Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stafsus Erick Thohir Ungkap Biang Kerok Krisis Garuda Indonesia

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan biang kerok yang membuat kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terpuruk seperti sekarang. Biang kerok tersebut merupakan kesalahan masa lalu yang dilakukan oleh manajemen Garuda Indonesia.

"Kita tahu bahwa kondisi Garuda seperti ini karena dulu memang kan ugal-ugalan penyewaan-penyewaan pesawat oleh Garuda. Ugal-ugalan ini lah yang membuat kondisi Garuda seperti sekarang dan diperparah dengan Corona ini. Jadi, Corona ini adalah puncaknya," tutur Arya dalam keterangannya kepada media, Selasa (26/10/2021).

Arya menambahkan, Garuda Indonesia pada dasarnya memiliki fondasi yang sangat buruk. Oleh karena itu, upaya penyelesaian masalah di dalamnya adalah dengan efisiensi secara terus menerus.

1. Negosiasi dengan para lessor terus dilakukan

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Arya pun menyebutkan saat ini negosiasi dengan lessor atau para pemilik piutang pun terus dilakukan oleh Garuda Indonesia. Jika negosiasi dengan para lessor bisa berjalan dengan baik maka Arya yakin Garuda Indonesia kembali bisa berdiri tegak dan melupakan isu Pelita Air sebagai pengganti Garuda Indonesia yang santer terdengar belakangan ini.

"Kalau (negosiasi) ini berhasil, Garuda tetap bisa berjalan. Opsi mengenai Pelita itu nantilah, yang utama sebenarnya adalah kita sekarang ini berusaha sebisa mungkin untuk bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan Garuda. Ini opsi pertama yang kita dahulukan," ujar Arya.

2. Cara lain bakal digunakan ketika negosiasi gagal

Penumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Di sisi lain, Arya memastikan jika negosiasi tidak berjalan dengan baik maka cara lainnya akan ditempuh agar Garuda Indonesia bisa tetap selamat dari krisis. Namun, dia tidak mengatakan secara spesifik langkah atau cara apa yang akan digunakan untuk menyelamatkan Garuda Indonesia apabila negosiasi dengan lessor tak sesuai harapan.

"Jangan minta pemerintah ini itu, tapi kita harus lihat secara rasional kondisi Garuda saat ini. Tidak hanya sekadar sentimental dan sebagainya. Kita harus selamatkan dengan cara negosiasi, kalau negosiasi gagal baru cari cara lain atau opsi lain supaya BUMN tetap memiliki pesawat airlines. Jadi, kita tunggu saja kondisi negosiasi kita," ucap Arya.

3. Garuda Indonesia lolos dari gugatan PKPU

Ilustrasi pengadilan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya diberitakan, salah satu lessor Garuda Indonesia yakni My Indo Airlines mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga.

Hasilnya pada putusan sidang pekan lalu, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan menolak gugatan yang dilayangkan oleh My Indo Airlines tersebut. Atas putusan tersebut, maskapai pelat merah tersebut menjamin penerbangan bakal berjalan secara normal.

"Selanjutnya Garuda akan tetap berfokus pada upaya restrukturisasi kewajiban usaha dan operasinya, serta menjamin operasi penerbangan untuk angkutan penumpang dan kargo berjalan normal," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Kamis (21/10/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us