Tips Gunakan Influencer untuk Bisnismu, Apa yang Perlu Diketahui?

Jakarta, IDN Times - Pemanfaatan influencer atau pemengaruh dalam perkembangan sebuah bisnis saat ini tidak bisa dianggap remeh. Kehadirannya dapat membuat sebuah bisnis atau usaha menjadi dikenal banyak kalangan, terlebih jika si pemengaruh memiliki basis pengikut yang banyak.
Pemengaruh saat ini jadi salah satu saluran komunikasi yang diandalkan para jenama untuk memperluas jangkauan target pasar. Gak hanya bisnis berskala besar, bisnis kecil dan menengah pun mulai memanfaatkan strategi pemasaran tersebut.
Berikut ini tiga hal penting yang mesti diperhatikan pebisnis saat ingin mengimplementasikan strategi influencer marketing seperti dibahas dalam ShopeePay Talk dengan tema 'Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan Influencer Marketing.'
1. Pilih pemengaruh yang sesuai dengan nilai jenama

Digital Marketing Professional and CMO of Samara Media & Entertainment, Desy Bachir, mengatakan kunci memilih pemengaruh berpaku pada tujuan dari kolaborasi dan melihat lebih dalam gaya hidup yang ditunjukkan influencer di media sosialnya.
Selain itu, membangun pondasi kepercayaan satu sama lain yang kuat juga penting untuk menambah keterikatan dengan audiens.
"Sekarang ini audiens sudah lebih peka untuk membedakan mana konten yang disponsori oleh brand maupun yang tidak. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memilih influencer yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan komunikasi brand dan target audiens agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Influencer pun akan lebih mudah untuk mempromosikan produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka," ucap Desy.
Selain itu, sambung Desy, pihak jenama atau brand juga perlu memerhatikan gaya masing-masing influencer dalam berkomunikasi dengan audiensnya, serta mendengarkan juga feedback dari influencer.
"Bagaimanapun, merekalah yang paling memahami audiens masing-masing. Seiring berjalannya waktu, brand juga harus mempertahankan dan bahkan memperkuat hubungan tersebut dengan cara mengomunikasikan brand value-nya secara konsisten sehingga dapat menarik perhatian audiens melalui pendekatan emosional," beber dia.
2. Pemasaran lewat influencer tidak melulu endorse

Dalam menjalankan strategi pemasaran bersama pemengaruh, brand dapat mengeksplorasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan objektif. Mulai dari ulasan produk, kampanye, hingga merilis produk kolaborasi bersama sang influencer seperti yang kerap dilakukan oleh brand kecantikan lokal Rollover Reaction.
"Selain secara konsisten mengumpulkan ulasan produk, kerap kali kami juga meluncurkan produk kolaborasi dengan influencer sambil tetap mempertahankan value dari Rollover Reaction, yaitu “fuss-free beauty” melalui produk yang anti ribet dan multifungsi," kata Head of Marketing Rollover Reaction & Alchemist Fragrance, Reina Devianti Triswan.
Selain itu, Reina mengatakan pihaknya juga selalu berupaya mengangkat nilai women empowerment di setiap kampanye untuk produk koleksi kolaborasi.
"Tentunya, kolaborasi tersebut juga dilakukan untuk sama-sama memberikan manfaat tidak hanya untuk brand, tapi juga untuk influencer itu sendiri karena dapat meningkatkan kredibilitas serta kepercayaan dari konsumen terhadap keduanya," ucapnya.
3. Gunakan storytelling yang engaging

Dengan kesempatan dan fasilitas yang terbuka lebar, bisnis kecil dan menengah pun kini bisa mengembangkan bisnisnya dan bersaing dengan pasar melalui strategi influencer marketing ini.
Sejalan dengan hal tersebut, para UMKM dapat menyesuaikan dengan budget pemasaran yang dimiliki. Menurut Desy, para pemengaruh mikro atau nano yang memiliki followers mulai dari 1.000 juga memiliki dampak besar jika dibalut dengan storytelling yang engaging.
Bukan hanya itu, influencer mikro atau nano juga memiliki engagement yang lebih tinggi dan lebih dipercaya oleh para followers-nya karena kebanyakan followers mereka adalah teman atau circle mereka sendiri. Apa pun strategi yang dilakukan, brand perlu merujuk kembali kepada tujuan dan consumer insight yang ada.
Hal itu pun dilakukan oleh Kylafood bersama dengan beberapa pemengaruh di bidang kuliner.
"Sebagai pebisnis, kita pun harus jeli dalam melihat tren agar bisa mengemasnya menjadi sebuah konten yang unik. Selain itu, melihat banyaknya food vlogger yang ada sekarang, UMKM juga direkomendasikan untuk meminta ulasan yang jujur dari mereka."
"Di Kylafood sendiri, kami menghargai dan bersyukur untuk tiap review organik yang kami terima. Sebagai bentuk apresiasi, kami pun mengemasnya menjadi konten 'Review Selebgram' untuk memberikan rekomendasi kepada calon pembeli maupun mempertahankan pelanggan setia," tutur Owner of Kylafood, Galih Ruslan.