Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei: Mayoritas Ojol Pilih Potongan 20 Persen Asal Dapat Asuransi

Ilustrasi ojek online (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi ojek online (IDN Times/Sunariyah)
Intinya sih...
  • Ojol lebih nyaman dengan potongan 20 persen
    • 82 persen responden memilih potongan 20 persen dengan order melimpah
    • 54 persen ojol menilai potongan 20 persen masih wajar dengan manfaat tambahan
    • Hanya 15 persen yang merasakan pendapatan lebih tinggi dengan potongan 10 persen
    • Ojol tak masalah statusnya bukan karyawan
      • 52 persen tidak masalah status sebagai mitra karena fleksibilitas jam kerja
      • 33 persen menginginkan skema mitra dengan manfaat tambahan seperti BPJS dan asuransi
      • Hanya 15 persen berharap menjadi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Survei Tenggara Strategics menunjukkan, sebagian besar pengemudi ojek online (ojol) di Jabodetabek lebih memilih skema potongan aplikasi sebesar 20 persen.

Namun, mereka memilih skema tersebut bila imbalannya adalah jumlah pesanan yang lebih banyak serta ada perlindungan tambahan seperti asuransi kesehatan, kecelakaan, hingga bantuan perawatan kendaraan.

Riset ini dilakukan melalui wawancara telepon pada 16-17 September 2025 dengan melibatkan 1.052 pengemudi ojol aktif di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Survei dilakukan terhadap pengemudi aktif selama tiga bulan terakhir dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±3,04 persen. Artinya, hasil ini cukup representatif untuk menggambarkan pandangan driver ojol di wilayah Jabodetabek.

1. Ojol lebih nyaman dengan potongan 20 persen

ilustrasi ojek online (IDN Times/Herka Yanis)
ilustrasi ojek online (IDN Times/Herka Yanis)

Hasilnya, 82 persen responden mengaku lebih nyaman menerima potongan 20 persen dengan order melimpah, dibanding potongan 10 persen tetapi order terbatas.

Di sisi lain, 54 persen ojol juga menilai potongan 20 persen masih wajar selama perusahaan aplikasi memberikan manfaat tambahan, terutama dalam bentuk perlindungan jaminan sosial maupun bantuan servis motor.

Temuan menarik lainnya, 18 persen responden pernah bekerja di platform yang hanya memotong 10 persen. Namun, dari kelompok ini, sebanyak 43 persen menyebut pendapatan mereka tidak berbeda signifikan dibanding potongan 20 persen, bahkan 42 persen mengaku justru lebih rendah. Hanya 15 persen yang merasakan pendapatan lebih tinggi.

2. Ojol tak masalah statusnya bukan karyawan

Massa aksi pengemudi ojek online saat menggeruduk kantor Gojek Surabaya, Selasa (20/5/2025). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Massa aksi pengemudi ojek online saat menggeruduk kantor Gojek Surabaya, Selasa (20/5/2025). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Selain potongan komisi, survei juga menyoroti pandangan pengemudi terkait status hubungan kerja dengan perusahaan aplikasi. Mayoritas responden atau sekitar 52 persen tidak masalah status sebagai mitra karena fleksibilitas jam kerja.

Sebanyak 33 persen menginginkan skema mitra dengan manfaat tambahan seperti BPJS dan asuransi. Hanya 15 persen yang berharap menjadi karyawan tetap, namun dengan catatan tidak ada seleksi ketat yang berpotensi membuat banyak pengemudi tersisih.

Mayoritas pengemudi ojol yang menjadi responden berusia 31–40 tahun, disusul kelompok usia 21–30 tahun, dan yang paling kecil 41–50 tahun. Sebagian besar mulai menjadi driver dalam tiga sampai enam tahun terakhir, khususnya setelah masa pandemi Covid-19.

Ada juga yang baru bergabung dua tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sejak pandemi hingga saat ini, jumlah pekerja terkena PHK mencapai lebih dari 42 ribu orang.

3. Serikat Pekerja Ojol mengadu ke Dasco, minta Prabowo teken Keppres

IMG-20250905-WA0029.jpg
Dasco

Sebelumnya, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia yang mayoritas berasal dari pengemudi ojek online (ojol) mengadu ke pimpinan DPR RI, agar pemerintah memperhatikan nasib pengemudi ojol.

Rapat audiensi itu dipimpin langsung Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, didampingi Wakil Ketua DPR RI lainnya yakni Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Salah satu permintaannya, ojol berharap Presiden Prabowo meneken Keputusan Presiden (Keppres) tentang kesejahteraan para pengemudi ojol.

Dasco mengatakan, pimpinan DPR RI telah menerima surat permintaan audiensi dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia.

"Ada perwakilan dari teman-teman sekalian, dari sembilan serikat pekerja untuk memaparkan secara singkat, supaya lebih jelas daripada yang tersurat untuk kita bisa lebih memahami kondisi yang dialami oleh teman-teman sekalian," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Nvidia Ikuti Jejak Trump, Suntik Rp82,9 Triliun ke Intel

19 Sep 2025, 14:09 WIBBusiness