RI Impor 203 Ton Alat Tes PCR per Agustus 2021, Terbanyak dari China

Nilai impor reagent untuk tes PCR mencapai Rp7,3 triliun

Jakarta, IDN Times - Selama periode Januari-Agustus 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor instrumen tes PCR mencapai 203.236 kilogram (kg) atau setara 203,2 ton, dengan nilai 31,99 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp452,98 miliar (kurs Rp14.156).

Data tersebut belum termasuk impor reagent untuk analisis PCR. Reagent adalah pereaksi kimia berbentuk cairan yang digunakan untuk tes PCR.

Menurut data BPS, impor reagent untuk tes PCR pada periode Januari-Agustus mencapai 4.315.634 kg (4.315 ton) dengan nilai 516,09 juta dolar AS atau setara Rp7,3 triliun.

Baca Juga: Gara-gara Produk Impor, Alat Tes PCR Buatan RI Kurang Dilirik

1. Impor instrumen PCR tertinggi berasal dari China

RI Impor 203 Ton Alat Tes PCR per Agustus 2021, Terbanyak dari ChinaIDN Times/Uni Lubis

Berdasarkan data BPS, impor instrumen PCR (kode HS 90278030) tertinggi berasal dari China. Berikut daftar negara importir instrumen PCR terbesar:

  1. China 66.609 kg, senilai 9.226.860 dolar AS
  2. Amerika Serikat 24.515 kg, senilai 5.198.481 dolar AS
  3. Jepang 18.509 kg, senilai 1.957.504 dolar AS
  4. Jerman 8.467 kg, senilai 1.239.612 dolar AS
  5. Korea 16.712 kg, senilai 5.169.928 dolar AS
  6. Taiwan 48.708 kg, senilai 5.071.544 dolar AS
  7. Singapura 3.553 kg, senilai 1.790.964 dolar AS
  8. Swiss 2.983 kg, senilai 633.280 dolar AS
  9. Hong Kong 1.570 kg, senilai 300.281 dolar AS
  10. Swedia 1.159kg, senilai 211.438 dolar AS
  11. India 1.159 kg, senilai 154.171 dolar AS.

Tidak hanya itu, China juga merupakan pengekspor reagent (kode HS 38220090) terbesar ke Indonesia. Berikut daftar 10 negara eksportir reagent PCR terbesar:

  1. China 1.616.780 kg, senilai 169.862.517 dolar AS
  2. Korea 760.631 kg, senilai 181.297.615 dolar AS
  3. Singapura 724.205 kg, senilai 15.324.331 dolar AS
  4. Amerika 315.787 kg, senilai 40.079.512 dolar AS
  5. Jerman 255.198 kg, 33.801.228 dolar AS
  6. Jepang 202.584 kg, senilai 5.256.722 dolar AS
  7. Prancis 90.754 kg, senilai 14.201.329 dolar AS
  8. Swedia 81.252 kg, senilai 11.784.296 dolar AS
  9. Irlandia 42.106 kg, senilai 4.566.838 dolar AS
  10. Italia 42.513 kg, senilai 3.373.563 dolar AS.

2. Nilai impor alat tes PCR Indonesia mencapai Rp2,27 triliun per 23 Oktober 2021

RI Impor 203 Ton Alat Tes PCR per Agustus 2021, Terbanyak dari ChinaIlustrasi impor - (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat nilai impor alat tes PCR hingga 23 Oktober 2021 mencapai Rp2,27 triliun.

Direktorat Bea dan Cukai mencatat lonjakan impor alat tes PCR terjadi pada bulan Juni lalu, di mana terjadi lonjakan kasus COVID-19. Di bulan Juni saja, nilai impor tercatat mencapai Rp523 miliar.

"Kenaikan sejalan dengan puncak gelombang kedua COVID-19 dikarenakan jumlah tes yang dilakukan mengalami kenaikan sehingga mengakibatkan kenaikan demand," bunyi keterangan dalam dokumen Bea dan Cukai yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Tak Ada Subsidi PCR, Menkes: Harga PCR RI Sudah Murah

3. Swasta paling banyak impor PCR

RI Impor 203 Ton Alat Tes PCR per Agustus 2021, Terbanyak dari ChinaIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Berdasarkan data Bea dan Cukai, perusahaan swasta adalah entitas yang mendominasi kegiatan impor PCR.

Secara persentase, porsi impor PCR perusahaan swasta mencapai 88,16 persen, lembaga non profit hanya 6,04 persen, dan pemerintah 5,81 persen.

Baca Juga: Tak Ada Subsidi PCR, Menkes: Harga PCR RI Sudah Murah

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya