Starbase Resmi Jadi Kota Milik SpaceX, Wujud Ambisi Elon Musk ke Mars

- Starbase, Texas resmi menjadi kota baru bernama Starbase setelah pemungutan suara 212-6.
- Dengan luas 3,8 km2, kota ini diharapkan menjadi pusat pengembangan teknologi antariksa untuk misi ke Bulan dan Mars.
Jakarta, IDN Times - Wilayah di Texas Selatan yang menjadi pusat peluncuran roket SpaceX resmi menjadi kota baru bernama Starbase. Keputusan ini diambil lewat pemungutan suara pada Sabtu (3/5/2025), dengan hasil telak, 212 suara mendukung dan hanya enam menolak dari total 218 suara sah.
Mayoritas pemilih adalah karyawan SpaceX dan keluarganya, yang menunjukkan dominasi perusahaan dalam komunitas lokal. Pemilik SpaceX, Elon Musk menyambut kemenangan ini dengan antusias melalui akun X miliknya.
“Starbase, Texas, kini resmi menjadi kota!” tulis Musk di akun X miliknya.
Dengan luas 3,8 kilometer persegi (km2), Starbase kini menjadi kota terkecil di Cameron County sejak 1995. Kota ini diharapkan menjadi pusat pengembangan teknologi antariksa untuk mendukung misi jangka panjang ke Bulan dan Mars.
1. Hasil pemungutan suara menunjukkan dominasi SpaceX
Pemilu khusus digelar di gedung milik SpaceX, melibatkan 283 pemilih terdaftar. Dari total tersebut, 218 memberikan suara dan mayoritas mendukung. Usulan ini hanya membutuhkan 143 suara untuk disahkan. Petisi pembentukan kota diajukan SpaceX pada Desember 2024.
“Kami membutuhkan kemampuan untuk mengembangkan Starbase sebagai komunitas mandiri,” kata Kathryn Lueders, General Manager SpaceX, dalam surat kepada pejabat lokal, dikutip dari The New York Times.
Dengan status barunya, Starbase berhak memiliki pemerintahan sendiri. Ini termasuk kewenangan untuk mengatur pembangunan, pajak, dan peraturan lokal, yang sebelumnya dipegang Cameron County.
2. Pro dan kontra dari otonomi Starbase
Dengan sekitar 500 penduduk, termasuk 260 karyawan SpaceX, kota ini kini mengelola sendiri layanan seperti jalan, utilitas, pendidikan, dan kesehatan. Bahkan, mereka akan punya kepolisian dan layanan darurat sendiri. Namun, muncul kekhawatiran soal konflik kepentingan dan kebebasan sipil.
“Penduduk Starbase akan tunduk pada aturan perusahaan tempat mereka bekerja, dan itu berisiko membatasi hak mereka sebagai warga,” ujar Rosa Alvarez, aktivis dari South Texas Environmental Justice Network, dilansir The Guardian.
Isu lingkungan juga menjadi sorotan. SpaceX berencana meningkatkan frekuensi peluncuran roket dari lima menjadi 25 kali per tahun. Ini berarti pantai Boca Chica bisa ditutup lebih sering, memicu protes dari warga yang ingin mempertahankan akses publik.
3. Pejabat kota pertama semuanya berasal dari SpaceX
Tanpa lawan dalam pemilu, Bobby Peden yang menjabat sebagai Wakil Presiden Operasi Uji dan Peluncuran SpaceX, terpilih sebagai wali kota pertama Starbase. Dua komisaris kota lainnya juga berasal dari internal perusahaan.
“Kami ingin Starbase jadi pusat inovasi dan rumah bagi generasi pertama manusia yang akan pergi ke Mars,” ujar Peden dalam wawancara dengan South China Morning Post.
SpaceX juga merencanakan pembangunan perumahan, perkantoran, dan fasilitas baru untuk menarik lebih banyak tenaga kerja. Upaya mereka sebelumnya ditolak otoritas county, yang menjadi alasan utama SpaceX mendorong status kota mandiri.