Transaksi Bursa Karbon Capai Rp50,55 Miliar hingga November 2024

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai perdagangan bursa karbon baru mencapai Rp50,55 miliar hingga akhir November 2024.
Adapun perdagangan di Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon diluncurkan pada September 2023.
1. Ada 49 pengguna jasa yang dapatkan izin sejak bursa karbon diluncurkan

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan tercatat ada 94 pengguna jasa yang mendapatkan izin sejak bursa karbon diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 November 2024.
"Sementara total volume perdagangan mencapai 906.440 ton CO2e dan akumulasi nilai perdagangan Rp50,55 miliar," ujarnya dikutip, Sabtu (14/12/2024).
2. Perdagangan bursa karbon masih tetap prospektif

Meskipun transaksi bursa karbon belum begitu ramai, namun perdagangan bursa karbon tetap prospektif.
Dalam catatannya, terdapat 4.089 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan.
3. OJK akan lakukan penguatan regulasi pengawasan bursa karbon

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, saat ini sedang berfokus untuk melakukan penguatan pada regulasi pengawasan bursa karbon yang telah diluncurkan pada tahun lalu.
Di sisi lain, OJK juga akan terus mendorong koordinasi dengan para stakeholder sebagai upaya peningkatan jumlah produk dan volume transaksi bursa karbon.
“Saat ini kami sedang fokus pada penguatan regulasi pengawasan dan terus mendorong koordinasi dengan para stakeholder untuk meningkatkan jumlah produk dan volume transaksi Bursa Karbon,” ucap Inarno.
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa Peraturan OJK yang terkait dengan bursa karbon untuk saat ini masih relevan untuk implementasinya.
“Namun demikian, kami akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap bagaimana day to day implementation-nya,” imbuhnya.