Investasi Rp65 Triliun Lotte Chemical Bisa Perkuat Daya Saing Industri

- Investasi Rp65 triliun Lotte Chemical di Cilegon akan mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat keuangan negara.
- Proyek ini membuka peluang besar untuk penyerapan tenaga kerja di sektor industri dan sektor pendukungnya.
- Tenaga kerja dalam negeri akan terserap di pabrik ini, meski rata-rata para petingginya merupakan asing.
Jakarta, IDN Times – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, optimistis kehadiran pabrik New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, akan memperkuat daya tahan industri dalam negeri secara signifikan. Investasi jumbo senilai Rp65 triliun itu, dinilai Agus, sebagai langkah strategis yang sangat positif bagi perekonomian nasional.
"Lotte bagus sekali. Investasinya Rp65 triliun dan itu merupakan fasilitas naphtha cracker terbesar di kawasan. Proyek ini akan membantu meningkatkan daya tahan industri kita, resiliensi, termasuk substitusi impor," ujar Agus saat ditemui di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025).
1. Kurangi ketergantungan impor

Agus menyatakan, sebagian besar hasil produksi pabrik tersebut akan dipasarkan di dalam negeri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan memperkuat posisi keuangan negara. Menurut laporan yang diterimanya, mayoritas produk petrokimia dari pabrik Lotte di Cilegon akan terserap pasar domestik.
"Tadi dilaporkan, 75 persen produk yang dihasilkan Lotte akan dikonsumsi di dalam negeri. Jadi, substitusi impornya akan kuat sekali dan memperkuat keuangan negara karena impor akan berkurang," katanya.
2. Buka peluang penyerapan banyak tenaga kerja

Selain itu, proyek raksasa tersebut juga membuka peluang besar untuk penyerapan tenaga kerja di sektor industri dan sektor pendukungnya.
"Penyerapan tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, cukup tinggi. Saya lupa angkanya, tapi cukup besar," tutur Agus.
3. Tenaga kerja dalam negeri akan terserap di pabrik ini

Seluruh tenaga kerja dalam proyek ini berasal dari dalam negeri, meski rata-rata para petingginya merupakan asing.
"Itu semua dari dalam negeri. Kalau ada pimpinan-pimpinan asing, itu hal biasa. Tapi sebagian besar pekerjanya dari dalam negeri sendiri," jelasnya.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik New Ethylene Project tersebut pada Kamis (6/11/2025), didampingi sejumlah pejabat negara, antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

















