Penghasilan Gak Menentu? 5 Cara Jitu Atur Keuangan Biar Gak Boncos

Intinya sih...
Membuat anggaran berdasarkan pendapatan terendah untuk menghindari kelebihan pengeluaran saat pemasukan tinggi.
Pisahkan rekening untuk pengeluaran dan tabungan agar lebih mudah mengontrol uang yang boleh digunakan dan yang harus disimpan.
Memiliki dana darurat 6-12 bulan pengeluaran, menggunakan sistem amplop atau aplikasi keuangan, serta diversifikasi sumber penghasilan untuk stabilitas finansial.
Punya penghasilan gak tetap memang punya tantangan tersendiri, ya! Kadang pemasukan bisa besar, tapi di bulan lain bisa sangat minim, bahkan nyaris gak ada. Buat yang kerja sebagai freelancer, pekerja lepas, atau wirausaha pemula. Kalau gak diatur dengan baik, bisa-bisa uang cepat habis bahkan sebelum akhir bulan tiba.
Makanya, mengatur keuangan jadi kunci penting biar kamu tetap bisa hidup nyaman meski pendapatan naik-turun. Tenang saja, mengelola keuangan bukan berarti kamu harus jadi ahli finansial dulu. Ada beberapa trik simpel yang bisa kamu terapkan dari sekarang supaya cash flow tetap aman dan gak bikin stres. Seperti apa saja trik mengatur keuangan tersebut? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!
1. Buat anggaran berdasarkan pendapatan terendah
Kalau penghasilan kamu naik turun tiap bulan, ada baiknya jangan pakai rata-rata pendapatan sebagai patokan pengeluaran. Lebih aman tuh kalau kamu bikin anggaran berdasarkan jumlah paling kecil yang pernah kamu terima dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya, kalau penghasilan kamu pernah Rp5 juta, Rp4 juta, dan Rp2 juta, maka anggap saja Rp2 juta itu sebagai ‘gaji tetap’ kamu setiap bulan.
Kamu bisa menjaga gaya hidup tetap sederhana dan gak kebablasan saat pemasukan sedang tinggi. Kalau ternyata bulan itu kamu dapat lebih dari Rp2,5 juta, sisanya bisa langsung dialokasikan untuk tabungan atau kebutuhan lain yang lebih fleksibel. Jadi, kamu bisa tetap aman saat bulan-bulan sepi kerja datang, karena persiapan kamu sudah mantap!
2. Pisahkan rekening untuk pengeluaran dan tabungan
Kalau semua uang kamu numpuk di satu rekening, godaan buat dipakai belanja jadi makin besar. Makanya, penting banget untuk dipisahkan rekening. Satu khusus buat pengeluaran sehari-hari, satu lagi buat tabungan atau dana darurat. Pakai cara ini, kamu bisa lebih mudah mengontrol mana uang yang memang boleh dipakai dan mana yang harus disimpan.
Begitu kamu menerima pemasukan, langsung bagi sesuai kebutuhan. Misalnya 60 persen masuk ke rekening pengeluaran, sisanya bisa ke tabungan. Kalau perlu, aktifkan fitur auto transfer biar gak lupa. Walau kelihatan sepele, trik ini sangat membantu supaya uang kamu gak ‘menghilang’ tanpa jejak di akhir bulan.
3. Bangun dana darurat lebih besar dari biasanya
Buat kamu yang penghasilannya gak tetap, dana darurat itu bukan cuma penting, tapi wajib banget! Idealnya tuh dana darurat untuk pekerja dengan gaji tetap adalah 3-6 bulan pengeluaran. Tapi karena kamu gak bisa menebak jumlah atau kapan penghasilan kamu, usahakan punya cadangan dana yang bisa menutup kebutuhan selama 6 hingga 12 bulan ke depan.
Kedengarannya mungkin berat, tapi kamu bisa mulai pelan-pelan. Setiap kali ada pemasukan lebih, langsung sisihkan sebagian dana darurat. Anggap saja ini semacam ‘payung’ yang kamu siapkan sebelum hujan datang. Jadi ketika ada bulan-bulan sepi kerja, kamu gak perlu panik karena kebutuhan dasar tetap bisa terpenuhi.
4. Gunakan sistem amplop atau aplikasi keuangan
Kadang yang bikin keuangan berantakan bukan karena penghasilannya kecil, tapi karena gak tahu ke mana saja uang itu pergi. Sistem amplop bisa jadi solusi simpel tapi efektif. Kamu bisa bagi uang kamu ke dalam ‘amplop’ berbeda untuk kebutuhan seperti makan, transportasi, tagihan hiburan, dan lain-lain. Versi modernnya sih, kamu bisa pakai aplikasi keuangan yang bisa mencatat dan mengatur pengeluaran secara otomatis.
Kalau pakai metode ini, kamu jadi lebih sadar setiap kali ingin mengeluarkan uang. Kalau anggaran untuk hiburan sudah habis, misalnya ya berarti harus nahan diri sampai bulan depan. Disiplin kecil seperti ini bikin kamu lebih terkontrol dan gak gampang kehabisan uang di tengah bulan. Apalagi kalau penghasilan kamu gak datang rutin tiap tanggal muda!
5. Diversifikasi sumber penghasilan
Kalau kamu cuma mengandalkan satu proyek atau satu klien, risikonya besar banget. Begitu proyek selesai atau klien berhenti kerja sama, kamu bisa langsung kehilangan pemasukan. Karena itu, penting untuk punya lebih dari satu sumber penghasilan. Misalnya, sambil kerja freelance, kamu juga bisa jualan online atau cari proyek sampingan lain yang sesuai keahlianmu.
Diversifikasi ini bikin kamu lebih tahan banting secara finansial. Saat salah satu sumber penghasilan seret, kamu masih punya cadangan dari sumber lain. Bahkan, siapa tahu sumber sampingan itu malah berkembang jadi penghasilan utama ke depannya. Intinya, jangan taruh semua telur dalam satu keranjang, ya!
Punya penghasilan yang gak menentu bukan berarti kamu gak bisa punya kondisi keuangan yang stabil. Justru dengan perencanaan yang tepat dan disiplin dalam mengatur uang, kamu bisa tetap merasa aman secara finansial meski pemasukan berubah-ubah tiap bulannya. Kunci utamanya adalah mengenali pola pengeluaran kamu, menyiapkan dana cadangan, dan gak bergantung hanya pada satu sumber pemasukan. Semoga berhasil ya, teman-teman!