Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Aturan Investasi yang Tak Pernah Dilanggar Para Jutawan

4 Aturan Investasi yang Tak Pernah Dilanggar Para Jutawan
Ilustrasi investasi (freepik.com)
Intinya sih...
  • Para jutawan selalu menyediakan aset yang likuid untuk menjaga kekayaan dan memanfaatkan peluang investasi di luar pasar saham.
  • Mereka mengutamakan waktu di pasar daripada menebak waktu, fokus pada strategi jangka panjang, dan siap bertindak proaktif saat situasi darurat muncul.
  • Keluarga terkaya cenderung memilih instrumen aman dengan risiko rendah, seperti bond laddering dan arbitrase, serta konsisten pada strategi investasi yang terbukti berhasil dalam jangka panjang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah penasaran bagaimana para jutawan bisa terus menumbuhkan kekayaannya dari waktu ke waktu? Meski setiap investor memiliki perjalanan yang berbeda, sebagian besar orang kaya ternyata berpegang pada prinsip investasi yang sama.

Aturan-aturan ini membantu mereka menjaga aset sekaligus mengembangkannya secara berkelanjutan. Lalu, apa saja prinsip investasi tersebut, dan bagaimana cara menerapkannya dalam strategi keuangan pribadi?

Dikutip dari GOBankingRates, pendiri Strategic Capital, Chris Hernandez, serta seorang Certified Financial Planner (CFP), senior portfolio manager di Krilogy, dan penulis buku Time Ahead, Ryan Zabrowski mengungkap sejumlah aturan investasi yang hampir tidak pernah dilanggar oleh klien-klien mereka yang paling kaya.

1. Selalu nenyediakan aset yang likuid

4 Aturan Investasi yang Tak Pernah Dilanggar Para Jutawan
Ilustrasi portofolio investasi (freepik.com)

Bagi individu dengan kekayaan besar, menjaga likuiditas merupakan salah satu aturan utama dalam berinvestasi.

“Salah satu langkah awal yang biasa dilakukan klien jutawan kami adalah mengajukan Pledged Asset Line of Credit dari akun broker non-kualifikasi mereka,” ujar Hernandez.

Sebagai gambaran, pemilik portofolio saham senilai 2,5 juta dolar AS bisa memperoleh fasilitas kredit hingga sekitar 1,4 juta dolar AS. Menurutnya, orang kaya cenderung memiliki jiwa wirausaha dan membutuhkan dana cair untuk menangkap peluang investasi di luar pasar saham. Alih-alih menjual aset dan menanggung pajak atas keuntungan, mereka memanfaatkan fasilitas kredit tersebut.

“Mereka hanya membayar bunga atas dana yang dipinjam, sementara aset utama tetap bekerja dan berkembang,” ucap Hernandez.

Ketika investasi baru tersebut menghasilkan keuntungan, kredit akan dilunasi sehingga dana kembali tersedia untuk peluang berikutnya.

2. Mengutamakan waktu di pasar, bukan menebak waktu

4 Aturan Investasi yang Tak Pernah Dilanggar Para Jutawan
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Pasar saham selalu bergerak dinamis, sehingga mencoba menebak momen terbaik sering kali berujung pada kesalahan. Investor kaya lebih fokus pada strategi jangka panjang.

“Klien kami yang paling sukses percaya bahwa time in the market jauh lebih penting daripada timing the market,” kata Hernandez.

Mereka secara konsisten berinvestasi, apa pun kondisi pasar. Disiplin dan komitmen inilah yang menjadi fondasi kesuksesan mereka. Saat peluang atau situasi darurat muncul secara tiba-tiba, mereka sudah siap dan bisa bertindak secara proaktif, bukan sekadar bereaksi.

3. Memilih instrumen aman dengan risiko rendah

4 Aturan Investasi yang Tak Pernah Dilanggar Para Jutawan
Ilustrasi risiko investasi (freepik.com)

Ryan Zabrowski mengungkapkan, keluarga-keluarga terkaya di Amerika Serikat kerap mengandalkan strategi investasi yang relatif aman dan berisiko rendah, seperti bond laddering dan arbitrase.

“Strategi ini dipilih karena mampu menghasilkan keuntungan stabil dengan risiko yang sangat minim,” ujar Zabrowski.

Sayangnya, banyak investor ritel belum mengenalnya, bahkan sebagian penasihat keuangan pun enggan menerapkannya karena prosesnya cukup rumit dan membutuhkan pengelolaan intensif.

4. Konsisten pada strategi yang terbukti berhasil

4 Aturan Investasi yang Tak Pernah Dilanggar Para Jutawan
Ilustrasi investasi (freepik.com)

Selain instrumen berisiko rendah, banyak jutawan juga mengandalkan investasi yang telah terbukti efektif dalam jangka panjang, salah satunya adalah properti.

“Investasi real estat menyumbang sekitar 17% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat,” ungkap Zabrowski.

Meski tidak sepenuhnya berisiko rendah seperti obligasi atau arbitrase, sektor ini telah melahirkan banyak kekayaan besar. Menurutnya, investasi properti menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari pendapatan pasif, manfaat pajak, leverage, apresiasi nilai, hingga arus kas.

Kendati demikian, ia menekankan, investor cerdas tidak berspekulasi pada kenaikan harga semata. Properti dipilih berdasarkan perhitungan matang bahwa pendapatan yang dihasilkan lebih besar dibandingkan biaya kepemilikannya.

Prinsip investasi yang diterapkan para jutawan menunjukkan, membangun kekayaan bukan soal mencari keuntungan cepat, melainkan tentang disiplin, perencanaan matang, dan konsistensi jangka panjang. Dengan menjaga likuiditas, berinvestasi secara rutin, memilih instrumen yang terukur risikonya, serta fokus pada aset yang terbukti menghasilkan, siapa pun dapat mulai menata strategi keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Strategi Membumikan Kripto: Investasi Bisa Dimulai dari Rp5.000

17 Des 2025, 06:04 WIBBusiness