Genjot Inovasi Digital, Aset JRP Insurance Tumbuh hingga Rp4,3 Triliun

- JRP Insurance mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan aset 8% yoy menjadi Rp4,3 triliun di 2024.
- Perusahaan memiliki ekuitas Rp1,5 triliun dan RBC di level 316,13 persen, meski menghadapi tantangan inflasi dan literasi keuangan masyarakat yang rendah.
- Direktur Utama PT Jasaraharja Putera, Abdul Haris menekankan pentingnya inovasi digital dalam memberikan layanan asuransi yang responsif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Jakarta, IDN Times - PT Asuransi Jasaraharja Putera atau Jasaraharja Putera Insurance (JRP Insurance) mencatatkan kinerja positif tahun ini, di mana aset tumbuh sebesar 8 persen year on year (yoy) menjadi Rp4,3 triliun di 2024. Direktur Utama PT Jasaraharja Putera, Abdul Haris mengatakan pertumbuhan aset itu didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi hingga pembayaran klaim yang terkendali.
Haris pun mengungkapkan JRP Insurance menjadi salah satu perusahaan yang memiliki ekuitas Rp1,5 triliun, meningkat 9,97 persen yoy, sedangkan risk based capital (RBC) di level 316,13 persen.
"Industri asuransi cukup sulit, tapi kami berkembang dengan baik. Pertumbuhan asetnya, pertumbuhan ekuitasnya, maupun RBC," ujarnya dalam media gathering bertema "Inovasi JRP sebagai One Stop Insurance Service Company serta Pemain Utama Asuransi Public Liability" pada Rabu (18/12/2024).
1. Di tengah tantangan industri asuransi

Abdul Haris mengatakan kinerja positif JRP Insurance itu berhasil dicapai di tengah kondisi industri asuransi yang penuh tantangan. Salah satu tantangan tersebut adalah tingkat inflasi yang membuat daya beli masyarakat menurun. Untuk itu, JRP Insurance mencoba menyesuaikan diri dengan cara menyediakan produk asuransi yang beragam dan terjangkau harga preminya.
Haris juga mengungkapkan beragam tantangan lainnya mulai dari ancaman kejahatan siber (cybercrime), persaingan bisnis, maupun akuisisi agen. Tantangan lainnya adalah pemahaman masyarakat tentang industri jasa keuangan, termasuk asuransi yang masih rendah. Dia mengungkapkan tingkat literasi keuangan masyarakat berada di level 31,72 persen, sedangkan inklusi keuangan di level 16,63 persen pada 2023.
2. Inovasi digital untuk kejar pasar anak muda

Hal lain yang menjadi tantangan bagi perusahaan asuransi adalah demografi yang didominasi oleh anak muda. Haris menilai hal ini menuntut transformasi digital agar perusahaan asuransi bisa sesuai dengan karakter anak muda.
Haris mengungkapkan keberhasilan JRP Insurance dalam mencatatkan kinerja positif adalah berkat penerapan inovasi digital yang menjadi landasan transformasi perusahaan. Dia mengatakan digitalisasi menjadi kunci dalam memberikan layanan asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis.
"Kami berkomitmen untuk menjadi perusahaan asuransi dengan proses yang cepat, mudah, dan dapat dipercaya, terutama dengan pemanfaatan teknologi digital. Sistem berbasis digital memungkinkan kami untuk memberikan solusi asuransi yang lebih responsif dan sesuai dengan perkembangan zaman," kata dia.
3. Inovasi digital kunci JRP Insurance untuk masa depan

Dia mengatakan inovasi digital yang dijalankan perusahaan, sangat penting dalam mendukung pengembangan Asuransi Public Liability. Asuransi Public Liability menjadi
salah satu produk utama yang dikembangkan untuk memberikan perlindungan
menyeluruh kepada pelaku usaha, komunitas, hingga masyarakat umum.
“Kami percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk menghadirkan solusi asuransi yang
cepat, mudah, dan terpercaya bagi masyarakat. Fokus kami adalah menjadi perusahaan
asuransi retail terkemuka yang menyediakan layanan asuransi one stop service di
Indonesia,” ujar Haris.