Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UBS Siapkan Opsi Pindah Kantor Pusat di AS Imbas Aturan Baru

Bendera Swiss (unsplash.com/Ingrid Martinussen)
Bendera Swiss (unsplash.com/Ingrid Martinussen)
Intinya sih...
  • UBS mempertimbangkan relokasi kantor pusat ke AS
  • Pertemuan strategis UBS dan pemerintah Trump di Washington
  • UBS sedang mempertimbangkan akuisisi bank AS untuk pertumbuhan pesat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Swiss Bank UBS resmi mempertimbangkan langkah pemindahan kantor pusat ke Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas usulan aturan modal baru dari pemerintah Swiss. Pertemuan antara eksekutif senior UBS dan pejabat di pemerintahan Presiden Donald Trump disebut telah berlangsung guna menyusun strategi, yang bisa mencakup akuisisi bank AS atau merger dengan lembaga keuangan lokal.

UBS mengonfirmasi diskusi terkait perubahan mendasar ini tengah dilakukan, namun belum memberikan pernyataan resmi secara rinci mengenai langkah selanjutnya.

1. UBS sedang mengkaji relokasi kantor pusat ke AS

UBS
UBS Bank (Dok UBS)

UBS sedang mengkaji relokasi kantor pusat ke AS akibat tuntutan tambahan modal oleh regulator Swiss sebesar 26 miliar dolar AS (Rp426,6 triliun). Tekanan ini muncul setelah pemerintah Swiss pada Juni 2025 memperkenalkan aturan modal lebih ketat, imbas dari aksi akuisisi Credit Suisse oleh UBS pada 2023.

“Perubahan ini akan menghasilkan persyaratan modal yang tidak proporsional dan tidak sejalan dengan standar internasional,” kata juru bicara UBS, dilansir Economic Times.

Pihak UBS mengaku tengah intensif berdialog dengan regulator Swiss, berharap aturan tersebut dapat dilonggarkan, sembari terus memantau perkembangan regulasi di AS.

“Terlalu dini untuk mengomentari skenario maupun tanggapan yang akan kami ambil,” ujar CEO UBS Sergio Ermotti, dilansir Yahoo Finance.

2. Pertemuan strategis UBS dan pemerintah Trump

Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Eksekutif UBS seperti Chairman Colm Kelleher dan CEO Sergio Ermotti telah mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintahan Trump di Washington. Diskusi bertujuan mengeksplorasi kemungkinan akuisisi atau merger dengan bank AS, demi mendapatkan iklim regulasi yang lebih fleksibel dibandingkan di Swiss.

Pejabat dari Departemen Keuangan AS dan perwakilan UBS memilih tidak memberi konfirmasi rinci, namun tidak membantah bahwa pembicaraan sedang berlangsung sejak awal September 2025.

“Kami ingin terus menjadi bank global yang sukses berbasis di Swiss,” kutip Sergio Ermotti dalam wawancara.

3. Pilihan akuisisi bank AS

UBS, dengan valuasi pasar 126 miliar miliar dolar AS (Rp2 kuadriliun), tengah mempertimbangkan akuisisi bank menengah di AS seperti PNC Financial atau Bank of New York Mellon. Hal ini didorong aturan deposit cap di AS yang membatasi ekspansi bank lokal melalui akuisisi, sedangkan UBS tidak terkena batasan tersebut sebagai bank asing.

“UBS memiliki jalur terbuka untuk bertumbuh pesat jika berkantor di AS,” ujar sumber internal UBS, dilansir New York Post.

Perubahan status kantor pusat ke AS berpotensi memberikan keleluasaan regulasi dan peluang bisnis lebih besar, sekaligus meningkatkan daya saing UBS secara global. Diskusi mengenai lokasi alternatif seperti London juga telah berlangsung di internal UBS pada Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

7 Pekerja Freeport yang Terjebak Belum Ditemukan, Erick Buka Suara

15 Sep 2025, 14:58 WIBBusiness