Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Blok Rokan
Sumur Ampuh (AH030) di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau. (dok. PHR)

Intinya sih...

  • Blok Rokan tetap berperan besar dalam produksi minyak nasional

  • Sumur Ampuh menggunakan teknik pengeboran miring untuk hasil produksi awal 2.098 barel minyak per hari

  • Pencapaian produksi menjadi pemicu semangat untuk eksplorasi potensi tambahan produksi dari low quality reservoir

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melaporkan Sumur Ampuh (AH030) mencatatkan hasil produksi awal sebesar 2.098 barel minyak per hari (BOPD).

Uji produksi sumur Ampuh memang menggembirakan, menyusul hasil produksi seluruhnya murni crude oil tanpa kandungan air maupun gas.

1. Blok Rokan masih punya peran yang besar buat produksi nasional

Blok Rokan. (Dok. Pertamina)

Direktur Utama (Dirut) PHR, Ruby Mulyawan mengatakan produksi awal itu membuktikan Wilayah Kerja (WK) Rokan hingga kini masih memiliki potensi besar sebagai salah satu tulang punggung produksi migas nasional.

“Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan cadangan dan produksi minyak nasional, tetapi juga memberikan optimisme besar bagi industri migas di Indonesia,” kata Ruby, dikutip Minggu (23/11/2025).

2. Sumur Ampuh dibor pakai teknik pengeboran miring

Sumur Ampuh (AH030) di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau. (dok. PHR)

Sumur AH030 dibor menggunakan teknik pemboran miring berarah (directional drilling) dengan mengusung konsep pengembangan local attic development.

Pemboran menyasar Reservoir Menggala Formation (Fm) pada lapisan batuan MN-5580, dengan lapisan tambahan BK-5000 dan MN-5540.

Pemboran dilakukan dalam waktu tiga minggu dengan mengedepankan operasi yang lancar aman dan selamat.

Capaian produksi itu menunjukkan keberhasilan strategi pengembangan Lapangan Ampuh yang efektif, kolaboratif, dan terintegrasi antara tim bawah tanah (subsurface), reservoir, drilling serta operasi produksi.

“Tentunya tidak terlepas dari kerja keras para anak bangsa yang terlibat di dalamnya, para pekerja yang teruji dan terus berinovasi dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional,” ini kata Ruby Mulyawan. 

3. Dorong pencapaian produksi minyak nasional

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengapalan perdana minyak mentah untuk diolah di kilang Pertamina pada Sabtu (14/8/2021). (Dok. Pertamina)

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto menyampaikan produksi itu menjadi pemicu semangat untuk melanjutkan eksplorasi potensi tambahan produksi dari low quality reservoir (LQR) yang saat ini sedang dievaluasi SKK Migas dan PHR.

Upaya tersebut akan diarahkan untuk pengembangan melalui teknologi multi stage fracturing (MSF) di beberapa titik potensial di WK Rokan.

SKK Migas menilai capaian uji produksi ini sebagai indikator keberhasilan kolaborasi pemerintah, industri hulu migas nasional dan Pertamina Hulu Rokan, serta langkah nyata menuju target produksi minyak nasional 2026 sebesar 610 ribu BOPD yang merupakan target APBN 2026.

“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh kontraktor kontrak kerja sama, dimana keberhasilan MSF di PHE dapat dijadikan contoh bagi seluruh KKKS, Kami segera menginstruksikan kepada Pertamina dan KKKS lainnya agar dilakukan pekerjaan MSF sebanyak 100 sumur  dan pengeboran di lapangan yang baru ditemukan saat pengeboran eksplorasi sebanyak 100 sumur baik onshore maupun offshore” ucap Djoko.

Editorial Team