Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Bakal Terima Jet Mewah Qatar untuk Gantikan Air Force One

Qatar Airways, A7-AHY, Airbus A320-232 (Anna Zvereva from Tallinn, Estonia, Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Presiden Trump akan menerima pesawat Boeing 747-8 senilai 400 juta dolar AS dari keluarga kerajaan Qatar sebagai Air Force One sementara.
  • Pesawat berjulukan "Istana Terbang" akan diumumkan saat kunjungan Trump ke Qatar, namun Qatar menolak menyebutnya sebagai hadiah.

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan siap menerima jet jumbo Boeing 747-8 senilai sekitar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,6 triliun) dari keluarga kerajaan Qatar. Pesawat itu akan digunakan sebagai Air Force One sementara hingga akhir masa jabatannya yang kedua. Rencana tersebut memicu gelombang kritik dan tuduhan suap dari kalangan oposisi.

Jet berjulukan “Istana Terbang” itu akan diumumkan saat Trump mengunjungi Qatar pekan depan dalam rangkaian tur ke Timur Tengah. Menurut sumber ABC, jet mewah itu nantinya akan dialihkan ke yayasan perpustakaan presiden Trump pada 1 Januari 2029.

CBS News menyebut pesawat tersebut tak akan langsung digunakan karena harus dirombak dan lulus verifikasi keamanan terlebih dulu. Trump sendiri menyebut kesepakatan ini sepenuhnya sah dan terang-terangan.

“Jadi fakta bahwa Departemen Pertahanan mendapatkan HADIAH, GRATIS, sebuah pesawat 747 untuk menggantikan Air Force One yang sudah berusia 40 tahun, sementara, dalam transaksi yang sangat publik dan transparan, sangat mengganggu Demokrat Curang sehingga mereka bersikeras kami membayar MAHAL untuk pesawat itu,” tulis Trump melalui Truth Social.

1. Pemerintah Qatar belum akui itu sebagai hadiah

Pernyataan resmi Qatar pada Minggu (11/5/2025) mengonfirmasi ada diskusi soal kemungkinan transfer pesawat untuk dipakai sementara oleh Presiden Trump. Namun, pihak Qatar menolak menyebutnya sebagai hadiah atau mengklaim keputusan final telah dibuat.

Ali Al-Ansari selaku Atase Media Qatar untuk AS mengatakan, proses hukum masih berlangsung. Ia menyebut pembicaraan dilakukan antara Kementerian Pertahanan Qatar dan Departemen Pertahanan AS.

“Masalah ini masih ditinjau oleh departemen hukum masing-masing, dan belum ada keputusan yang dibuat,” kata Al-Ansari, dikutip dari BBC, Senin (12/5/2025).

ABC menyebut jet akan dialihkan terlebih dulu ke angkatan udara AS agar bisa dirombak sesuai standar pesawat presiden. Biaya transfer dan modifikasinya akan ditanggung militer AS yang menerima dana dari pembayar pajak. Meski begitu, juru bicara Qatar membantah laporan pesawat akan diberikan saat kunjungan Trump ke negara itu minggu depan.

2. Kritik dari Demokrat soal potensi pengaruh asing

Gelombang kritik datang dari kubu Demokrat setelah kabar ini mencuat. Senator Chuck Schumer menyindir semboyan kampanye Trump dalam pernyataannya.

“Tidak ada yang lebih menggambarkan ‘America First’ seperti Air Force One, dipersembahkan oleh Qatar,” kata Schumer, dikutip dari The Guardian, Senin (12/5/2025).

Di platform X, anggota Kongres Jamie Raskin menyebut hadiah pesawat senilai 300 juta dolar AS (sekitar Rp4,9 triliun) ini tetap memerlukan persetujuan dari Kongres.

“Trump harus meminta persetujuan Kongres untuk menerima 300 juta dolar ini dari Qatar. Konstitusi sangat jelas: tidak ada hadiah dalam bentuk apa pun dari negara asing tanpa izin Kongres. Hadiah yang kamu pakai selama empat tahun dan kemudian kamu serahkan ke perpustakaanmu tetaplah hadiah (dan penipuan),” tulis Raskin.

Sementara itu, Matt McDermott dari kubu Demokrat menilai situasi ini sebagai suap terang-terangan.

“Benar-benar tak bisa berkata-kata… Rezim asing memberikan jet kepada mantan presiden. Ini suap di siang bolong,” katanya.

“Hari ini: Qatar ‘memberikan’ jet mewah kepada Trump. Pasti kebetulan saja,” sindirmya sambil menyinggung proyek golf Trump di Qatar yang diumumkan pekan lalu.

Juliette Kayyem dari Universitas Harvard juga menyoroti risiko keamanan dari penggunaan jet asing sebagai pesawat presiden.

“Aspek pengawasan dan keamanannya juga sama mengkhawatirkannya dengan penipuannya,” ujar analis keamanan CNN itu.

“Qatar pasti akan menawarkan pesawat yang juga memenuhi kebutuhan mereka,” tambahnya.

Jonathan Reiner dari CNN ikut berkomentar di X.

“Air Force One adalah (cek catatan) pesawat militer. Pesawat militer. Itu bukan dimaksudkan sebagai istana karena AS tidak punya raja,” tulisnya.

3. Gedung Putih dan penasihat hukum bela rencana Trump

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)

Gedung Putih membela rencana penerimaan jet itu dengan menyebut semua prosedur hukum telah ditempuh.

“Setiap hadiah dari pemerintah asing selalu diterima dengan kepatuhan penuh terhadap semua hukum yang berlaku. Pemerintahan Presiden Trump berkomitmen pada transparansi penuh,” kata Juru bicara Karoline Leavitt.

Penasihat hukum Trump seperti Pam Bondi dan David Warrington juga menyatakan hadiah itu legal. Menurut sumber ABC, mereka merujuk pada pendapat hukum dari kantor penasihat Gedung Putih dan Departemen Kehakiman. Analisis mereka menyebut hadiah ini sah karena tidak terkait imbal jasa resmi apa pun.

Sumber menyebut, “pesawat diberikan kepada angkatan udara AS dan kemudian ke yayasan perpustakaan presiden Trump, bukan kepada Trump secara pribadi.” Mereka juga menyatakan pesawat itu tidak melanggar hukum federal soal hadiah dari negara asing. Bondi disebut menyimpulkan bahwa ini bukan suap karena tidak ada syarat timbal balik dalam pemberiannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us