Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi trading (unsplash.com/Coinstash Australia)
ilustrasi trading (unsplash.com/Coinstash Australia)

Intinya sih...

  • Overtrading menurunkan kualitas analisis dan pengambilan keputusan, membuat fokus terpecah, dan meningkatkan risiko masuk pasar di waktu yang salah.

  • Overtrading menguras modal secara perlahan tapi pasti karena transaksi terlalu tinggi, menyebabkan portofolio tergerus, dan risiko kerugian menjadi lebih besar.

Di dalam dunia trading forex, strategi yang cermat dan manajemen risiko ternyata akan sangat menentukan keberhasilan jangka panjang yang diperoleh. Sayangnya ternyata banyak trader, khususnya yang masih pemula rentan terjebak dalam perilaku overtrading, yaitu terlalu sering membuka posisi tanpa memiliki pertimbangan yang benar-benar matang.

Overtrading biasanya dipicu oleh keinginan meraih keuntungan dengan cepat atau dorongan emosional pada saat menghadapi pasar yang cenderung fluktuatif. Padahal kebiasaan ini justru hanya akan membawa kerugian besar dan pada akhirnya merusak rencana investasi yang telah disusun dengan baik.

Oleh sebab itu, pahamilah beberapa bahaya berikut ini jika melakukan overtrading forex, sehingga perlu benar-benar diwaspadai.

1. Menurunkan kualitas analisis dan pengambilan keputusan

ilustrasi investasi (unsplash.com/Stephen Dawson)

Pada saat trader terlalu sering membuka posisi dalam waktu singkat, kemampuan untuk menganalisis pasar secara objektif pun akan secara otomatis makin menurun. Overtrading rentan membuat fokus jadi terpecah, sehingga para trader cenderung mengandalkan intuisi sesaat daripada analisis teknikal dan fundamental yang lebih mendalam.

Lama-kelamaan kebiasaan ini justru akan membentuk pola trading secara impulsif dan tidak terstruktur, sehingga menyebabkan banyak keputusan yang diambil secara terburu-buru. Hal inilah yang pada akhirnya meningkatkan risiko masuk pasar di waktu yang salah dan pada akhirnya kehilangan peluang terbaik yang sebetulnya lebih menguntungkan apabila lebih sabar ditunggu.

2. Menguras modal secara perlahan tapi pasti

ilustrasi yen (unsplash.com/Cullen Cedric)

Salah satu efek paling nyata dari overtrading adalah habisnya modal tanpa disadari karena memang frekuensi transaksi cenderung terlalu tinggi. Setiap transaksi membawa biaya, seperti spread dan komisi yang mungkin terlihat kecil, namun sebetulnya dapat menyebabkan pengurangan dana secara signifikan apabila terkumpul dan dilakukan secara berulang-ulang.

Risiko kerugian menjadi lebih besar karena para trader tidak memberikan waktu untuk pasar dalam berkembang sesuai prediksi awal. Akibatnya akan membuat portofolio pun lebih cepat tergerus, bahkan sebelum strategi jangka panjang sempat memberikan hasil yang lebih optimal dan keuntungan yang diharapkan.

3. Menimbulkan stres dan tekanan psikologis yang berat

ilustrasi investasi (unsplash.com/Firmbee.com)

Overtrading bukan hanya berdampak pada kondisi keuangan, namun juga bisa sangat mempengaruhi kesehatan mental dari para trader. Ketika seseorang terlalu sering membuka posisi atau terus-menerus memantau kondisi pasar, beban psikologis pun akan cenderung meningkat akibat rasa lelah, cemas, atau pun takut kehilangan.

Keadaan ini biasanya akan semakin memperburuk kualitas tidur, menurunkan fokus yang dimiliki, atau bahkan memicu adanya keputusan-keputusan emosional yang tentu akan sangat merugikan dalam jangka panjang. Stres yang berlebihan dapat mengganggu stabilitas emosional dan pada akhirnya menghilangkan potensi keuntungan saat harus berhadapan dengan risiko pasar yang sangat volatil.

4. Mengaburkan tujuan dan rencana investasi awal

ilustrasi investasi (unsplash.com/Firmbee.com)

Trader yang melakukan overtrading biasanya akan cenderung melupakan strategi dan tujuan yang telah dirancang sejak awal. Mereka akan dengan mudah tergoda oleh pergerakan harga jangka pendek dan peluang semu yang sebetulnya tidak sesuai dengan sistem trading yang telah dijalankan sebelumnya.

Akibat dari hal ini akan membuat rencana manajemen risiko, batas kerugian, hingga target keuntungan tidak lagi dijalankan secara konsisten. Situasi tersebut pada akhirnya akan membuat portofolio berubah menjadi lebih liar dan sulit dikendalikan, sehingga tujuan akhir dari investasi tersebut pun jadi terasa lebih kabur dan tidak bisa dicapai sesuai rencana.

Overtrading dalam forex merupakan kebiasaan yang berbahaya karena kerap kali tidak disadari oleh para trader, khususnya pemula. Meski mungkin terlihat seperti usaha untuk tetap produktif, namun jika terus melakukan overtrading, akan memunculkan risiko yang merugikan.

karena itu, lakukan strategi yang tepat dan kontrol diri yang kuat agar trading forex bisa tetap menguntungkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team