Trump Serang Powell Lagi, Desak Suku Bunga Turun

- Sekutu Trump tekan Powell dan nilai inflasi rendah
- Trump ulangi soal pemecatan Powell tapi tak beri kejelasan
Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan serangan tajam kepada Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis (12/6/2025), Trump menyebut Powell “numbskull” dan mengklaim pemotongan suku bunga dua poin akan menghemat 600 miliar dolar AS (sekitar Rp9,7 kuadriliun) per tahun.
“Tapi kami tidak bisa membuat orang ini melakukannya,” kata Trump, dikutip CNBC Internasional, Jumat (13/6/2025).
Trump mengatakan, tidak keberatan jika suku bunga naik saat inflasi meningkat. Namun, ia menegaskan saat ini inflasi justru menurun dan ia mungkin akan “memaksa sesuatu”. Serangan tersebut muncul tak lama setelah laporan resmi menunjukkan kenaikan harga produsen AS lebih rendah dari perkiraan.
1. Sekutu Trump ikut tekan Powell dan nilai inflasi rendah

Menteri Perdagangan Howard Lutnick ikut mendorong pemotongan suku bunga, menyebut langkah itu penting bagi ekonomi.
“Sungguh luar biasa berapa banyak yang akan kita hemat jika (Powell) melakukan tugasnya dan memangkas suku bunga,” ujar Lutnick kepada Fox News.
Ia menambahkan, ekonomi sudah siap untuk hal itu, menyebutnya mudah karena inflasi rendah.
Wakil Presiden AS JD Vance menyampaikan kritik lewat media sosial. Ia menyebut tindakan Fed yang menolak menurunkan suku bunga sebagai malpraktik moneter. Meski begitu, pasar keuangan tak terlalu bereaksi terhadap komentar Trump.
Trump berusaha mempopulerkan julukan baru untuk Powell: Too Late. Namun, para pedagang tetap skeptis terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Data dari CME Group menunjukkan peluang pemotongan baru meningkat pada bulan September, dari 69 persen menjadi 76 persen dalam sehari.
2. Trump ulangi soal pemecatan Powell tapi tak beri kejelasan

Trump menyampaikan, dirinya tidak akan memecat Powell, meskipun dia tidak memahami “mengapa itu akan sangat buruk”. Powell sendiri telah menekankan bahwa undang-undang melindungi posisinya dari pemecatan presiden. Mahkamah Agung juga menyatakan gubernur Fed punya perlindungan lebih dibanding kepala lembaga federal lainnya.
Pertemuan antara Trump dan Powell di Gedung Putih bulan lalu diwarnai perbedaan tajam. Trump terus mendorong pemotongan suku bunga, sedangkan Powell menegaskan kebijakan moneter tidak boleh dipengaruhi politik. Federal Reserve terakhir kali menurunkan suku bunga akhir tahun lalu dan kini belum memberi sinyal akan memangkas lagi.
Trump kembali menyerukan pemotongan suku bunga saat menghadiri acara penandatanganan aturan baru di Gedung Putih. Ia menyebut-nyebut kemungkinan mengganti Powell, sosok yang justru ditunjuknya sendiri pada 2017. Namun, sejauh ini belum ada indikasi tindakan resmi untuk memberhentikan Powell dari jabatannya.
3. Data inflasi dibahas, tarif disebut berpengaruh besar

Trump menyebut laporan inflasi terbaru sebagai “luar biasa” dalam acara pada 12 Juni di Gedung Putih. Inflasi memang naik tipis pada Mei, tapi tetap lebih stabil karena penurunan harga bensin mengimbangi dampak tarif. Kebijakan tarif Trump sebelumnya sempat dikhawatirkan memicu lonjakan harga.
Powell sempat memperingatkan soal efek tarif terhadap inflasi dalam pidato di Chicago.
“Pengangguran kemungkinan akan naik karena ekonomi melambat, kemungkinan besar, dan inflasi kemungkinan akan naik karena tarif mulai berlaku dan sebagian dari tarif tersebut dibayar oleh masyarakat,” katanya, dikutip dari USA Today.
Secara umum, Federal Reserve menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan dan ketenagakerjaan. Sebaliknya, kenaikan suku bunga dilakukan jika inflasi tinggi atau untuk mencegah kenaikan harga. Trump menyiratkan bisa mengambil langkah lebih jauh terkait kebijakan moneter, namun tak menjelaskan detailnya.
“Ada orang yang tanya, ‘Siapa jenius yang memikirkan itu?’ Saya bilang, ‘Itu saya’,” kata Trump, dikutip dari The Hill.
Ia mengaku punya ide untuk membiarkan Powell keluar lebih cepat dan menggantinya dengan seseorang yang mau memangkas suku bunga beberapa poin.