Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rahasia Menabung Cerdas ala Gen Z, Biar Kantong Tetap Happy!

ilustrasi mata uang (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Sebagai anak muda, menabung adalah hal yang sangat penting. Meskipun berfoya-foya terlihat lebih menyenangkan, namun kamu harus memikirkan efek jangka panjangnya. Jangan sampai kebahagiaan yang kamu dapatkan di awal berakhir dengan rasa penyesalan. 

Seiring dengan zaman yang semakin modern, seringkali membuat anak muda sulit untuk memulainya karena godaan gaya hidup. Namun, justru ini tantangannya. Kamu harus berani memulainya meskipun harus dengan susah payah. Berikut adalah lima tips menabung cerdas yang cocok untuk gaya hidup Gen Z. Kamu harus mencobanya!

1. Tetapkan tujuan spesifik

ilustrasi menulis resolusi (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Segala sesuatu dalam hidup, tentunya harus memiliki tujuan yang jelas. Salah satunya dalam perkara menabung. Kamu harus bisa menentukan tujuan spesifik dari menabung. 

Tujuannya adalah agar kamu termotivasi untuk mengelola keuangan. Sebisa mungkin tahan untuk tidak mengeluarkan uang demi sesuatu yang tidak terlalu penting. Utamakan kebutuhan, bukan keinginan. Percayalah meskipun terasa sulit, namun akan memberikanmu dampak besar di masa depan.

2. Hindari FOMO finansial

ilustrasi berbelanja di mall (pexels.com/Tuur Tisseghem)

Istilah FOMO (Fear of Missing Out) dapat diartikan sebagai perasaan khawatir seseorang ketika melakukan sesuatu penting terhadap hal yang dilakukan orang lain. Mereka yang terjebak fomo biasanya mengikuti gaya hidup agar terlihat up to date dan tidak ketinggalan. Oleh karena itu, jangan sampai kamu tergoda oleh trend yang tidak sesuai dengan kemampuan finansialmu. 

Beranilah berkata tidak atau menolak ajakan terhadap sesuatu yang tidak terlalu penting demi menjaga agar tabungan tetap aman. Terjebak dalam FOMO akan memberikanmu dampak negatif untuk kesehatan mental serta finansial. Beberapa contohnya seperti berbelanja tanpa rencana, mengambil keputusan yang impulsif, bahkan melakukan sesuatu di luar batas kemampuan finansialnya. 

3. Hindari utang konsumtif

ilustrasi wanita memegang dompet (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada beberapa orang yang rela berutang hanya demi gaya hidup. Hindarilah pinjaman online maupun paylater karena hal tersebut bisa saja menjadi jebakan yang akan menyulitkanmu nanti. Lebih baik hidup apa adanya, daripada harus serba mewah padahal aslinya susah.

Jika pun memang terpaksa berhutang, bijaklah dalam memilih. Misalnya hutang untuk kepentingan pendidikan, kebutuhan hidup, investasi maupun hal produktif lainnya. Jangan sampai berhutang untuk belanja konsumtif yang tidak penting serta mendesak. 

4. Lakukan No-Spend Challenge

ilustrasi mencatat keuangan (pexels.com/Kaboompics.com)

No spend challenge ini merupakan sebuah tantangan untuk berhemat dalam kurun waktu tertentu. Dengan melakukan tantangan ini secara tindak langsung akan membuatmu lebih hemat serta memprioritaskan mana yang memang kebutuhan dan mana yang sekadar keinginan.

Kamu bisa memulainya dengan menentukan durasi tantangan, misalnya durasi waktu selama satu minggu ataupun satu bulan. Kemudian identifikasi pengeluaran wajib seperti makan sehari-hari, biaya transportasi, listrik, air. Hindari untuk melakukan pengeluaran non-essensial seperti belanja pakaian maupun nongkrong di cafe.

5. Cobalah teknik Zero Waste

ilustrasi memisahkan barang untuk di daur ulang (pexels.com/cottonbro studio)

Sebagai generasi yang dekat dengan perkembangan teknologi serta isu sosial, Gen Z sangat memiliki peran besar dalam mendukung pola hidup zero waste. Pola ini menerapkan konsumsi lebih hemat dengan menggunakan barang- barang yang ada di rumah, manfaatkan bahan makanan yang ada, ataupun daur ulang barang lama.

Kamu bisa memulainya dengan hal sederhana seperti menggunakan botol minum, kotak makan, dan tas belanja kain saat bepergian. Karena, hal ini akan membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, kamu juga dapat membeli produk second-hand. Tidak hanya itu, kamu juga dapat mendaur ulang barang lama, seperti menjadikan pakaian bekas sebagai kain lap. 

Sebagai generasi muda kita harus bijak dalam menghadapi masalah keuangan yang akan berdampak untuk masa depan. Mulailah dari hal yang sederhana untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan. Jangan menjadikan standar hidup orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan jika tidak sesuai dengan kemampuan finansialmu. Terakhir, kamu harus bisa hidup sesuai kemampuanmu dan jangan terlalu mengikuti FOMO, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eli Suratmi
EditorEli Suratmi
Follow Us