Benarkah Lonjakan Harga Emas Bikin Minat Investasi Naik?

- Harga emas Antam mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, Rp2,115 juta per gram pada Rabu (17/9) dan Rp2,098 juta per gram pada Kamis (18/9).
- Kenaikan harga emas diiringi peningkatan minat investasi masyarakat, terutama melalui PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mencatat pertumbuhan bisnis emas hingga 100% secara year on year.
- BSI telah menjual lebih dari 1 ton emas sejak Februari 2025 dan terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat investasi emas dalam jangka panjang serta mendorong literasi investasi emas.
Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH). Pada Rabu, (17/9/2025), harga emas Antam menyentuh rekor Rp2,115 juta per gram. Hari ini, Kamis (18/9), harga emas berada di level Rp2,098 juta per gram.
Benarkah kenaikan harga emas tersebut membuat minat investasi meningkat?
1. Masyarakat semakin banyak menggandrungi emas

PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI mencatat, kenaikan harga emas memang diiringi dengan peningkatan minat investasi di masyarakat. Sebab, emas adalah instrumen investasi berisiko rendah alias safe haven. Apalagi, melihat tren penurunan suku bunga di bank.
BSI melihat, harga emas meningkat sekitar 50 persen dalam satu tahun terakhir. Perusahaan juga mencatat peningkatan bisnis emas, misalnya pada produk cicil emas maupun gadai yang tumbuh 100 persen secara year on year (yoy).
Selain itu, pertumbuhan nasabah cicil dan gadai emas BSI dalam kurun waktu tiga tahun terakhir juga melesat 42 persen (yoy), mencapai 600 ribu orang.
2. BSI sudah jual 1 ton emas

Sejak akhir Februari 2025, BSI telah menjual lebih dari 1 ton emas melalui aplikasi BYOND. Jumlah nasabah hampir 180 ribu.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan mencermati fenomena ini BSI terus mengedukasi masyarakat bahwa waktu yang tepat beli emas adalah sekarang .
”Karena, tren harga emas dalam jangka panjang akan terus naik, karena itu sifatnya tidak untuk trading jangka pendek,” tutur Anggoro dikutip dari keterangannya.
3. Literasi investasi emas terus digenjot

Anggoro menambahkan, pihaknya terus mendorong literasi emas agar masyarakat bisa menikmati manfaat investasi emas dalam jangka panjang.
“Nasabah yang membeli emas tahun lalu sudah bisa menikmati hasilnya. Mereka pasti bahagia,” tutur dia.