5 Fakta Menarik Investasi Emas, Opsi Diversifikasi Terbaik

07 Jan 2025, 19:18 WIB

Emas batangan (unsplash.com/Scottsdale Mint)

Di tengah gempita pasar saham dan reksa dana, investasi emas hadir sebagai pilihan yang lebih stabil. Emas sering dianggap sebagai "safe haven" atau tempat berlindung yang aman ketika kondisi ekonomi sedang tidak pasti. Mengapa bisa begitu?

Tidak seperti saham yang harganya bisa fluktuatif, harga emas cenderung lebih stabil dalam jangka panjang. Tetapi, emas tidak hanya sebagai instrumen investasi yang memiliki harga lebih stabil saja, ada hal lain yang membuat emas menarik sebagai pilihan dalam berinvestasi. Apa saja? Yuk, kita bahas!

1. Hedging terhadap inflasi

ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)

Emas sering disebut sebagai pelindung terbaik saat inflasi melonjak. Menurut CBS News, emas cenderung mempertahankan nilainya bahkan ketika daya beli mata uang menurun. Karena harga emas biasanya naik seiring peningkatan biaya hidup, menjadikannya pilihan cerdas di tengah ketidakpastian ekonomi. Tetapi ingat, emas lebih efektif sebagai pelindung nilai dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, fluktuasi harga bisa terjadi akibat sentimen pasar atau kebijakan ekonomi global.

2. Pilihan diversifikasi terbaik

ilustrasi harga saham yang volatil (unsplash.com/Ishant Mishra)

Salah satu alasan utama banyak orang memilih emas adalah untuk diversifikasi portofolio. Investopedia menjelaskan bahwa emas memiliki korelasi rendah dengan aset lain seperti saham atau obligasi, sehingga membantu mengurangi risiko investasi.

Ketika pasar saham sedang turun, harga emas cenderung stabil atau bahkan naik, memberikan keseimbangan dalam portofolio investasi. Membuat emas menjadi pilihan yang pas untuk mengurangi dampak volatilitas pasar.

3. Demand tinggi saat krisis

ilustrasi kenaikan harga emas saat terjadi krisis (unsplash.com/Austin Distel)

Ketika dunia menghadapi krisis geopolitik atau ekonomi, emas sering menjadi pilihan utama investor. Statista menyebut bahwa selama awal perang Rusia-Ukraina, harga emas melonjak hingga lebih dari 2.000 USD per troy ounce, menunjukkan bagaimana logam mulia ini menjadi "safe haven" di saat ketidakpastian.

Krisis global seperti perang atau resesi sering kali meningkatkan permintaan emas, membuat harganya naik drastis. Jadi, memiliki emas di portofolio bisa memberikan perlindungan ekstra di masa-masa sulit.

4. Cara investasi yang beragam

ilustrasi pengelola ETF (unsplash.com/Hunters Race)

Investasi emas tidak hanya terbatas pada membeli perhiasan atau logam batangan. Dilansir Kiplinger, kamu juga bisa berinvestasi melalui ETF (Exchange Traded Funds), saham perusahaan tambang emas, atau bahkan kontrak berjangka.

Setiap metode investasi emas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. ETF memberikan fleksibilitas dan likuiditas tinggi, sementara emas fisik menawarkan keamanan berupa aset fisik yang bisa disimpan.

5. Emas bukanlah instrumen investasi yang volatil

Emas batangan (unsplash.com/Scottsdale Mint)

Meski harga emas bisa berfluktuasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang malah cenderung lebih stabil. Emas sering digunakan untuk menjaga kekayaan dari generasi ke generasi, menunjukkan betapa stabilnya nilainya. Emas lebih cocok sebagai alat pelindung nilai daripada instrumen untuk mendapatkan keuntungan besar. Dalam berinvestasi emas, kamu juga harus menyesuaikan dengan tujuan keuanganmu.

Investasi emas adalah pilihan menarik bagi mereka yang mencari keamanan, diversifikasi, dan stabilitas. Dengan memahami fakta-fakta ini, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak saat mempertimbangkan emas sebagai bagian dari portofolio investasimu. Sudah berapa lama kamu berinvestasi emas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.