Bank Sinarmas Kucurkan Pembiayaan UMKM Rp900 Miliar ke Bengkulu

- Bank Sinarmas salurkan pembiayaan UMKM Rp7,5 triliun
- Di Bengkulu, Bank Sinarmas berikan pembiayaan Rp900 miliar kepada 3.679 pelaku UMKM
- UMKM kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, tapi masih hadapi tantangan akses permodalan dan pemasaran
Jakarta, IDN Times - Lending & Wholesale Banking Director Bank Sinarmas, Ekajaya mengatakan sektor UMKM sendiri telah menjadi salah satu prioritas Bank Sinarmas dalam mengembangkan bisnis. Hal itu diwujudkan melalui penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM mencapai Rp7,5 triliun, dengan Rp3,5 triliun di antaranya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program pemerintah.
Kucuran pembiayaan itu disalurkan kepada lebih dari 37 ribu pelaku UMKM yang tersebar di seluruh cabang Bank Sinarmas di Indonesia.
"Di Provinsi Bengkulu sendiri, Bank Sinarmas telah menyalurkan pembiayaan
kurang lebih Rp900 miliar, penyaluran tersebut diberikan kepada 3.679 pelaku UMKM dengan 2.256 nasabah telah mendapatkan program KUR," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).
1. UMKM adalah pilar yang menyumbang 97 persen lapangan pekerjaan

UMKM memiliki peranan penting bagi perekonomian karena berdasarkan data sekitar 97 persen dari total lapangan pekerjaan disediakan oleh UMKM. Oleh karena itu, industri UMKM ini telah menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Bengkulu sendiri merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM.
"Artinya kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangatlah besar, namun di balik potensi tersebut UMKM juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses permodalan, pemasaran dan pengelolaan usaha yang masih perlu ditingkatkan," lanjutnya.
2. UMKM sumbang 60,51 ke PDB nasional

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang ekonomi nasional karena UMKM mencakup sekitar 99 persen total unit usaha di Indonesia, berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51 persen, serta menyerap hampir 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
"Saat ini, kontribusi UMKM kepada ekspor nasional saat ini baru mencapai sekitar 15,7 persen dari total ekspor nasional, masih di bawah Singapura sebesar 41 persen dan Thailand mencapai 29 persen," jelasnya.
3. Penguatan pengamanan pasar dalam negeri untuk UMKM

Di sisi lain, pemerintah berencana untuk memperkuat pengamanan pasar dalam negeri, dengan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga Hilirisasi Energi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk merealisasikan program tersebut.
Selain itu, pemerintah juga bakal melanjutkan program-program yang telah berhasil dijalankan sebelumnya seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Mekar dan Makmur melalui Kementerian BUMN.
“Kita akan terus mendorong hilirisasi termasuk pengembangan daripada hilirisasi aluminium di Kalimantan Barat,” tutur Airlangga.