Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teken MoU dengan BUMN China, KITB Siap Hadirkan 25 Ribu Lapangan Kerja

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kini resmi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) (dok. KITB)
Intinya sih...
  • Penandatanganan MoU antara KITB dan CSCEC mencapai investasi Rp60 triliun untuk implementasi program TCTP.
  • TCTP bertujuan mempercepat arus investasi dari China ke Indonesia melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi.

Jakarta, IDN Times - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kini resmi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC). Penandatanganan MoU tersebut dalam rangka memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan China.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, MoU ini jadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.

“TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global,” kata Airlangga dalam pernyataan resminya, Selasa (25/3/2025).

1. TCTP percepat arus investasi dari China ke Indonesia

Kawasan Industri Terpadu Batang atau KITB (dok. KITB)

Sementara itu, Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan mengatakan, TCTP menjadi program yang bisa mempercepat arus investasi masuk ke Indonesia terutama dari Negeri Tirai Bambu.

"Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya dari China, dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi," kata Ngurah Wirawan.

2. Tujuan TCTP

Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021. Program ini bertujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan China melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi.

Dengan MoU tersebut, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.

Oleh karena itu, Ngurah Wirawan mengatakan, kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf
internasional.

“Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," tutur dia.

3. Dampak positif TCTP bagi Indonesia

Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare (ha).

Adapun setiap satu hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja. Dengan demikian, secara keseluruhan program TCTP berpotensi membuka lebih dari 25 ribu peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.

"Dengan adanya TCTP, Indonesia semakin terkoneksi dengan jaringan industri China, memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. MoU ini menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara," tutur Ngurah Wirawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us