Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wapres Sebut Adopsi Teknologi Prasyarat Jadi Negara Maju

Wakil Presiden RI Maruf Amin (Dok. Setwapres RI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, penerapan teknologi dan digitalisasi menjadi sebuah prasyarat bagi seluruh sektor potensial agar sukses menapaki langkah menuju Indonesia Emas 2045.

"Kita telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai tujuan kolektif untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dan bertumbuh secara inklusif dan berkelanjutan," kata Ma'ruf dikutip pada Jumat (27/10/2023).

1. RI miliki potensi besar jadi negara maju

ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menegaskan, Indonesia memiliki banyak aset dan potensi untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi. Meski demikian, dia tak mengelak jika masih ada tantangan yang harus dihadapi bersama.

"Tugas kita bersama adalah mengoptimalkan segala potensi dan peluang untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut," ujar dia menegaskan.

2. Teknologi transversal digadang jadi penggerak utama ekonomi global

www.unsplash.com/ Camilo Jimenez

Teknologi transversal, kata Wapres, menjadi penggerak utama pertumbuhan global di masa depan. Lantaran tanpa adanya inisiatif mempercepat implementasi teknologi transversal, Indonesia diperkirakan tak akan optimal dalam mencapai target pada 2045.

"Selain itu, saya juga menyakini ekonomi dan keuangan syariah sebagai potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia menerbangkan ekonomi nasional," beber Wapres Ma'ruf.

Dengan demikian, pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah, termasuk Bank Indonesia, telah melakukan upaya serius untuk mengembangkan sektor ini.

3. Jadi negara maju, gaji pekerja harus Rp10 juta per bulan

ilustrasi bonus (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, buka-bukaan soal syarat Indonesia naik kelas menjadi negara maju. Setidaknya, demi menjadi negara berpenghasilan tinggi atau maju, setidaknya pekerja di Indonesia minimal digaji sebesar Rp10 juta per bulannya.

Target Indonesia, disebutkan Airlangga, status itu bisa dicapai Indonesia pada 2045 mendatang. Namun, sebelum itu Indonesia harus melewati status negara penghasilan menengah di 2030 dengan target pendapatan per kapitanya di atas 10 ribu dolar Amerika Serikat.

"Artinya apa, kita harus mencari pekerjaan yang pendapatan per kapitanya sekitar 10 ribu dolar AS atau Rp150 juta. Berarti, minimum pendapatan kita itu sekitar Rp10 juta per bulan. Ini yang harus dicari sektor industri apa yang bisa membayar gaji di Rp10 juta," kata Airlangga dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Pada Juli 2023 Indonesia kembali masuk dalam klasifikasi negara upper middle income dengan GNI per kapita 4.580 per dolar AS atau naik 9,8 persen di 2021 sebesar 4.170 per dolar AS.

Airlangga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2024 antara lima persen sampai 5,5 persen, sehingga pertumbuhan pendapatan per kapita bisa mencapai 5.500 per dolar AS.

"Artinya kita harus naik industrinya ke sofistifikasi (kompleks), lebih tinggi. Atau, kita lihat yang bisa menaikkan industri-industri dasar, seperti tekstil and footware, itu pada produk-produk dengan nilai lebih tinggi. Kita harus move away dari industri yang bisa dikerjakan negara lain, seperti Bangladesh dan lain-lain," ujar Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us