Usai Disuntik Dana Rp5,5 T dari BCA, EDGE DC Umumkan Rebranding

- Digital Edge Indonesia memiliki kapasitas gabungan 29 megawatt
- Perusahaan mendapat suntikan dana sebesar Rp5,5 triliun dari BCA
- Dukungan Digital Edge Indonesia untuk transformasi digital Indonesia
Jakarta, IDN Times - EDGE DC mengumumkan rebranding menjadi Digital Edge Indonesia guna memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem Digital Edge Asia Pasifik. Rebranding perusahaan penyedia pusat data ini juga sekaligus mempertahankan keunggulan lokal dan komitmen terhadap layanan pelanggan yang telah menjadi fondasi kesuksesan perusahaan.
"Indonesia memiliki salah satu ekonomi digital paling dinamis di Asia. Rebranding ini memperkuat identitas regional kami dan memastikan kemampuan untuk berkembang dengan standar operasional kelas dunia seiring meningkatnya permintaan infrastruktur digital," ujar CEO Digital Edge, John Freeman, dalam pernyataan resminya, Selasa (9/12/2025).
1. Digital Edge Indonesia punya kapasitas gabungan 29 megawatt

John menyampaikan, identitas baru ini menegaskan posisi Digital Edge Indonesia sebagai pemimpin infrastruktur digital yang siap menghadapi masa depan, dengan integrasi penuh ke dalam jaringan regional, menerapkan standar global di bidang teknik, operasional, serta layanan.
Sejak berdiri pada 2018 sebagai EDGE DC, perusahaan telah membangun reputasi kuat dalam hal kecepatan, keandalan, dan keunggulan operasional. Digital Edge Indonesia melayani berbagai sektor, termasuk cloud, layanan keuangan, hyperscale, enterprise, dan jaringan.
"Dengan dua fasilitas utama yang dimiliki yaitu EDGE1 dan EDGE2, Digital Edge Indonesia kini memiliki kapasitas gabungan 29MW dan menjadikannya operator pusat data terbesar di pusat kota Jakarta. Kehadiran ini turut mendukung percepatan adopsi cloud dan transformasi digital nasional," kata CEO Digital Edge Indonesia, Stephanus Oscar.
2. Dapat suntikan dana dari BCA

Sejalan dengan rebranding tersebut, Digital Edge Indonesia baru-baru ini juga memperoleh pendanaan sebesar 325 juta dolar AS (sekitar Rp5,5 triliun) dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA. Adapun dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur digital baru di Jakarta, refinancing fasilitas yang ada, serta penyelesaian pembangunan EDGE2.
"Investasi ini mencerminkan komitmen Digital Edge terhadap Indonesia sebagai salah satu pasar pusat data dengan pertumbuhan tercepat di Asia," kata Oscar.
3. Digital Edge Indonesia dukung transformasi digital Indonesia

Langkah tersebut juga diharapkan memberikan dampak positif bagi ekonomi digital Indonesia, termasuk memperkuat ekosistem teknologi nasional, menarik investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, serta memberikan akses infrastruktur kelas dunia bagi UMKM dan perusahaan lokal.
"Kami berkomitmen untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan berperan aktif dalam memperkuat fondasi ekonomi digital nasional melalui layanan pusat data yang andal dan berstandar global," ujar Oscar.


















