Dear Investor, Ada Bocoran Mitratel Mau Bagi-Bagi Dividen Nih!

12 Apr 2023, 11:30 WIB

Jajaran direksi Mitratel (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022 pada 14 April 2023 mendatang. Dalam RUPST itu, Mitratel berencana mengumumkan pembagian dividen pada para pemegang saham.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko atau yang akrab disapa Teddy mengatakan, perseroan memang mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2022. Salah satunya dengan monetisasi aset.

“Kami terus mendorong monetisasi aset dalam mengakselerasi pertumbuhan berkelanjutan yang didukung oleh menara yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk dari hasil akuisisi. Kami juga berinovasi dalam pengembangan ekosistem bisnis menara, termasuk diantaranya fiber optic yang akan menciptakan model bisnis yang berkesinambungan di era digital. Kami optimistis kinerja ke depan akan lebih baik,” kata Teddy dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (12/4/2023).

1. Investor bisa pertimbangkan imbal hasil saham MTEL dengan melihat pertumbuhan CAGR

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Pada periode 2017-2022, Mitratel mencatatkan tingkat rata-rata pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) EBITDA sebesar 27 persen. Menurut Teddy, angka itu melampaui CAGR emiten menara telekomunikasi lainnya.

Selain itu, CAGR pendapatan Mitratel pada 2017-2022 melonjak sebesar 14 persen. Kemudian, CAGR laba bersih Mitratel melonjak sebesar 34 persen.

Adapun CAGR sendiri bisa dijadikan acuan investor untuk menghitung asumsi imbal hasil atau return dari modal yang diinvestasikan kembali di akhir periode atau jangka waktu investasi.

“Pertumbuhan CAGR Mitratel melonjak dua digit lantaran Perseroan berhasil meningkatkan kinerja finansial yang optimal,” ujar Teddy.

2. Mitratel siapkan modal Rp7 triliun di 2023

Menara Mitratel. (dok. Mitratel)

Di 2023 ini, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu mencanangkan roadmap pertumbuhan organik dan inorganik dengan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp7 triliun.

Capex tersebut disiapkan untuk mendukung tranformasi digital serta mengembangkan ekosistem bisnis Menara dengan menambah jumlah Menara telekomunikasi, membangun fiber optic dan infrastruktur pendukung lainnya yang berpotensi ke depan meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan.

3. Valuasi aset Mitratel lebih murah

Tower Mitratel (Dok. TelkomGroup)

Senior Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy mengatakan aset Mitratel memiliki valuasi yang murah, yaitu rasio enterprise value (EV)/tower per Desember 2022 itu senilai Rp2 miliar.

Kemudian, Mitratel tidak memiliki eksposur risiko fluktuasi mata uang asing lantaran seluruh pinjaman dalam denominasi rupiah.

Utang perseroan di tahun lalu itu turun menjadi Rp 15,29 triliun dari Rp 18,07 triliun. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) pada 2022 turun menjadi 0,45 kali dari sebelumnya 0,54 kali.

“Kami menyukai Mitratel karena posisinya sebagai pemimpin di sektor menara telekomunikasi dengan kepemilikan tower sebanyak 35.418 yang dikelola per Desember 2022,” tutur Robertus.