Top 10 Negara Penghasil Kendaraan Dunia, China hingga Indonesia

Industri otomotif dunia terus berkembang dan tiap negara punya kontribusinya sendiri. Kendaraan bukan cuma soal alat transportasi, tapi juga cermin kemajuan teknologi dan kekuatan ekonomi.
Pada 2024, produksi kendaraan global tembus lebih dari 92 juta unit dengan sebagian besar berasal dari Asia. Angka ini memperlihatkan betapa pentingnya sektor otomotif sebagai motor penggerak ekonomi.
China, Amerika Serikat, dan Jepang masih menjadi trio raksasa dalam urusan produksi kendaraan. Tapi negara-negara lain juga mulai menonjol, terutama pasar berkembang seperti India, Brasil, hingga Indonesia.
Persaingan ketat terjadi karena faktor permintaan dalam negeri, investasi asing, sampai tren kendaraan listrik. Kamu bisa lihat betapa luasnya pasar otomotif kalau mengintip daftar negara penghasil kendaraan terbesar di dunia berikut ini.
1. China

China ada di puncak daftar dengan produksi lebih dari 31 juta kendaraan sepanjang 2024. Angka ini bahkan lebih besar dari gabungan produksi Amerika Serikat dan Jepang. Tingginya angka ini didorong oleh permintaan domestik yang sangat besar, penetrasi mobil listrik yang cepat, dan jaringan ekspor yang makin meluas.
2. Amerika Serikat

Amerika Serikat menempati posisi kedua dengan lebih dari 10,5 juta kendaraan. Meski produksinya turun 12% dibanding tahun sebelumnya, AS masih jadi pusat otomotif dunia. Menariknya, sebagian besar produksinya adalah kendaraan komersial, terutama truk dan SUV, bukan mobil penumpang.
3. Jepang

Jepang ada di posisi ketiga dengan sekitar 8,2 juta kendaraan. Negeri Matahari Terbit ini dikenal dengan merek-merek legendaris seperti Toyota, Honda, dan Nissan. Walaupun produksinya turun 9%, Jepang tetap menjadi pemain utama berkat reputasi kualitas, efisiensi, dan teknologi hybrid.
4. India

India berhasil memproduksi lebih dari 6 juta kendaraan pada 2024. Pertumbuhan 3% menandakan pasar domestik yang terus berkembang seiring naiknya pendapatan masyarakat. India juga jadi lokasi penting bagi pabrikan global yang ingin menekan biaya produksi sekaligus menjangkau pasar Asia Selatan.
5. Meksiko

Meksiko mencatat produksi 4,2 juta kendaraan, naik 4% dari tahun lalu. Negara ini jadi basis penting bagi produsen otomotif Eropa maupun Amerika. Pabrik BMW di San Luis Potosí misalnya, sudah menghasilkan berbagai model premium, dan Tesla juga berencana membangun Gigafactory baru di sana.
6. Korea Selatan

Korea Selatan menghasilkan lebih dari 4,1 juta kendaraan, meskipun mengalami penurunan 3%. Hyundai dan Kia menjadi tulang punggung industri otomotif negeri ginseng ini. Keberhasilan mereka memperluas pasar global, termasuk mobil listrik, membuat Korea tetap kuat di kancah internasional.
7. Jerman

Jerman berada di posisi ketujuh dengan 4 juta kendaraan. Negara ini punya reputasi sebagai rumah bagi merek-merek premium seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Volkswagen. Walau produksi turun tipis 1%, kualitas dan teknologi otomotif Jerman masih jadi tolok ukur dunia.
8. Brasil

Brasil memproduksi lebih dari 2,5 juta kendaraan dengan pertumbuhan 10%. Angka ini menunjukkan kebangkitan industri otomotif di Amerika Selatan. Permintaan lokal yang tinggi serta dukungan pemerintah terhadap investasi otomotif membuat Brasil makin kompetitif.
9. Spanyol

Spanyol menempati peringkat sembilan dengan 2,3 juta kendaraan. Meski mengalami penurunan 3%, Spanyol tetap menjadi salah satu pusat produksi otomotif Eropa. Banyak pabrikan besar yang menjadikan negara ini sebagai basis manufaktur karena posisi geografisnya yang strategis.
10. Indonesia

Indonesia masuk dalam daftar sepuluh besar dengan hampir 1,2 juta kendaraan. Produksi memang turun 14% dibanding tahun sebelumnya, tapi pasar domestik tetap kuat. Indonesia juga punya potensi besar di masa depan karena sedang gencar mendorong investasi mobil listrik dan pengembangan ekosistem baterai.
Dari data ini terlihat jelas kalau industri otomotif dunia sudah gak lagi hanya dikuasai negara maju. Pasar berkembang mulai menunjukkan taringnya dengan pertumbuhan yang konsisten.
Kalau kamu perhatikan, faktor seperti tren mobil listrik, investasi asing, hingga kekuatan pasar lokal jadi penentu utama. Indonesia sendiri punya peluang besar untuk naik peringkat di masa depan, terutama kalau bisa memaksimalkan potensi kendaraan listrik. Dunia otomotif akan terus berubah, dan tiap negara berlomba agar tidak ketinggalan roda perkembangan.