Indosat-Tri Merger,  Jadi Operator Terbesar Kedua di RI

Pendapatan tahunan diprediksi capai 3 miliar dolar AS

Jakarta, IDN Times - PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia sepakat melakukan penggabungan bisnis alias merger. Nama perusahaan merger tersebut ialah PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Dengan merger, perusahaan tersebut akan menjadi operator kedua terbesar di Indonesia dengan pendapatan tahunan hingga 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

“Dengan adanya kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus untuk menyelesaikan transaksi dan bekerja sama dengan CK Hutchison untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global untuk membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia,” kata Managing Director Ooredoo Group, Aziz Aluthman Fakhroo dalam keterangan resminya, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Gojek Bentuk Tim Khusus untuk Lindungi Data Pribadi Konsumen

1 Porsi saham Indosat-Tri usai merger

Indosat-Tri Merger,  Jadi Operator Terbesar Kedua di RIIlustrasi aset/perusahaan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, Ooredoo Group melalui Ooredoo Asia memiliki 65 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat. Dengan merger antara Indosat dan Tri, maka CK Hutchison akan menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Selain itu, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

CK Hutchison juga akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia.

Lalu, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7 persen kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai 387 juta dolar AS. Dengan demikian, para pihak di atas masing-masing akan memiliki 50 persen saham Ooredoo Asia.

Ini akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison. Sehingga, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison.

Nantinya, perusahaan merger tersebut tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemerintah Indonesia juga memiliki 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14 persen saham.

2. Susunan direksi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk

Indosat-Tri Merger,  Jadi Operator Terbesar Kedua di RIIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, Vikram Sinha akan dinominasikan sebagai CEO PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. Lalu, Nicky Lee dinominasikan sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.

Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, dan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai. Selanjutnya jika disetujui Indosat Ooredoo, maka Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan.

Baca Juga: Setelah Bertahun-tahun Merugi, Krakatau Steel Cetak Laba 

3. Nasib karyawan Indosat dan Tri usai merger

Indosat-Tri Merger,  Jadi Operator Terbesar Kedua di RIIlustrasi Pemimpin Perusahaan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama proses merger berlangsung, para pihak memastikan kesejahteraan karyawan tetap menjadi prioritas. Para pihak akan tunduk pada hukum yang berlaku, dan sesuai dengan kesempatan pertumbuhan bisnis di masa depan.

Dari sisi bisnis, merger ini akan menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.

Perusahaan gabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan, dan keahlian untuk bersaing dengan lebih efektif. Penggabungan aset dan produk dari Indosat Ooredoo dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan.

Selama ini, Indosat Ooredoo dan H3I memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan penggabungan kedua asetnya akan membuat perusahaan gabungan mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan belanja modal (CAPEX).

Hal ini akan memberikan hasil yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai 300-400 juta dolar AS dalam 3-5 tahun ke depan.

Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings, Canning Fok mengatakan merger ini akan dapat memperluas jaringannya dan menyempurnakan layanan, kualitas, serta kecepatannya.

“Kesepakatan ini adalah kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia,” tutur Canning Fok.

Baca Juga: Indosat Ooredo Gandeng Google, Luncurkan Fitur Terbaru

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya