Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Sumber Kekayaan Hartono Bersaudara, Bank hingga Klub Bola

Robert Budi Hartono (forbes.com)
Robert Budi Hartono (forbes.com)

Kekayaan Hartono bersaudara bersumber dari sejumlah sektor usaha yang mereka miliki. Diketahui, kakak beradik tersebut memiliki total harta sebanyak USD46,9 miliar atau sekitar Rp754,6 triliun per April 2024.

Melansir Forbes Real Time Billionaires, Robert Budi Hartono dikabarkan memiliki harta kekayaan USD23,9 miliar atau Rp384,5 triliun. Sedangkan kakaknya, Michael Bambang Hartono memiliki harta kekayaan sebesar USD23 miliar atau sekitar Rp370,06 triliun.

Penasaran dari mana saja sumber kekayaan Hartono bersaudara? Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

1. Perbankan

gedung BCA di Darmo Surabaya (instagram.com/chriestiansetiawan)
gedung BCA di Darmo Surabaya (instagram.com/chriestiansetiawan)

Hartono bersaudara merupakan pemegang saham mayoritas PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Pada tahun 1998, kedua orang ini mengakuisisi BCA dari Sudono Salim yang terpuruk saat krisis moneter dulu.

Saat ini, mereka menguasai BCA lewat PT Dwimuria Investama Andalan dengan 54,94% kepemilikan atau sekitar 67,72 miliar saham. Hingga awal tahun 2022, kapitalisasi pasar BCA bahkan mencapai Rp946,14 triliun.

2. Bisnis rokok

Ribuan pekerja menyelesaikan proses pembuatan rokok kretek di Pabrik Rokok Djarum Kudus, Desa Megawon, Jati, Kudus, Jateng, Selasa (5/6/2012). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Ribuan pekerja menyelesaikan proses pembuatan rokok kretek di Pabrik Rokok Djarum Kudus, Desa Megawon, Jati, Kudus, Jateng, Selasa (5/6/2012). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kekayaan Hartono bersaudara juga diketahui berasal dari bisnis rokok, yaitu PT Djarum. Perusahaan besar ini berawal dari ayahnya, Oei Wie Gwan yang mengakuisisi perusahaan rokok Indonesia yang pailit pada tahun 1951.

Lalu, ia menamai perusahaan asal Kudus, Jawa Tengah ini dengan nama Djarum. Hingga saat ini, PT Djarum menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang menaungi hampir 52 ribu karyawan pada tahun 2021 silam.

3. Klub bola Como 1907

Suporter Como 1907, klub Italia yang promosi ke Serie A Liga Italia 2024/2025 (instagram.com/comofootball)
Suporter Como 1907, klub Italia yang promosi ke Serie A Liga Italia 2024/2025 (instagram.com/comofootball)

Baru-baru ini, Hartono bersaudara ramai diperbincangkan karena klub sepak bola milik mereka, Como 1907 berhasil promosi ke Serie A Liga Italia musim 2024/25. Como 1907 diketahui merupakan klub Italia yang terakhir kali bermain di Serie A pada 2003 atau 21 tahun lalu.

Hartono bersaudara melalui Grup Djarum diketahui mengakuisisi Como 1907 pada 4 April 2019. Mereka membeli klub ini hanya seharga 850 ribu euro atau Rp14,7 miliar dan melunasi utang 150 ribu euro atau Rp2,5 miliar.

Saat dibeli Hartono bersaudara, Como merupakan tim guram yang nyaris bangkrut. Bahkan, ketika itu Como berlaga di Serie D atau kasta keempat Liga Italia.

Secara perlahan, Como mulai bangkit. Hartono bersaudara membangun infrastruktur baru, memperbaiki stadion, menyiapkan akademi, hingga membangun tim utama yang lebih baik.

Pada 2019, Como naik ke Serie C. Kemudian semusim berikutnya, mereka langsung naik ke Serie B. Pada musim 2021/22 hingga 2023/24, Como berlaga di Serie B. Baru akhirnya pada musim 2023/24, Como berhasil promosi ke Serie A untuk berlaga di musim 2024/25.

Selain Hartono bersaudara, saham Como juga dimiliki oleh legenda sepak bola, Thierry Henry dan Cesc Fabregas.

Sebelum dimiliki oleh Hartono bersaudara, Como adalah milik Akosua Puni, istri dari pesepak bola bernama Michael Essien yang dulu pernah bergabung dengan Persib Bandung.

4. Properti

Mal Grand Indonesia (Instagram.com/grandindo)
Mal Grand Indonesia (Instagram.com/grandindo)

Sumber kekayaan Hartono bersaudara juga berasal dari kepemilikan properti. PT Djarum tadi diketahui memiliki beberapa lini bisnis di dalamnya. Salah satunya pada sektor properti, seperti Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, Grand Indonesia, dan Kempinski Residence.

Selain itu, Grup Djarum juga meliputi beberapa proyek properti kelas menengah ke bawah. Mulai dari World Trade Center Mangga Dua, Padma Hotel Karawang, Karawang Resinda, dan Mal Daan Mogot.

5. Perusahaan makanan dan minuman

Yuzu, salah satu perusahaan swasta yang ikut bantu redam pandemi corona (Istimewa)
Yuzu, salah satu perusahaan swasta yang ikut bantu redam pandemi corona (Istimewa)

Grup Djarum juga masuk ke lini bisnis makanan dan minuman sebagai sumber kekayaan Hartono bersaudara. Ada dua perusahaan yang berada di bawah PT Djarum.

Pertama, PT Savoria Kreasi Rasa yang memproduksi merek minuman Yuzu. Kedua, PT Sumber Kopi Prima sebagai produsen kopi merek Delizio Caffino.

6. Sektor digital

ilustrasi blibli (IDN Times/Besse Fadhilah)
ilustrasi blibli (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pada sektor digital, Hartono bersaudara juga mendirikan beberapa unit bisnis. Misalnya, pada tahun 2010 mereka mendirikan Blibli.com lewat PT Global Digital Niaga yang berada di bawah PT Global Digital Prima (GDP). Kini, Blibli diketahui mengakuisisi 70,56% emiten pengelola Farmers Market dan Ranch Market, PT Boga Lestari Tbk.

Lalu, Grup Djarum ini juga mengembangkan perusahaan modal ventura melalui GDP Venture. Perusahaan ini mengakuisisi beberapa perusahaan startup. Misalnya, Kaskus dan Tiket.com. 

Selain itu, Grup Djarum juga menjadi salah satu pemodal pada beberapa startup lainnya. Di antaranya yakni Gojek, IDN Media, Kumparan, Kincir, Garasi.id, Bolalob, Halodoc, Kurio, Garasi.id, Infokost.id, Historia, dan masih banyak lainnya.

7. Elektronik

IDN Times/Polytron
IDN Times/Polytron

Kekayaan Hartono bersaudara juga bersumber dari perusahaan elektronik yang mereka miliki, yaitu Polytron. Kini, Polytron mempunyai tiga pabrik di Jawa Tengah dengan lebih dari 10.000 karyawan.

Diketahui Polytron memiliki target untuk menguasai pasar televisi LED dan LCD di Indonesia yang saat ini dikuasai oleh perusahaan Jepang dan Korea Selatan.

8. Agribisnis

Ilustrasi pengembangan bibit cengkeh (www.hpi-agro.com)
Ilustrasi pengembangan bibit cengkeh (www.hpi-agro.com)

Tak kalah besarnya, Hartono bersaudara juga memasuki lini agribisnis dengan keuntungan yang tidak sedikit. Bisnis ini dijalankan oleh PT Hartono Plantation Indonesia (HPI) yang didirikan pada tahun 2008.

Perusahaan itu berfokus untuk memproduksi minyak kepala sawit yang berlokasi di Kalimantan Barat. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi komoditas, seperti tebu, tembakau, minyak atsiri, cengkeh, dan jarak kepyar.

9. Media Massa

IDN Times/Kevin Handoko
IDN Times/Kevin Handoko

Bisnis media massa juga menjadi penyumbang kekayaan Hartono bersaudara. Mereka mendirikan Djarum Media dengan diberi nama Djarum Super Soccer TV dan Polytron dengan nama Mola TV.

10. Menara Telekomunikasi

Logo PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (glints.com)
Logo PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (glints.com)

Sumber kekayaan mereka juga bersumber dari perusahaan menara telekomunikasi, yaitu PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui PT Sapta Adhikara Investama. Hartono bersaudara memiliki saham di sana sebesar 54,35% atau setara 27,73 miliar saham.

Bahkan, pada tahun 2021, TOWR mengakuisisi saham mayoritas PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) melalui anak perusahaannya, yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).

Nah, itulah tadi sembilan sumber kekayaan Hartono bersaudara yang berasal dari beberapa sektor bisnis di Indonesia. Bisa dibilang, mereka berdua menjadi orang tersukses dengan kekayaan terbesar di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
Yunisda DS
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us