Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sudah Tahu? Ini 3 Tantangan Utama Usaha Mikro dan Solusinya

pexels.com/caio

Jakarta, IDN Times - Ukuran dan skala adalah perbedaan utama antara usaha mikro dan usaha kecil. Umumnya, usaha mikro adalah jenis usaha kecil yang memiliki kurang dari 10 orang karyawan, sedangkan usaha kecil dapat mencakup bisnis dengan hingga 500 karyawan.

Usaha mikro mencakup pengusaha tunggal, pekerja lepas, pelaku sampingan, dan banyak pemilik usaha yang beroperasi dari satu lokasi.

Pembiayaan dan pemasaran bisa menjadi masalah lebih besar untuk bisnis-bisnis ini, meskipun mereka cenderung menikmati hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan memerlukan modal yang lebih sedikit untuk beroperasi.

Jika kamu berencana untuk berkecimpung di bisnis skala mikro, ketahui tiga tantangan utama dan cara mengatasinya!

1. Mendapatkan pembiayaan untuk bisnis

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir Nerdwallet, karena bisnis mikro beroperasi dalam skala keuangan yang sangat kecil, pemberi pinjaman biasanya melihat operasi kecil ini kurang stabil, dan kurang mampu mengatasi utang, dibandingkan dengan bisnis kecil yang lebih besar.

Solusinya, pertimbangkan opsi pinjaman online. Pemilik bisnis mikro yang membutuhkan pendanaan operasional atau awal mungkin tidak memenuhi syarat untuk pinjaman bisnis kecil melalui bank.

Namun, banyak pemberi pinjaman online (pinjol) dapat menyediakan modal kerja untuk perusahaan terkecil sekalipun, termasuk yang memiliki skor kredit rendah, utang, dan kebutuhan pendanaan mendesak.

2. Menarik pelanggan potensial

Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Usaha mikro beroperasi dengan skala yang lebih kecil dibanding usaha kecil di setiap tingkatan, termasuk jangkauan dan cakupan pangsa pasar mereka.

Hal itu mungkin membuat mereka berada dalam posisi kompetitif yang kurang menguntungkan dibanding usaha kecil yang memiliki dana, jaringan, dan sumber daya untuk kampanye pemasaran yang lebih besar.

Solusinya, tetap pada rencana pemasaran berbiaya rendah. Dengan pemasaran media sosial dan bentuk iklan digital lainnya, pemilik bisnis tidak perlu anggaran pemasaran tingkat perusahaan untuk menyebarkan informasi tentang bisnis mereka. Sebagian besar alat pemasaran digital modern juga mudah dan intuitif untuk diimplementasikan.

Langkah awal yang mudah, buat akun bisnis khusus di setidaknya satu platform media sosial utama. Facebook dan Instagram adalah titik awal yang bagus, dan tergantung pada bandwidth dan target pasar kamu, kamu juga bisa mempertimbangkan membuat akun di Twitter, Pinterest, YouTube, atau TikTok.

3. Menangani beberapa pekerjaan sekaligus

Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun bisnis mikro bisa memiliki hingga 10 karyawan termasuk pemiliknya, banyak di antaranya sebenarnya dimiliki dan dioperasikan oleh satu orang.

Kadang-kadang, bisnis mikro tetap "mikro" karena kurangnya dana untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan dan mendapatkan sumber daya lainnya. Ini bisa membuat pemilik bisnis mengenakan banyak topi, termasuk penjualan, pemasaran, urusan pajak, operasional, dan banyak lagi.

Solusinya, menugaskan tugas ke alat digital. Pengusaha tunggal mungkin tidak memiliki opsi untuk menugaskan peran kepada karyawan manusia atau subkontraktor, tetapi ada banyak alat digital yang dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan sebagian besar tugas yang sulit dan memakan waktu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Anata Siregar
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us