4 Alasan Emas Fisik Lebih Baik dari pada Aset Digital

Di era serba digital saat ini mungkin sudah banyak orang yang melirik aset digital sebagai salah satu instrumen investasi alternatif, termasuk dalam bentuk emas digital. Walau mungkin terlihat praktis dan mudah diakses melalui aplikasi, namun nyatanya emas fisik masih kerap dianggap sebagai pilihan utama bagi para investor konservatif atau bahkan pemula.
Hal ini tentunya bukan tanpa alasan yang jelas, sebab emas fisik memang menawarkan keunggulan yang lebih nyata karena nilai warisan dan manfaatnya yang lebih unggul jika dibandingkan dengan emas digital. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa alasan berikut ini yang membuat emas fisik dianggap lebih baik daripada aset digital lainnya.
1. Kepemilikan nyata yang bisa disentuh
Emas fisik ternyata memberikan rasa kepemilikan secara langsung karena bentuknya bisa dilihat, disentuh, atau disimpan secara pribadi oleh pemiliknya sendiri. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan juga kontrol penuh bagi pemiliknya tanpa harus selalu bergantung pada sistem atau pun aplikasi pihak ketiga yang tersedia.
Berbeda dengan emas digital yang pada umumnya tercatat secara virtual, sehingga rentan mengalami risiko gangguan sistem, peretasan data, hingga kegagalan platform yang dapat memberikan kehawatiran tersendiri. Walau mungkin dilindungi oleh regulasi yang tersedia, namun para investor tetap harus selalu bergantung pada infrastruktur digital yang tidak sepenuhnya bebas dari risiko.
2. Tidak bergantung pada teknologi atau koneksi internet
Salah satu kelebihan utama dari emas fisik terletak pada tidak harus selalu memerlukan jaringan internet, aplikasi, atau pun akun digital untuk bisa mengakses dan memindahkannya. Pada kondisi darurat, seperti bencana alam, gangguan teknologi, hingga situasi konflik ternyata masih tetap bisa digunakan atau dipindahkan secara langsung kapan pun dinginkan.
Berbeda halnya dengan emas digital yang mungkin hanya bisa diakses selama koneksi internet stabil dan platform tempat menyimpan aset tersebut masih dalam kondisi aktif, serta berjalan dengan normal. Ketergantungan terkait teknologi membuat emas digital dinilai kurang fleksibel dalam situasi ekstrem atau ketika terjadi krisis.
3. Lebih mudah dijadikan warisan dan dipindah tangankan
Emas fisik mudah diwariskan kepada keluarga atau ahli waris tanpa harus melalui berbagai proses administrasi yang cukup rumit, bahkan tidak perlu ada persetujuan dari pihak ketiga. Hal ini karena cukup dengan menyerahkan secara langsung, maka nilai emas sebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dari penerimanya.
Sebaliknya untuk emas digital ternyata memerlukan prosedur legal, dokumen pendukung, hingga terkadang intervensi hukum yang harus dipatuhi pada saat dialihkan kepemilikannya. Hal ini jelas dapat menyulitkan ahli waris yang mungkin tidak terbiasa dengan sistem digital atau pun tidak memahami berbagai prosedur yang harus ditaati.
4. Tahan terhadap risiko sistem dan nilai jangka panjang
Emas fisik ternyata telah terbukti nilainya cukup stabil, bahkan pada saat terjadi krisis ekonomi atau pun ketidakpastian global, sehingga cocok apabila dijadikan sebagai penyimpanan untuk nilai jangka panjang. Emas fisik tidak selalu bergantung pada kebijakan moneter, performa teknologi, hingga sentimen yang dimiliki pasar digital.
Aset digital termasuk emas fisik tetap memiliki resiko sistemik tersendiri yang pada umumnya berasal dari penyedia layanan atau pun ekosistem dari tempat penyimpanan aset tersebut. Kebangkrutan perusahaan, gangguan server, hingga perubahan kebijakan dapat membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap akses dan juga nilai yang dimiliki oleh emas tersebut.
Meski masih digital memberikan kemudahan dalam transaksi dan penyimpanan, namun nyatanya masih tetap dianggap unggul dalam ketahanan kepemilikan dan kestabilan jangka panjang. Bagi kamu yang memang mengutamakan keamanan fleksibilitas nyata, maka memiliki fisik merupakan pilihan yang tepat emas dianggap dapat diandalkan!