Trump Desak Powell Mundur usai Diserang soal Renovasi Gedung The Fed

- Renovasi gedung Federal Reserve menjadi sorotan karena dituduh menghabiskan dana 2,5 miliar dolar AS
- Powell menolak mundur meski Trump mendesak, karena hukum AS melindungi posisinya sebagai Ketua The Fed
Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali meminta Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell untuk mundur dari jabatannya. Seruan itu muncul di tengah perdebatan soal independensi bank sentral AS. Trump meminta Powell mengundurkan diri segera setelah anak buahnya mengusulkan penyelidikan terhadap Powell.
Dilansir dari The Hill, Direktur Federal Housing Finance Agency, Bill Pulte menyampaikan desakan itu lewat unggahan di X. Pulte menuduh Powell memiliki bias politik, dan memberikan kesaksian yang menipu soal renovasi gedung The Fed. Menurut Pulte, pernyataan Powell cukup dijadikan alasan untuk memecatnya.
1. Renovasi gedung Federal Reserve jadi sorotan

Renovasi besar-besaran di kantor pusat Federal Reserve di Washington menuai kritik dari anggota Kongres. Powell dituding memberikan keterangan yang menyesatkan soal proyek yang disebut menghabiskan dana 2,5 miliar dolar AS. Saat ditanya senator, Powell mengatakan, bagian paling mewah dari renovasi itu sudah dibatalkan.
Powell menjelaskan, biaya renovasi hanya dipakai untuk perbaikan lift dan perlengkapan marmer yang sudah ada sejak lama. Menurutnya, itu hanya perawatan standar gedung. Namun, banyak anggota parlemen tetap meragukan penjelasan tersebut.
2. Trump kesal gara-gara suku bunga dan tarif

Hubungan Trump dan Powell semakin panas karena kebijakan suku bunga. Trump sebelumnya mengirim surat resmi meminta suku bunga acuan diturunkan dari kisaran 4,25 hingga 4,5 persen. Ia bahkan mendesak agar suku bunga dipangkas banyak demi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Powell menolak permintaan itu saat menghadiri forum bank sentral Eropa di Portugal. Ia mengatakan, The Fed masih menunggu dan mempelajari dampak tarif besar-besaran yang diberlakukan Trump.
“Pada dasarnya, kami menahan diri ketika kami melihat besarnya tarif, dan pada dasarnya semua perkiraan inflasi untuk Amerika Serikat naik secara material sebagai akibat dari tarif tersebut,” ujar Powell dikutip Al Jazeera, Kamis (3/7).
3. Powell bertahan, Trump siapkan pengganti

Dilansir dari BBC, Powell mengatakan, tidak akan mundur meski Trump mendesaknya. Ia menyebut, berdasarkan hukum AS, Gedung Putih tidak bisa memecat Ketua The Fed begitu saja. Hal itu sudah diputuskan Mahkamah Agung AS sejak 1935.
Pada Mei lalu, Mahkamah Agung kembali memperkuat perlindungan terhadap posisi Powell. The Fed dianggap punya status khusus di antara lembaga independen lainnya.
Meski begitu, Trump mengatakan telah menyiapkan dua atau tiga calon pengganti Powell, meski belum menyebutkan nama mereka. Ketua Komite Yudisial DPR, Jim Jordan mengatakan, wacana penyelidikan terhadap Powell masih dibahas.