Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Thomas Djiwandono Buka-bukaan Alasan Prabowo Bentuk Danantara

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (Dok.IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono, membeberkan alasan Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Jadi tujuan Danantara apa dulu lah. Jadi Pak Presiden itu merasa dan saya pun mendukung. Poinnya ini, kita itu banyak sekali aset-aset BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," kata dia dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Thomas menjelaskan, ide super holding sebenarnya bukan hal baru dan telah lama menjadi wacana di lingkungan BUMN. Saat ini, beberapa holding sektoral seperti Mind ID dan InJourney sudah terbentuk di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Nah, ini kan mau disatukan. Cuma disatukan bukan cuma untuk asetnya sih. Tapi bagaimana, Pak Presiden selalu mengingatkan pola Temasek, pola apa," sebut dia.

Temasek Holdings adalah perusahaan investasi milik pemerintah Singapura yang didirikan pada tahun 1974. Beroperasi sebagai entitas komersial, Temasek mengelola portofolio investasi global yang mencakup berbagai sektor, seperti teknologi, keuangan, energi, dan infrastruktur.

"Itu kan apa yang dilakukan, mereka leveraging (meningkatkan). Jadi apa yang mereka punya, let's say punya uang 100 itu di-leverage sedemikian rupa dengan mencari investor-investor lain untuk either suatu proyek atau suatu usaha yang sudah jadi. Kan kira-kira begitu," kata Thomas.

Thomas mencontohkan, konsep tersebut bisa mendukung proyek-proyek strategis seperti hilirisasi yang masih berada dalam tahap awal. Dengan kekuatan finansial yang lebih terpusat, Danantara diharapkan mampu menarik investor dengan lebih baik.

"Jadi ini contoh aja. Jadi pemikirannya itu. Kita seharusnya mencari cara supaya pooling kita lebih kuat dari segi keuangannya," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Jumawan Syahrudin
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us