5 Tips buat Millennial supaya Bisa Beli Rumah Impian, Bisa yuk!

Millennial masih sulit beli rumah

Jakarta, IDN Times - Menurut berbagai riset, millennial masih kesulitan membeli hunian. Perkaranya bukan hanya karena kenaikan harga rumah yang tinggi. Ketidakmampuan dalam membeli rumah, juga diakibatkan oleh gaya hidup dan kesalahan millennial dalam mengelola keuangan.

Kesalahan-kesalahan itu membuat mereka memilih menunda pembelian rumah dengan alasan dana tak mencukupi atau belum mendesak. Ingat! Semakin kamu menunda membeli rumah, harganya akan semakin tinggi dan menjadi lebih tidak terjangkau. 

Rumah sendiri masih layak disebut sebagai kebutuhan primer masyarakat, selain sandang (pakaian), dan pangan (makanan). Jika kamu dalam posisi tersebut, kamu perlu membaca lima tips membeli rumah di bawah ini, dikutip dari laman resmi Bukalapak!

Baca Juga: Millennial Merapat! Ini 5 Tips supaya KPR Tembus di BCA

1. Beli rumah 3 tahun setelah menikah

5 Tips buat Millennial supaya Bisa Beli Rumah Impian, Bisa yuk!Ilustrasi Menikah (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Agar tidak tumpang tindih dengan kebutuhan lainnya, kamu harus pandai-pandai mengatur keuangan. Termasuk di dalamnya membeli properti. Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk menata lagi keuangan kamu agar bisa kembali seperti semula. Membeli properti tiga tahun setelah menikah adalah salah satu langkah yang pas.

Lalu bagaimana jika ingin membeli rumah sebelum menikah? Boleh saja. Namun jangan lupa untuk menyesuaikan dengan rencana hidup ke depan. Membeli rumah sebelum menikah juga bagus untuk investasi di masa depan.

2. Perkecil cicilan dengan KPR tenor panjang dan bunga ringan

5 Tips buat Millennial supaya Bisa Beli Rumah Impian, Bisa yuk!

Setelah ketemu dengan rumah yang sesuai, uang muka sudah mencukupi, maka tinggal hubungi bank untuk proses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Untuk rumah baru dari pengembang, biasanya proses kredit akan dibantu sampai selesai oleh kontraktor.

Namun itu tidak menutup kemungkinan, kamu memilih dan melakukan proses kredit perbankan sendiri. Sedangkan untuk rumah second, biasanya proses harus dilakukan sendiri, mulai dari proses di notaris, hingga pengajuan KPR. 

Nah, untuk memperkecil cicilan yang harus dibayar per bulan, kamu bisa  mengajukan kredit dengan jangka waktu yang panjang. Saat ini, ada bank yang memberikan KPR yang jangka waktu pinjamannya bisa mencapai 20 tahun-25 tahun. Manfaatkan juga promo bunga bank yang disediakan.

3. Menabung untuk uang muka

5 Tips buat Millennial supaya Bisa Beli Rumah Impian, Bisa yuk!ilustrasi membayar uang muka (pexels.com/Karolina Grabowska)

Salah satu ciri dari generasi milenial adalah boros dan gemar berbelanja. Tak heran jika saat menerima gaji, kamu kerap membelanjakan uang kamu dengan membeli beragam barang-barang. Alhasil, mereka tidak memiliki sisa gaji untuk ditabung.

Anggapan inilah yang harus bisa kamu patahkan. Bagaimana caranya? Pada saat kamu menerima gaji, sisihkan sebagian pendapatan untuk menabung. Uang tabungan ini nantinya bisa kamu manfaatkan untuk membayar uang muka rumah. Jika langkah ini kamu lakukan dengan benar maka impian untuk membeli rumah akan semakin cepat terjangkau. 

Untuk memudahkan mengumpulkan uang muka pembelian rumah, kamu bisa menerapkan tabungan otomatis yakni fasilitas tabungan auto-debet yang dapat terpotong secara otomatis setiap awal bulan. Dengan strategi ini, agenda menabung kamu akan lebih efektif. 

Ingat! Semakin besar uang muka yang bisa kamu kumpulkan maka akan semakin ringan cicilan rumah yang akan kamu bayar tiap bulan. Apalagi tidak hanya uang muka rumah saja yang perlu kamu bayar, namun juga biaya yang lain, seperti pajak, biaya notaris, hingga administrasi perbankan.

Biaya yang perlu kamu siapkan bisa mencapai 10 persen dari nilai jual rumah. Jadi, jangan coba-coba membeli rumah dengan uang muka dari utang, karena akan sangat memberatkan.

4. Jangan menyerah hunting rumah murah

5 Tips buat Millennial supaya Bisa Beli Rumah Impian, Bisa yuk!Ilustrasi rumah KPR (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Kamu harus menyadari, harga rumah di kota besar seperti Jakarta tentu berbeda dengan harga rumah di pinggiran. Harga rumah di pinggiran kota akan lebih terjangkau. Namun, jika kemudian pilihan tetap jatuh pada properti di tengah kota, membeli apartemen bisa menjadi alternatif.

Jika apartemen jadi pilihan, jangan lupa untuk mencari yang benar-benar aksesnya terjangkau dari tempat kerja. Kamu bisa melirik apartemen dengan konsep TOD (transit oriented development) yang menyatu dengan stasiun kereta api. Pilih daerah dengan potensi pertumbuhan tinggi, sehingga nilai properti yang akan kamu beli meningkat setiap tahunnya. 

Sedangkan untuk rumah tapak, salah satu yang perlu diperhatikan adalah jarak tempuh ke tempat kerja setiap hari. Jangan sampai waktu kamu yang berharga habis dijalan. Mending sedikit mahal tapi dekat dengan tempat kerja, sehingga waktu bersama keluarga akan lebih lama. Jangan lelah untuk mencari rumah baik secara langsung maupun dengan berselancar di internet.

Kamu juga harus pintar dan cerdik dalam melihat potensi apartemen atau rumah yang ingin kamu beli. Pilihlah hunian sunrise propertySunrise property adalah properti yang berada di kawasan yang akan bersinar atau berkembang dalam 5 tahun mendatang.

Kategori sunrise property cukup beragam. Pertama, lokasi dekat dengan pembangunan infrastruktur dan jarak menuju pusat bisnis. Kedua, kategori sunrise property adalah properti dengan lokasi yang memiliki akses jalan yang sudah ada dan kedekatan dengan pusat bisnis atau industri yang mengalami kemajuan.

Baca Juga: 7 Tips Atur Keuangan dengan Gopay, Antiboncos! 

5. Ikuti program rumah murah

5 Tips buat Millennial supaya Bisa Beli Rumah Impian, Bisa yuk!Ilustrasi calon debitur memilih rumah melalui laman Rumah Murah milik Bank BTN untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Jika kemudian impian membeli rumah tetap tidak terjangkau, jangan cemas, karena saat ini banyak program rumah bersubsidi yang ditawarkan oleh pemerintah. Selain subsidi bunga, kamu juga bisa mendapatkan subsidi uang muka.

Ada empat program yang bisa kamu ikuti, antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR bersubsidi, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Kamu bisa mendapatkan daftar dan informasi rumah murah bersubsidi di tautan berikut ini. Manfaatkan juga promosi cicilan uang muka yang sering ditawarkan oleh pengembang.

Misalnya, developer atau pengembang memberikan waktu selama 12 bulan bagi calon pembeli untuk mencicil uang muka yang dihitung berdasarkan harga beli yang sudah ditentukan di awal. Setelah uang muka lunas, barulah kamu bisa mengajukan kredit ke bank.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya