WIKA Rugi Rp1,66 Triliun di Semester I-2025

- Pendapatan WIKA turun lebih dari 22% di semester I-2025
- Aset perusahaan turun 7,11%, dengan kas dan setara kas turun 77,04%
- Kondisi sektor konstruksi nasional masih menantang, namun WIKA berhasil memangkas utang usaha dan berbunga
Jakarta, IDN Times - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) masih membukukan kinerja keuangan negatif di semester I-2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WIKA masih membukukan rugi bersih Rp1,66 triliun sampai 30 Juni 2025. Angka itu berbanding terbaik dari semester I-2024, di mana perseroan masih membukukan laba bersih Rp401,95 miliar.
1. Pendapatan WIKA anjlok lebih dari 22 persen

Kerugian WIKA turut disebabkan oleh pendapatan yang turun sebesar 22,25 persen secara year on year (yoy) pada paruh pertama 2025.
Tercatat, pendapatan WIKA pada semester I-2025 sebesar Rp5,85 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, WIKA mencetak pendapatan Rp7,53 triliun.
WIKA menyatakan sampai kuartal II-2025 perseroan memperoleh kontrak baru senilai Rp4,3 triliun, dengan kontrak berjalan sebesar Rp38,89 triliun.
Atas kontrak tersebut, perseroan membukukan total penjualan sebesar Rp8,89 triliun, yang mayoritas berasal dari proyek non Kerja Sama Operasi (KSO) sebesar Rp5,86 triliun dan sisanya berasal dari proyek KSO.
Sayangnya, laba kotor perseroan menurun di semester I-2025, yakni sebesar 26,79 persen (yoy), dari Rp645,52 miliar pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp472,56 miliar.
2. Aset turun 7,11 persen

Posisi kas dan setara kas perusahaan hanya Rp1,61 triliun di akhir Juni 2025, turun 77,04 persen (yoy).
Aset perusahaan tercatat sebesar Rp59,03 triliun, turun 7,11 persen dibandingkan tahun lalu. Rinciannya, liabilitas sebesar Rp48,87 triliun (turun 5,44 persen), dan ekuitas sebesar Rp10,16 triliun (turun 14,39 persen).
3. Kondisi sektor konstruksi nasional masih menantang

Dalam keterangan resminya, manajemen WIKA menyatakan saat ini kondisi ekonomi global dan sektor konstruksi nasional masih menantang, dan memberikan tekanan yang cukup besar terhadap industri konstruksi.
Meski begitu, Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan pihaknya berhasil memangkas utang usaha sebesar Rp498,60 miliar dan utang berbunga sebesar Rp5,59 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Perseroan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan seluruh stakeholders. Langkah penyehatan dan transformasi yang dilakukan saat ini menunjukkan bahwa kinerja operasi WIKA terbukti membawa hasil positif," tutur Agung.
Perusahaan juga berhasil mempercepat kolektabilitas piutangnya, di mana total piutang Perseroan tercatat turun sebesar Rp1,33 triliun dibandingkan posisi kuartal II-2024.
"Tentunya penyehatan yang sedang dijalankan saat ini membutuhkan waktu, untuk itu diperlukan dukungan dari seluruh stakeholders agar proses penyehatan WIKA dapat berjalan dengan baik," ucap Agung.