Alasan Ahli Keuangan yang Satu Ini Tak Tertarik dengan Bitcoin

Pakar keuangan ternama Dave Ramsey dikenal luas karena prinsipnya yang sederhana namun efektif: bebas dari utang, berinvestasi di akun pensiun dengan keuntungan pajak, dan berfokus pada pertumbuhan jangka panjang. Namun, ada satu hal yang tidak pernah menarik minatnya yaitu investasi cepat kaya, termasuk Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Ramsey sudah lama menolak ide bahwa crypto bisa menjadi investasi yang “cerdas”. Ia menilai volatilitas ekstrem dan kurangnya rekam jejak panjang membuat Bitcoin lebih mirip perjudian digital daripada investasi yang aman.
1. Dave Ramsey dan kritik panjangnya terhadap Bitcoin
Pandangan skeptis Ramsey terhadap Bitcoin bukan hal baru. Sejak tahun 2014, ia pernah menyebut Bitcoin sebagai “cara tercepat mengubah satu juta dolar menjadi nol,” seperti dikutip dari The Street. Bahkan hingga tahun lalu, ia tetap menyamakan investasi crypto dengan berjudi di kasino—karena sistemnya yang terdesentralisasi dan berisiko tinggi.
Meski demikian, harga Bitcoin terus melesat. Awal bulan ini, nilainya sempat menembus 120 ribu dolar, padahal setahun lalu masih di bawah 54 ribu dolar. Meski lonjakan harga ini menggoda banyak investor, Ramsey tetap pada pendiriannya: Bitcoin bukan investasi sejati.
Dalam video YouTube berjudul “Is Dave Ramsey Finally Softening His Stance On Crypto?”, ia menjelaskan alasannya secara terbuka.
2. Ramsey: “Jangan sebut Bitcoin sebagai investasi”

Menurut Ramsey, Bitcoin seharusnya dianggap sebagai mata uang (currency), bukan alat investasi (investment). Ia menegaskan, “Tidak ada mata uang yang bisa dianggap sebagai investasi yang valid—termasuk Bitcoin.”
Ramsey mencontohkan bahwa membeli yuan China atau euro hanya karena saran teman sama berisikonya dengan membeli Bitcoin untuk spekulasi harga. “Jadi, jangan sebut itu investasi,” katanya.
Faktor lain yang membuat Ramsey enggan berinvestasi di Bitcoin adalah tingkat volatilitasnya yang ekstrem. Dalam satu tahun saja, harga Bitcoin sempat anjlok ke bawah 75 ribu sebelum melonjak di atas 124 ribu. Menurutnya, “Sulit menyebut sesuatu yang berayun begitu tajam sebagai investasi yang solid.”
Meski begitu, Ramsey mengakui bahwa Bitcoin “akan tetap ada” dan bisa menjadi cara sah untuk melakukan transaksi digital. Namun, ia tetap menegaskan, “Itu bukan investasi yang stabil dan bukan juga bentuk mata uang yang pasti.”
3. Pendapat ahli keuangan lain soal risiko Bitcoin

Dave Ramsey bukan satu-satunya yang berhati-hati terhadap crypto. Laporan dari Charles Schwab pada Desember 2024 mengakui bahwa Bitcoin kini semakin diakui sebagai bentuk mata uang, namun tetap menyoroti risiko besar seperti volatilitas tinggi, potensi penipuan, dan ancaman siber.
Sementara itu, Fidelity menilai Bitcoin memiliki sisi positif dan negatif. Meski berpotensi memberi keuntungan tinggi, aset ini juga mudah dimanipulasi pasar, tidak dijamin oleh FDIC atau SIPC, dan sebaiknya hanya dibeli dengan uang yang siap hilang sepenuhnya.
Walau Bitcoin terus naik dan semakin diterima secara global, Dave Ramsey tetap berpegang pada prinsip konservatifnya. Baginya, jalan menuju kebebasan finansial tidak datang dari tren digital jangka pendek, melainkan dari disiplin, investasi jangka panjang, dan manajemen uang yang bijak.


















