Jokowi Ngomel Soal Harga Gula Bawang, Airlangga: Ada Kendala Impor

Terkendala lockdown hingga distribusi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mencurigai adanya permainan harga bawang dan gula pasir. Hingga kini, harga bawang dan gula pasir masih tinggi, jauh dari acuan pemerintah.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku ada kendala dari sisi impor sehingga pasokan komoditas tersebut tidak mencukupi permintaan yang ada.

1. Jadwal impor gula pasir tertunda karena kebijakan lockdown sejumlah negara

Jokowi Ngomel Soal Harga Gula Bawang, Airlangga: Ada Kendala ImporKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Menurut Airlangga, ada beberapa jadwal impor gula yang tertunda karena sejumlah negara asal impor itu menerapkan lockdown atau karantina wilayah. Untuk mengatasi kondisi ini, Airlangga mengatakan pemerintah akan mengalihkan gula rafinasi ke gula konsumsi untuk menambah stok.

"Diharapkan dengan pengalihan ini, harga bisa ditekan ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan akibat hal tersebut," lanjut dia.

Baca Juga: Terjadi Deflasi Bahan Pangan, Jokowi: Daya Beli Masyarakat Menurun 

2. Pemerintah impor bawang putih pada April dan Mei

Jokowi Ngomel Soal Harga Gula Bawang, Airlangga: Ada Kendala ImporIlustrasi bawang putih di pasar (IDN Times/Shemi)

Sementara untuk bawang putih, pemerintah sudah mengimpor sejak April lalu. Nantinya, impor bawang putih akan ditambah lagi pada bulan Mei. Impor dilakukan agar harga bawang putih bisa stabil di pasaran.

"Di April, 81 ribu (ton) yang masuk, Mei 129 ribu (ton) stok yang ada. Itu yang tadi saya sebut itu stok. Sedangkan rencana impornya di April 94 ribu impor, Mei 78 ribu impor," jelas Airlangga.

3. Harga bawang merah masih tinggi karena kendala distribusi

Jokowi Ngomel Soal Harga Gula Bawang, Airlangga: Ada Kendala ImporIDN Times/Debbie Sutrisno

Sedangkan untuk bawang merah, Airlangga menyampaikan pemerintah tidak berencana impor. Menurut dia, di sejumlah daerah masih tersedia stok bawang merah.

"Kita ketahui bawang merah di Jawa rata-rata Rp49 ribu-Rp47 ribu dan Rp45 ribu, tetapi kalau kita lihat di Jayapura memang masih ada yang Rp64 ribu, di Banda Aceh Rp65 ribu, Sulawesi Utara Rp53.750. Jadi seperti Mentan sampaikan ini masalah distribusi yang akan perlu didorong," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Curiga Ada Permainan Harga Bawang dan Gula! 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya