Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Boikot: Pengertian, Bentuk dan Faktor yang Mempengaruhi

Produk-produk internasional menghadapi ancaman boikot di Tiongkok. (unsplash.com/Fernand De Canne)
Produk-produk internasional menghadapi ancaman boikot di Tiongkok. (unsplash.com/Fernand De Canne)
Intinya sih...
  • Boikot adalah menolak bekerjasama dengan pihak tertentu, dapat dilakukan dalam dua bentuk tindakan.
  • Sejarah boikot dimulai dari Charles Boycott di Irlandia dan digunakan sebagai perjuangan hak-hak sipil di Amerika Serikat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), boikot berarti bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara, ikut serta, dan sebagainya).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menambahkan terkait pengertian boikot. Menurut OJK, boikot membagi dua pengertian yaitu:

  1. Boikot merupakan suatu tindakan pencegahan kelangsungan suatu bisnis dengan memaksa orang untuk tidak membeli produk perusahaan tersebut.
  2. Boikot merupakan kegiatan memaksa orang untuk tidak melakukan bisnis dengan pihak tertentu (boycott).

Dengan arti lain, boikot merupakan suatu wujud protes sekelompok orang terhadap seseorang atau organisasi tertentu yang dilakukan dengan cara menolak untuk menggunakan, membeli maupun berurusan dengan pihak yang diboikot tersebut.

Biasanya, boikot ini dilakukan secara terorganisir atau terencana dan tidak melibatkan perlakuan keras dengan tujuan memaksa pihak yang diboikot dengan mengubah suatu kebijakan.

Dapat kita simpulkan bahwa boikot adalah suatu tindakan atau kegiatan sekelompok orang atau organisasi tertentu untuk menolak bekerjasama, beurusan, menggunakan maupun membeli produk dari pihak tertentu. Untuk penjelasan lebih lengkap apa itu boikot, simak ulasannya di bawah ini. 

1. Awal mula adanya boikot

Twitter/@TitoKlasik
Twitter/@TitoKlasik

Kata boikot sendiri ini diambil dari nama Charles Boycott yang mana merupakan seorang agen dan pengelola tanah di Irlandia yang berasal dari Inggris. 

Awal mula terjadinya boikot, di mana pada zaman dahulu banyak petani yang memohon kepada Charles Boycott agar bisa menurunkan harga penggarapan lahan pertanian. Para petani meminta harga sewa diturunkan sebesar 25 persen untuk meringankan beban.

Akan tetapi permohonan yang diajukan oleh para petani tersebut ditolak oleh Charles Boycott. Sehingga tidak lama kemudian dari keputusan Charles Boycott tersebut dibalas dengan penolakan juga oleh para petani. 

Para petani lalu sepakat untuk tidak lagi menggarap lahan pertanian dan tidak mau berurusan lagi dengan Charles Boycott. Keputusan para petani tersebut akhirnya membuat Charles Boycott mengalah. 

Charles Boycott akan bertanggung jawab terhadap gerakan mogok kerja yang dilakukan oleh petani, sehingga ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai agen dan pengelola tanah. Ia juga terpaksa meninggalkan Irlandia. 

Sepanjang 1950–1960, kemudian kegiatan boikot ini termasuk ke dalam aksi yang dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Tindakan boikot ini bertujuan untuk melawan kesenjangan politik dan sosial yang sedang terjadi pada masa itu. Contohnya, tindakan rasisme yang terjadi di suatu tempat maupun perusahaan.

2. Bentuk-bentuk boikot

ilustrasi mengetik (pixabay.com/StartupStockPhotos)
ilustrasi mengetik (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Boikot ini memiliki tiga bentuk, antara lain:

1. Boikot konsumen 

Boikot konsumen adalah suatu tidakan anggota masyarakat umum yang diimbau untuk tidak membeli atau menggunakan produk dari perusahaan yang menjadi target pemboikotan. Objek dari boikot ini adalah masyarakat atau konsumen.

Tindakan boikot konsumen ini biasanya telah diorganisir atau diatur oleh grup aktivis sosial. Boikot ini bertujuan sebagai tindakan protes atas praktek ketidakadilan.

Contoh dari boikot konsumen ini pernah terjadi pada Walt Disney yang merupakan penerbit buku anak-anak yang terbesar di dunia. Walt Disney pernah melakukan boikot memakai kertas dari Indonesia. 

2. Boikot Business to Business

Boikot business to business merupakan suatu tindakan yang dilakukan sebagai upaya perlindungan dari suatu bisnis terhadap bisnis lainnya. Boikot ini akan bisa merusak secara material. 

Dengan begitu, boikot ini sering dikenal sebagai balas dendam antar bisnis. Contoh yang mengalami boikot ini yaitu pemboikotan produk Apple di Cina pada saat terjadinya perang dagang antara China dan Amerika.

Beberapa perusahaan di China memberikan dukungannya kepada produk Huawei, di mana dengan memboikot produk Apple di sekitar lingkungan kantor. Selain itu, perusahaan tersebut akan memberikan subsidi bagi siapa saja karyawan yang ingin membeli produk Huawei.

3. Boikot Employee Walkout

Boikot employee walkout saat ini lebih dikenal dengan sebutan pemogokan buruh. Boikot pemogokan buruh ini dilakukan di mana pegawai melakukan aktivitas mogok kerja untuk melakukan protes kepada perusahaan.

Di beberapa negara, pegawai yang melakukan mogok secara kolektif ini diperbolehkan untuk diberhentikan masa kerjanya.

3. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan boikot

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Stikom El Rahma Bogor melakukan aksi damai mengecam Presiden Prancis Emmanuel Marcon di Tugu Kujang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/10/2020) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Stikom El Rahma Bogor melakukan aksi damai mengecam Presiden Prancis Emmanuel Marcon di Tugu Kujang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/10/2020) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Tindakan boikot yang dilakukan tentu akan memberikan dampak sosial terhadap banyak pihak. Namun, pada prakteknya tindakan boikot dapat berhasil apabila dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan boikot antara lain:

1. Jumlah simpatisan tindakan boikot.

Jumlah orang yang mengikuti boikot akan mempengaruhi keberhasilan boikot tersebut. Semakin banyak orang yang terlibat dalam pemboikotan maka tujuan boikot akan mudah tercapai.

2. Waktu pemboikotan

Faktor kedua adalah waktu pemboikotan. Pemboikotan harus dilakukan bersamaan dengan waktunya sehingga tujuan boikot akan cepat tercapai.

3. Riset

Sebelum melakukan pemboikotan, hal yang pertama dilakukan adalah melakukan riset terlebih dahulu. Hal ini agar tindakan boikot dapat berjalan sesuai fakta dan tujuan boikot akan mudah dicapai.

4. Tokoh atau organisasi

Agar lebih mudah mempengaruhi masyarakan untuk ikut serta dalam pemboikotan, maka cara yang paling efektif yaitu pemboikotan yang dilakukan oleh organisasi atau kelompok.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us