Uni Emirat Arab Mau Guyur Rp638 Triliun ke RI, Buat Apa Saja?

Jokowi ‘bujuk’ PEA investasi di ibu kota baru

Jakarta, IDN Times - Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia senilai 44,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp638 triliun (kurs Rp14.319).

Nilai komitmen tersebut termasuk Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS atau setara Rp214 triliun.

Komitmen tersebut diperoleh dari Forum Bisnis Indonesia dengan PEA pada Kamis, 4 November 2021 di Dubai yang dihadiri oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo, dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya.

Baca Juga: Jos! Realisasi Investasi RI Rp233 Triliun di Kuartal II 2021

1. Jokowi ‘bujuk’ PEA investasi di Ibu Kota Baru

Uni Emirat Arab Mau Guyur Rp638 Triliun ke RI, Buat Apa Saja?Presiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Dalam forum tersebut, Jokowi menyampaikan tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan PEA.

Prioritas itu antara lain pembangunan ibu kota baru Indonesia, investasi bidang transisi energi dan perdagangan melalui kerja sama Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)

Dalam forum itu, ada 9 perusahaan PEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik investasi baru, maupun untuk perluasan.

Beberapa perusahaan yang hadir menyampaikan komitmennya untuk menanamkan modal di Indonesia, antara lain Al Dahra Group (dairy products), Yas Holding (agriculture),  Emirates Global Alumunium (smelter alumunium), Damac Properties (properti), dan AMEA Power (energi terbarukan) menambahkan perjanjian b-to-b (business-to-business) yang sudah dipertukarkan di depan pimpinan kedua negara.

Baca Juga: UEA Siap Gelontorkan Investasi Rp457 Triliun ke Indonesia

2. Jokowi tegaskan RI tetap larang ekspor mineral mentah

Uni Emirat Arab Mau Guyur Rp638 Triliun ke RI, Buat Apa Saja?Ilustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Dalam forum itu juga, Jokowi menyampaikan Indonesia akan terus berkomitmen untuk melakukan hilirisasi. Oleh sebab itu, ekspor produk mineral mentah tetap dilarang.

"Kami akan terus melarang ekspor produk mineral mentah, setelah alumunium dan nikel, mungkin nanti tembaga, ini agar investor membangun industri nilai tambah di Indonesia," ujar Jokowi saat menanggapi rencana Emirates Global Alumunium (EGA) untuk menanamkan modalnya di Indonesia bermitra dengan PT Inalum (persero), dikutip dalam keterangan resmi BKPM, Minggu (7/11/2021).

Menteri Energi dan Industri PEA, Suhail Mohammed Al Mazrouei yang mewakili pemerintah PEA menyampaikan PEA ingin bekerja sama dengan Indonesia, bukan hanya karena Indonesia yang besar dengan komunitasi muslim terbesar, namun Indonesia punya kapabilitas, sumber daya serta posisi strategis di tatanan internasional.

“Kami memiliki target yang tinggi dari kerja sama yang ditandatangi hari ini. Pemerintah PEA memiliki minat tersendiri akan pembangunan ibu kota baru Indonesia. Di samping itu kami juga melihat minat dari sektor swasta PEA. Kami memerlukan bimbingan dari Presiden Jokowi dan jajaran menteri agar komitmen kami dapat terwujud dengan baik,” ucap Suhail.

Baca Juga: RI Bisa Tekor Rp400 Miliar per Tahun dari Nikel, Ini Penyebabnya

3. Realisasi investasi PEA di RI

Uni Emirat Arab Mau Guyur Rp638 Triliun ke RI, Buat Apa Saja?Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah aman menekanman investasi PEA pada tiga poin yaitu investasi energi terbarukan, investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik, dan investasi dengan kolaborasi yang baik.

“Dalam rangka melakukan respon cepat untuk mewujudkan konsep investasi bersama antara Indonesia dan PEA, kami telah diperintahkan mengurus seluruh hal terkait perizinan dan fasilitasi lain yang dibutuhkan investor PEA di Indonesia,” ujar Bahlil.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal PEA di Indonesia pada Januari-September 2021 sebesar 7,8 juta dolar AS.

Sementara akumulasi realisasi investasi asal PEA di Indonesia tahun 2016-triwulan III 2021 mencapai 250,7 juta dolar AS dan berada pada peringkat ke-27. Investasi asal PEA didominasi sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan dengan total realisasi sebesar 109,0 juta dolar AS (43,5 persen), serta 71 persen total realisasi investasi PEA di Indonesia berlokasi di luar pulau Jawa.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya