajemen Sritex, dan lembaga lainnya untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengkaji going concern Sritex,” kata Royke dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/12/2024).

1. BNI ajak kreditur lain selamatkan Sritex

Kantor Sritex di Kabupaten Sukoharjo. (IDN Times/Bandot Arywono)

Royke mengatakan, BNI mendapatkan dukungan pemerintah untuk berkoordinasi dengan para kreditur untuk memastikan keberlangsungan usaha Sritex. Di saat yang bersamaan, BNI berupaya mencari solusi terbaik yang dapat menyeimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk kreditur lainnya, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat luas.

”Kami memahami bahwa Sritex adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Royke.

2. BNI antisipasi risiko kredit Sritex

Kantor BNI (bni.co.id)

Royke berharap melalui kerja sama yang baik antarsemua pihak akan dapat mendukung  keberlanjutan usaha Sritex termasuk industri tekstil pada umumnya.

BNI juga sudah membentuk level pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kredit Sritex.

3. Airlangga minta kreditur selamatkan Sritex

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta kreditur membantu penyelamatan perusahaan tekstil terbesar di Indonesia itu. Penyelamatan Sritex menjadi perhatian pemerintah karena demi mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

“Pemerintah mendorong ini going concern, untuk tetap berproduksi. Tadi sore saya juga berbicara dengan management Sritex supaya going concern tetap terjaga dan juga para kreditur termasuk salah satunya yang terbesar kan yang BNI untuk memimpin para kreditur ini agar setuju dengan pemerintah untuk menjaga lapangan kerja," ucap Airlangga di kantornya, Jakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us