Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Curiga Ada Permainan Harga Bawang dan Gula!

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti harga bahan pangan seperti bawang merah hingga gula pasir yang masih tinggi. Jokowi pun curiga ada oknum yang sengaja memainkan harga untuk mengeruk keuntungan sendiri.

Oleh karena itu, dia meminta jajarannya untuk mencari penyebab kedua bahan pangan ini harganya tak kunjung turun. Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan di rapat terbatas tentang antisipasi kebutuhan bahan pokok.

1. Jokowi minta jajarannya mengecek ke lapangan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Jokowi memerintahkan jajarannya untuk langsung mengecek ke lapangan untuk mengetahui penyebab mahalnya harga bawang dan gula. Selain itu, dia juga meminta agar harga dikontrol sehingga terkendali dan masyarakat bisa menaikkan daya beli.

"Oleh sebab itu, saya ingin ini dilihat masalahnya di mana, apakah distribusi atau stok kurang, atau ada yang sengaja permainan harga untuk sebuah keuntungan yang besar," kata Jokowi yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/5).

2. Jokowi sebut harga bawang merah dan gula pasir masih jauh dari acuan

(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Jokowi mengatakan untuk bawang merah sendiri harganya mencapai Rp52.000 per kilogram. Menurutnya, harga tersebut masih jauh dari harga acuan yaitu sebesar Rp32.000.

"Kemudian juga gula pasir sampai saat ini terus saya kejar harga juga masih Rp17.000 sampai Rp17.500 padahal HET seharusnya di 12.500," jelasnya.

3. Jokowi katakan ada indikasi penurunan permintaan bahan pangan

Ilustrasi Pasar (IDN Times/ Lia Hutasoit)

Sebelumnya, Jokowi juga menyoroti laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per April lalu yang menyebut bahwa bahan pangan mengalami deflasi 0,13 persen. Melalui data tersebut, mantan Wali Kota Solo itu menyebut adanya indikasi penurunan permintaan bahan pangan.

"Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan. Artinya daya beli masyarakat menurun," ungkap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us