10 Perusahaan Investasi Terbesar di Dunia, BlackRock Menguasai Dunia?

Investasi tentu sudah menjadi hal yang familiar bagi banyak orang. Kegiatan ini merupakan suatu aktivitas penanaman uang ataupun modal yang dapat berupa aset berharga dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Kira-kira, siapa yang menghimpun dana dari investor individu serta menginvestasikan dana tersebut dalam jenis sekuritas serta instrumen? Jawabannya adalah perusahaan investasi.
Perusahaan investasi hadir untuk menghimpun dana serta menginvestasikannya dalam beberapa jenis sekuritas ataupun instrumen aset lainnya. Uang akan dikumpulkan dari para pemegang saham dan kemudian uang tersebut dilipatgandakan dengan mengelola portofoilo reksa dana serta sekuritas lainnya.
Berikut ini merupakan 10 perusahaan investasi terbesar di dunia. Yuk, kita lihat bersama-sama.
1. BlackRock

BlackRock Inc. adalah perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia, dengan total aset kelolaan (Assets Under Management/AUM) lebih dari USD 10 triliun atau setara dengan sekitar Rp161 kuadriliun (dengan asumsi kurs Rp16.100 per USD). Didirikan pada tahun 1988 dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, BlackRock dikenal sebagai pemimpin global dalam solusi investasi, manajemen risiko, dan layanan teknologi investasi.
Salah satu produk unggulannya adalah iShares, rangkaian ETF (Exchange-Traded Fund) yang sangat populer di kalangan investor global. Selain itu, BlackRock juga mengembangkan platform teknologi Aladdin yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan keuangan besar untuk analisis risiko dan manajemen portofolio. Dengan jangkauan global dan kekuatan data serta teknologi, BlackRock memegang peranan penting dalam membentuk arah investasi dunia modern.
2. Fidelity Investments

Fidelity Investments adalah salah satu perusahaan investasi swasta terbesar di dunia yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1946 oleh Edward C. Johnson II, Fidelity kini mengelola aset senilai lebih dari USD 4,5 triliun atau sekitar Rp72,5 kuadriliun. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan keuangan termasuk manajemen investasi, pialang saham, dana pensiun, dan perencanaan keuangan bagi individu maupun institusi.
Fidelity terkenal dengan berbagai produk reksa dana dan layanan trading bebas komisi yang ramah investor ritel. Perusahaan ini juga menjadi pelopor dalam mengadopsi teknologi untuk layanan finansial, termasuk platform digital canggih untuk nasabah dan analisis pasar. Dengan fokus kuat pada inovasi dan edukasi investor, Fidelity terus menjadi pilihan utama bagi jutaan investor global yang mencari pertumbuhan jangka panjang dan diversifikasi portofolio.
3. Charles Schwab

Charles Schwab Corporation adalah salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar dan paling berpengaruh di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1971 oleh Charles R. Schwab, perusahaan ini berpusat di Westlake, Texas, dan dikenal luas sebagai pelopor dalam menyediakan layanan investasi berbiaya rendah kepada publik. Saat ini, Charles Schwab mengelola total aset nasabah lebih dari USD 10,3 triliun atau sekitar Rp166 kuadriliun, menjadikannya salah satu institusi investasi terbesar di dunia.
Schwab menawarkan berbagai layanan mulai dari manajemen kekayaan, perdagangan saham, ETF, hingga reksa dana. Mereka juga menyediakan layanan perbankan dan perencanaan pensiun. Akuisisi TD Ameritrade pada tahun 2020 semakin memperkuat posisinya dengan menambah teknologi trading unggulan seperti platform thinkorswim. Salah satu langkah revolusioner mereka adalah menghapus biaya komisi untuk transaksi saham dan ETF pada 2019, yang membuatnya semakin diminati oleh investor ritel dari berbagai kalangan usia.
4. Capital Group

Capital Group Companies, Inc. adalah salah satu perusahaan manajemen investasi tertua dan terbesar di dunia, didirikan pada tahun 1931 di Los Angeles oleh Jonathan Bell Lovelace. Sampai Juni 2024, mereka mengelola total aset lebih dari US$2,7 triliun (sekitar Rp43‑44 kuadriliun, asumsi kurs Rp16.000 per USD). Dengan lebih dari 8.800 staf yang tersebar di 32 kantor global, Capital Group menggunakan pendekatan riset kolaboratif dan sistem investasi jangka panjang—dengan rata‑rata masa bakti manajer portofolio sekitar 21 tahun.
Strategi investasi mereka disebut Capital System, yang menekankan keputusan independen dari beberapa manajer dalam satu portofolio, diversifikasi perspektif, dan komitmen performa jangka panjang seperti memberi bobot besar pada hasil kinerja selama delapan tahun daripada satu tahun pertama saja. Selain itu, mereka aktif mengembangkan platform produk baru seperti active ETFs (dengan sekitar US$28 miliar AUM) dan strategi multi‑aset maupun obligasi, menjadikannya pemimpin global dalam investasi aktif dan solusi pensiun untuk klien institusi dan ritel.
5. Allianz

Allianz Global Investors (AGI) merupakan divisi pengelola investasi dari grup keuangan Allianz (Jerman), beroperasi secara independen dengan fokus pada strategi investasi aktif global. Per Maret 2025, AGI mengelola aset senilai sekitar €561 miliar untuk klien institusi dan ritel di seluruh dunia, termasuk eksposur ke ekuitas, fixed income, multi-aset, serta private markets.
Dalam operasionalnya, AGI sangat menekankan prinsip active management dan investasi berkelanjutan (sustainable investing) dengan lebih dari dua dekade pengalaman mengembangkan produk berbasis ESG. Mereka juga terpercaya karena kehadiran tim riset internal yang kuat, pendekatan alokasi risiko terstruktur, dan pendistribusian spesialis via jaringan lebih dari 20 kantor global serta layanan konsultasi personal melalui lebih dari 550 relationship managers dan 700 investment professionals.
6. Bank of New York Mellon

BNY Mellon adalah perusahaan jasa keuangan global yang didirikan dari penggabungan Bank of New York dan Mellon Financial pada tahun 2007. Sebagai institusi keuangan tertua di Amerika Serikat, BNY Mellon berperan utama dalam pengelolaan, pemindahan, dan penyimpanan aset keuangan untuk klien institusi besar, termasuk lebih dari 90% perusahaan Fortune 100 dan hampir seluruh bank global terbesar — aset yang dipercayakan kepada mereka mencapai US$49,5 triliun atau sekitar Rp797 kuadriliun dalam bentuk assets under custody/administration (AUC/A) hingga pertengahan 2024. Di samping itu, segmen investasi dan wealth management BNY Mellon juga mengelola lebih dari US$2 triliun (sekitar Rp32 kuadriliun) dalam bentuk assets under management (AUM) per akhir 2024.
Operasional perusahaan ini mencakup tiga lini bisnis utama: Securities Services (custody & clearing), Market & Wealth Services (termasuk Pershing), dan Investment & Wealth Management. Untuk layanan investasi, BNY Mellon melalui divisi BNY Investments (dulu BNY Mellon Investment Management) menjalankan model multi-boutique yang terdiri dari tujuh firma spesialis, seperti Mellon, Insight Investment, Newton, Dreyfus, ARX, Siguler Guff, dan Walter Scott, masing-masing unggul di segmen aset berbeda seperti ekuitas, fixed income, multi-asset, hingga alternatif/sustainable investing. Pada kuartal II 2025, AUM meningkat menjadi US$2,11 triliun, tumbuh 3% YoY, dan memicu pertumbuhan pendapatan serta dividen BNY Mellon yang mencapai rekor tertinggi.
7. JP Morgan

J.P. Morgan Asset Management (JPMAM) adalah divisi pengelolaan aset dari JPMorgan Chase & Co., yang melayani investor institusi, ritel, dan high-net-worth individuals secara global. Per 31 Maret 2025, aset kelolaan (AUM) mereka mencapai sekitar USD 3,7 triliun (sekitar Rp59 triliun, asumsikan kurs Rp16.000/USD), naik pesat dari USD 3,56 triliun pada Maret 2024 yang juga telah meningkat dari USD 3,1 triliun di akhir 2023.
Produk investasinya mencakup berbagai pilihan seperti equities USD 749 miliar (kurang lebih), fixed income USD 712 miliar (kurang lebih), liquidity funds 754 miliar (kurang lebih), multi-asset USD 282 miliar (kurang lebih) dan alternatives USD 174 miliar (kurang lebih), ditambah layanan wealth management yang menjadikan total client assets mencapai USD 6,0 triliun per Maret 2025.
8. State Street Global Advisors

State Street Global Advisors, saat ini dikenal sebagai State Street Investment Management, adalah divisi manajemen aset dari State Street Corporation, salah satu lembaga keuangan tertua di AS yang berdiri sejak 1792. Mereka adalah pionir dalam industri indeks dan ETF, terutama dikenal sebagai pencipta SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY)—ETF paling likuid dan terbesar di dunia. Per akhir tahun 2024/2025, AUM mereka mencapai sekitar US$4,67 triliun, menjadikan mereka sebagai pengelola aset terbesar ke-4 secara global.
Perusahaan ini mengelola beragam produk investasi: mulai dari ekuitas, fixed income, ETF, kas, hingga solusi multi-aset dan wealth management global. Volume transaksi ETF SPDR mencapai lebih dari US$1,6 triliun, dengan total trading volume tahunan melebihi US$13 triliun. Dengan kurs Rp16.000/US$, AUM senilai US$4,67 triliun tersebut setara dengan sekitar Rp74.700 kuadriliun.
9. UBS Group

UBS Group AG merupakan institusi keuangan global berbasis di Swiss, terbentuk dari penggabungan Union de Banques Suisses dan Credit Suisse. Berdiri sejak 1862 dan kini beroperasi di lebih dari 50 negara, UBS menjadi salah satu bank terbesar dunia dengan fokus utama di wealth management, investment banking, dan asset management.
Pada akhir tahun 2023, total aset UBS mencapai US$1,717 triliun, setara sekitar Rp27.5 kuadriliun (kurs Rp16.000/US$). Di sisi Assets Under Management (AUM), gabungan wealth management dan asset management kini mengelola lebih dari US$5 triliun, menjadikannya salah satu pengelola kekayaan terbesar di dunia. Khusus untuk UBS Asset Management—divisi manajemen investasi institusional—mengelola sekitar US$1,8 triliun (Rp28,8 kuadriliun) per kuartal pertama 2025.
Dalam paruh pertama 2025, divisi wealth management UBS berhasil mencatat net inflow senilai US$54,8 miliar, menunjukkan daya tarik kuat terhadap klien high-net-worth global, khususnya di wilayah Asia dan Eropa. Bersamaan dengan itu, divisi manajemen investasi kini berada di peringkat ke-12 terbesar AUM global menurut IPE Top 500. UBS juga memperkuat ekspansi di segmen produk ETF aktif Eropa dan real estate, serta menyiapkan integrasi divisi Credit Suisse yang masih terus diproses
10. Vanguard

The Vanguard Group, Inc. merupakan salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar dunia yang didirikan pada 1 Mei 1975 oleh John C. Bogle dan berbasis di Malvern, Pennsylvania. Per 31 Januari 2025, Vanguard mengelola aset kelolaan (AUM) global sebesar US$10,4 triliun (sekitar Rp166,4 kuadriliun, asumsi kurs USD/Rp16.000). Struktur kepemilikan Vanguard yang unik dimiliki oleh dana investornya sendiri menjadikannya sebagai perusahaan yang sepenuhnya berorientasi pada kepentingan klien, bukan lonjakan keuntungan dari pemegang saham eksternal.
Vanguard dikenal sebagai pelopor investasi indeks dengan biaya rendah, termasuk peluncuran Vanguard 500 Index Fund pada tahun 1976—salah satu reksa dana indeks pertama yang tersedia untuk investor ritel. Perusahaan ini menjadi penyedia terbesar reksa dana dan kedua terbesar penerbit ETF (Exchange-Traded Fund) dunia, dengan lebih dari 50 juta investor dan sekitar 426 hingga 445 produk reksa dana serta ETF aktif global. Vanguard juga mengembangkan unit wealth management dan financial advisory berbasis teknologi sebagai bagian dari strategi memperluas layanan inklusif bagi investor individu maupun institusi. Itulah 10 perusahaan investasi terbesar di dunia. Semua perusahaan tersebut memiliki layanan yang tidak hanya di dalam bidang investasi saja.