Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tantangan dan Peluang Berbisnis Kosmetik di Indonesia

ilustrasi make-up atau kosmetik (Unsplash/Joanna Kosinska)

Founder Lacera, Michelle, menceritakan tantangan dan peluang dalam menjalani bisnis kosmetik di Indonesia. Menurutnya, dengan sekitar 136 juta perempuan dari total 283 juta populasi di Indonesia, bisnis kosmetik menjadi salah satu lini usaha yang menjanjikan.

Selain itu, akselerasi teknologi dan internet juga mendukung para pendatang baru untuk memulai bisnisnya. Sebab, mereka mulai berbisnis tanpa harus memiliki toko offline.

“Pertumbuhan penjualan online dan tren untuk merawat diri menjadi peluang kami dalam memulai bisnis kosmetik,” kata Michelle dalam keterangan tertulis.

1. Banyak konsumen ingin glowing dalam waktu singkat

ilustrasi kosmetik (Unsplash/Christin Hume)

Michelle menjelaskan, tantangan dalam berjualan produk kosmetik adalah bagaimana pemilik bisnis menjawab keinginan konsumen, yaitu menjadi glowing dalam sekejap. Padahal, perubahan penampilan adalah sesuatu yang bertahap atau bukan instan.

Oleh sebab itu, mereka yang berbisnis kosmetik juga wajib mengedukasi konsumennya agar tidak tertipu dengan iming-iming strategi marketing.

“Edukasi perlu dibuat. Bukan hanya karena banyak yang menginginkan hasil cepat, tapi juga untuk mengetahui kandungan apa yang aman dalam kosmetik,” ujarnya.

"Kami juga ingin mengingatkan bahwa produk yang menjanjikan kulit putih instan tidak selalu baik untuk kulit dalam jangka panjang, tanpa memikirkan dampak buruk yang mungkin terjadi pada kesehatan kulit,” sambung Michelle.

2. Harus punya target pasar yang jelas

ilustrasi kosmetik (Unslpash/Enecta Cannabis extracts)

Tidak ketinggalan, setiap pebisnis juga harus memiliki strategi berjualan, seperti siapa target market hingga tagline apa yang efektif untuk mencuri perhatian audiens.

Misalnya, Michelle menargetkan perempuan dengan rentang usia 17-35 tahun sebagai pasar utamanya. Untuk jargon produknya, dia pun menekankan pada pentingnya kosmetik yang sehat dan harus digunakan secara berkala untuk hasil yang optimal.

3. Ada banyak pesaing untuk industri kecantikan

ilustrasi make-up atau kosmetik (Unsplash/Joanna Kosinska)

Kendati punya potensi pasar yang besar, bisnis kosmetik juga tidak mudah karena banyak saingannya. Sehingga, inovasi dan menjaga kualitas menjadi kunci utama agar produk bisa terus bertahan di pasar.

Dinamikanya menjadi semakin rumit karena produk yang sudah mapan kerap menggunakan jasa artis atau influencer ternama sebagai brand ambassador. Kondisi itu secara tidak langsung dapat memberikan pukulan telak bagi brand lokal, yang biasanya memiliki hambatan dana untuk marketing.   

“Ada banyak brand, baik lokal dan lama ataupun global dan lokal, yang meramaikan industri kecantikan. Mengedukasi konsumen dan terus berinovasi bisa menjadi cara yang menarik untuk menggaet konsumen,” ujar Michelle.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us