WIKA Pangkas Utang Lagi Rp1,47 Triliun

- WIKA memangkas utang sebesar Rp1,47 triliun untuk penyehatan keuangan perusahaan.
- Total penjualan WIKA mencapai Rp4,84 triliun di Q1 2025, dengan kontribusi utama dari segmen infrastruktur dan gedung.
- Perseroan mengantongi kontrak baru senilai Rp2,16 triliun namun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengumumkan pemangkasan utang lagi sebesar Rp1,47 triliun. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan pemangkasan utang merupakan bagian dari upaya penyehatan keuangan perusahaan.
“Langkah penyehatan yang dilakukan saat ini tidak hanya sekedar memperbaiki struktur keuangan, tetapi juga memperkuat fundamental dan operasional kami agar semakin excellent guna menjaga keberlanjutan bisnis,” kata Agung dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/5/2025).
1. WIKA bukukan penjualan Rp4,84 triliun

Sebagai bagian dari penyehatan keuangan, WIKA membukukan total penjualan sebesar Rp4,84 triliun sepanjang kuartal I-2025. Penjualan itu berasal dari proyek-proyek non-Kerja Sama Operasi (KSO) sebesar Rp3,11 triliun, dan proyek-proyek KSO sebesar Rp1,73 triliun.
Adapun kontribusi utama penjualan tersebut mayoritas berasal dari segmen infrastruktur dan gedung, EPC, industri penunjang bisnis konstruksi dan realti properti. Atas penjualan ini, WIKA mencatatkan perolehan laba kotor sebesar Rp393,46 miliar, yang bersumber dari laba proyek non KSO sebesar Rp231,33 miliar dan sisanya dari laba proyek KSO.
2. WIKA kantongi kontrak baru Rp2,16 triliun di awal 2025

Sepanjang kuartal I-2025, perseroan mengantongi kontrak baru senilai Rp2,16 triliun.
Kontrak baru itu mayoritas berasal dari segmen industri penunjang konstruksi diikuti segmen infrastruktur & gedung, property, dan EPCC. Meski begitu, capaian itu menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
3. Pemeringkatan kredit surat utang WIKA membaik

Kembali ke masalah utang, WIKA mencapai kuorum persetujuan dengan para pemegang obligasi khususnya pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022. Menurut perusahaan, persetujuan itu menunjukkan dukungan dan kepercayaan para stakeholders terhadap langkah penyehatan yang tengah dilakukan Perseroan.
Atas tercapainya kuorum tersebut, lembaga pemeringkat kredit PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) kembali menaikan rating Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A WIKA dari sebelumnya idD menjadi idCCC.
Meski begitu, perseroan juga masih membutuhkan dukungan dari para pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 untuk dapat menyetujui usulan yang diajukan sebagai bagian dari langkah penyehatan Perseroan.
“Perseroan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan para stakeholders,” ucap Agung.